Bab 16 ( SEDEKAT ITUKAH? )

3.7K 276 1
                                    

Mentari menyambut hari baru dengan cahayanya yang terang seolah hujan kemarin tidak pernah terjadi. Para warga yang tinggal dipasar mulai membuka toko mereka dan mengatur jualan mereka bahkan saat hari masih tertidur untuk sebagian besar orang.

Walaupun acara penyambutan pangeran keempat dan isterinya sudah berlalu sejak seminggu lalu namun kota selalu dipenuhi oleh orang-orang yang datang dari luar untuk berkunjung. Mereka membeli banyak barang baru, terutama segala hal yang berbau seni.

Xiao qin dan jin jing berjalan menusuri pasar sekali lagi sejak kejadian itu. Keduanya sama sekali tidak takut dengan apa yang akan terjadi nanti, karena mereka mempunyai tujuan yang harus mereka temukan sebelum pada akhirnya mereka kembali ke tempat mereka dan menerima hukuman mereka.

"Jin jing" xiao qin menarik lengan sahabatnya itu
"Hmmm" jawab jin jing dengan mata yang terus terfokus pada pertunjukan seni bela diri yang baru digelar tidak jauh dari tempat mereka berdiri sekarang
"Sepertinya ada yang istimewah hari ini"
"O ya? Apa itu?"
"Coba lihat disana" tunjuk xiao qin di sebuah taman yang berada tidak jauh dari sisi jembatan merah ming
Jin jing sedikit berjinjit untuk melihat apa yang ditunjuk oleh xiao qin, ia menganggukan kepalanya setuju melihat sekumpulan besar orang memenuhi tempat yang ditunjukan xiao qin
"Aku penasaran, ayo kita ke sana" ajak xiao qin yang tanpa menunggu persetujuan sahabatnya, ia langsung menyeretnya.
Jin jing dengan wajah tertekuk mengikuti xiao qin yang bersemangat.

Plok...plok...plok..
Tepukan tangan dari para pengunjung asing dan warga kota segera menggema menyambut pendengaran xiao qin dan jin jing, mau tidak mau mereka semakin melebarkan langkah mereka untuk mendekati tempat yang penuh sesak itu.

Suara seruling yang dimainkan terdengar ramah ditelinga membuat kedua gadis ini tiba-tiba menghentikan langkah mereka. Keduanya terpana mendengarkan permainan musik yang indah yang sedang dimainkan. Tanpa disadari keduanya memejamkan mata menikmati lantunan musik yang terdengar lembut dan membuat hati berbunga-bunga saat mendengarnya.

Xiao qin sangat menyukai permainan musik ini sehingga ia berupaya menusuri keramaian untuk melihat wajah pemainnya, sementara xiao qin sedang berusaha, jin jing malah tidak ambil pusing dan terus menikmati permainan musik yang indah, ia tidak ingin melakukan suatu hal yang dirasanya sia-sia.
Saat xiao qin berusaha keras membelah lautan manusia, tiba-tiba barisan bubar karena pemain yang baru saja memainkan lagunya sudah berdiri dan berpamitan

Sia-sia, selalu saja batin jin jing sambil menggelengkan kepalanya, baginya xiao qin adalah gadis yang hebat, karena walaupun ia tahu ada resiko didepan dan tingkat keberhasilannya sangat kecil dia tetap keras kepala untuk mencobanya. Jadi menghalanginya juga adalah hal yang sia-sia, lebih baik biarkan saja dia toh waktu yang akan berbicara padanya dan itu tidak pernah sia-sia, seperti sekarang xiao qin terlihat membalikan badannya gontai

"Permisi nona" sebuah suara mengagetkan jin jing dan xiao qin, keduanya membalikan badan merespon panggilan ituSeorang wanita yang terlihat cantik dan anggun berdiri dihadapan mereka, wanita itu tersenyum memegang seruling ditangannya, xiao qin ba...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Permisi nona" sebuah suara mengagetkan jin jing dan xiao qin, keduanya membalikan badan merespon panggilan itu
Seorang wanita yang terlihat cantik dan anggun berdiri dihadapan mereka, wanita itu tersenyum memegang seruling ditangannya, xiao qin balas tersenyum melihatnya
"Maafkan saya jika saya lancang, tapi bukankah kalian yang tinggal bersama feng ying?"
Xiao qin dan jin jing mengangguk kompak menjawab pertanyaan itu
"Wah.... senang bertemu, saya pikir saya salah orang"
Kembali keduanya menggeleng kompak, mereka masih takjub melihat kecantikan dan keanggunan belebur menjadi satu dalam diri wanita yang sekarang berdiri dihadapan mereka
"Kalian sedang melihat-lihat kota, bukan? Apa tidak keberatan jika saya ikut bergabung"
"Tentu saja" jawab xiao qin langsung, padahal jin jing baru saja memberikan kode untuk jangan memercayai siapapun sekarang, tetapi begitulah xiao qin dan jin jing hanya bisa menarik nafas pasrah

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang