Xiao qin dan xing juan sudah tersadar sejak tadi, dan setelah makan siang mereka semua berkumpul disini. Bersama dengan yul mereka duduk bergabung di ruang utama dimana semua pria berkumpul disana untuk merencanakan penyerangan malam ini.
"Satu hal yang pasti, guang sedang Bersiap-siap sekarang" ucap pangeran jadesh
"Malam ini aku dan pasukan elit akan langsung menyerang para pengkhianat kerajaan" ucap chang hai dengan percaya diri. Karena sebelumnya ia sudah merencanakan penyerangan bersama pasukannya.
"Ya, lalu aku dan bersama para jendral akan melakukan penyerangan pada 5 jendral utama guang" ucap tian lu sambil melihat ke 3 teman jendralnya yang mengangguk yakin
"Kita akan serang bersama. Aku dan yao shan akan turun bersama kalian untuk menyerang guang" sambung feng ying
Yao shan menganggukan kepalanya setuju
"Xing sheng" panggil pengaran jadesh "kita akan serang permaisuri ber-4" kedua pengawal pangeran jadesh menganggukan kepalanya mengerti "karena permaisuri mempunyai 4 pengawal yang kuat"
"Lalu para putreri, siapa yang akan menjaga mereka?"
Semua mata kini melihat kearah ke-3 gadis yang sedari tadi menyimak. Semuanya yang ada diruangan terdiam berpikir, mereka tidak tahu harus mengatakan apa sekarang.
FUSHH
Tiba-tiba sebuah panah melesat masuk melalui celah jendela yang sempit dan tertacap di salah satu tiang rumah. Panah dengan pita merah yang terikat diujung dekat mata panah.
Yul kaget saat melihat panah itu "ini adalah panah yang sama yang memberikan pentunjuk padaku sebelumnya" ucapnya
Xing sheng dan xiao qin tersenyum, panah itu sudah menjelaskan siapa pemiliknya. Kini mereka tahu, siapa yang telah menyelamatkan mereka dari guang. Tidak lama pintu ruangan mereka terbuka dengan kasar.
Jin jing muncul dari sana bersama ke 10 anggota prajuritnya. Kini jing jing tidak terlihat seperti seorang gadis yang umurnya lebih muda dari semua yang ada disana. Ia lebih terlihat seperti seorang wanita yang tangguh karena baju perang yang dikenakannya.
Jin jin menatap pangeran jadesh sambil tersenyum miring "perlu bantuan, yang mulia?" Tanya jin jing
Pangeran jadesh tertawa mendengar sindiran jin jing. Gadis itu dengan penuh percaya diri berjalan melewati mereka semua, ia melihat xing sheng yang masih menunjukan senyum ketidakpercayaan yang balas senyum manis olehnya.
"Maafkan aku yang mulia, karena sudah melangkah kalian" jin jing berlutut dihadapan pangeran jadesh, feng ying dan juga yao shan
"Itu tidak masalah, tapi atas perintah siapa kamu melakukan ini?" Tanya jadesh penasaran
"Menteri yuan tidak memberitahu kalian. Sejak kemarin pagi aku sudah melakukan perjalanan kesini"
"Apakah kamu hanya sendiri?" Tanya feng ying
Jin jing tersenyum "seorang pangganggu menemaniku" jawab jin jing jengkel
Mereka semua masih heran saat sosok tanggung memasuki ruangan dengan apel ditangan dan juga dimulutnya. Melihat sosok itu semua mata langsung melotot kaget. Terutama tian lu dan para jendral, mereka kompak langsung berlutut dihadapan pria itu.
"Ah, apa aku mengganggu?" Tanya pria yang kira-kira berumur 40 itu
"Pamannnn..." xiao qin langsung berlari dan memeluk pria itu kuat. Ia sangat merindukan sosok yang sudah seperti ayahnya ini. Pria itu membuang apelnya dan membalas pelukan xiao qin kuat.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
Historical FictionCerita ini berlatar zaman dinasti Tang di daratan china, Kisah dimulai saat seorang gadis ceria anak dari seorang janda yang seumur hidupnya tinggal dihutan kini untuk pertama kalinya menginjakan kakinya di pusat kota saat perayaan kembang api untu...