Bab 84 (END OF STORY)

3.5K 141 9
                                    

Angin lembut berhembus melewati tubuh kokoh feng ying

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Angin lembut berhembus melewati tubuh kokoh feng ying. Ia menatap sedih nisan yang ada dihadapannya, sudah sejak pagi ia berdiri ditempat ini dan herannya ia tidak bosan. Ada banyak rapalan doa yang ia bisikan melalui hatinya. Ucapan terima kasih namun didominasi dengan ucapan permintaan maaf.

Feng ying masih betah diposisinya saat yao shan mencul tak jauh dibelakangnya. Feng ying bisa merasakan keberadaan yao shan.

Yao shan melangkah pelan dan akhirnya menyentuh pundak kakaknya itu "aku dengar, sejak subuh kamu sudah disini"

Feng ying hanya memgguman menjawa pertanyaan adiknya. 4 hari berlalu sejak kejadian di kerajaan mongol, mereka kembali ke sini dan melakukan banyak persiapan.

 4 hari berlalu sejak kejadian di kerajaan mongol, mereka kembali ke sini dan melakukan banyak persiapan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Jadilah raja yang bijak" ucap feng ying akhirnya

"Aku tidak menginginkan ini.."

"Tapi aku ingin" potong feng ying. Ia kembali menatap langit dan tersenyum senduh "kembalikan semua ditempat masing-masing, yao shan"

Yao shan terdiam. Memang, feng ying sejak awal feng ying tidak punya ambisi untuk menduduki tahta, begitu pula dengan yao shan. Namun pada akhirnya, haruslah ada seorang yang mengisi kekosongan besar itu.

Yao shan ingat bagaimana feng ying dengan tegas mengajukan yao shan sebagai raja selanjutnya, ia juga ingat bagaimana chang hai secara terang-terangan tidak ingin terlibat dengan urusan tahta, walaupun sebenarnya sebagai pangeran ia berhak.

"Aku tidak ingin, persaudaraan kita pecah hanya karena tahta" itulah kata-kata chang hai didepan aula, yang tentunya membuat para bangsawan kaget.

Ya, sejak kejadian di mongol ketiga kakak-beradik ini menjadi lebih damai dan tenang. Menteri yuan terlihat senang saat melihat keharmonisan akhirnya tercipta di tahta kerajaan huawei.

"Jadilah raja yang bijak, dan aku akan mengabdi padamu seumur hidup" ucap feng ying, kembali mengulangi perkataannya di aula beberapa hari lalu.

"Kau akan pergi?" Tanya yao shan saat melihat barang-barang yang telah dikemas terletak tidak jauh dari sisi makam.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang