Bab 81 (PENYERBUAN)

1.6K 119 0
                                    

Sesuai judulnya,
Part ini penuh adegan kekerasan,
Sudah diperingatkan!
Mohon bijaklah dalam membaca. Dan jangan ditiru!!
🚫🚫🚫

👇👇👇

Hari sudah mulai gelap saat chang hai memimpin penyerbuan ke tempat para pengkhianat kerajaan. Chang hai melihat kesekelilingnya dimana prajurit-prajurit elit yang dipimpim olehnya sudah bersiap ditempat mereka masing-masing. Sesuai dengan rencana, chang hai dan pasukan elit istana huawei kini bersiap menyerbu tempat para bangsawan yang bekerja sama dengan bibi pangeran jadesh-puteri zulli- untuk kudeta.

Chang hai mengawasi dari tempatnya bersembunyi sekarang. Rumah para bangsawan kerajaan mongol berada dikawasan yang strategis. Dipegunungan dan jauh dari hingar-bingar kota. Selain itu, perumahan para bangsawan ini berada diwilayah yang sama dan saling berdekatan. Chang hai tersenyum saat mengetahui fakta ini, setidaknya itu lebih gampang untuk membunuh mereka.

Chang hai melihat penjagaan yang sangat ketat disetiap perkarangan rumah bangsawan. Ia bisa melihat ada sekitar 20 sampai 25 orang yang berjaga disatu rumah. Sementara para prajurit penjaga itu masih melaksanakan tugasnya, chang hai sudah melihat lampu didalam rumah sudah dipadamkan.

Hari sudah sangat larut sementara bulan masih bersinar terang.

Kawasan istana utama kerajaan mongol

Darah mengalir keujung pedang tian lu. Sorot matanya menajam dikegelapannya malam. Mayat-mayat prajurit yang baru saja dibunuhnya kini terkapar kaku disekitarnya.

CRASH

Tian lu mendengar tebasan pedang tidak jauh dari tempatnya berdiri. Disana ada huan ran yang sedang mencapkan pedangnya diperut seorang prajurit yang sudah lemah karena kematian telah menjemputnya. Huan ran mendorong tubuh prajurit itu dan menarik pedangnya.

PTASH

Huan ran membalikan badannya dan melihat seorang prajurit musuh yang sepertinya akan menyerangnya kini jatuh terkapar. Huan ran melihat cipratan darah yang kini menghiasi wajah sahabatnya, liang yi. Liang yi menebas punggung prajurit yang hampir saja menyerangnya.

Jiang heen mendekati ketiga sahabatnya. Mereka sudah melumpuhkan hampir seluruh prajurit bawahan para jendral kepercayaan guang. Kini lapisan pertama tembok istana kerajaan mongol dihiasi darah sepanjang jalan.

Keempat jendral ini sudah melumpuhkan seluruh kaki tangan guang yang ditugaskan untuk memperketat penjagaan oleh guang. Sekarang sudah jam tidur, dan berkat penyerangan diam-diam mereka, mereka sudah melumpuhkan ratusan ribu prajurit sejak sore tadi. Sedikit ribet karena mereka melakukannya diam-diam dan satu per satu namun hasilnya memuaskan karena kerajaan itu masih terlihat tenang seolah tidak adayang terjadi.

"Ayo masuk" ajak jiang heen

"Kita harus masuk diam-diam, jika tidak.."

"Aku sudah membunuh penjaga gerbang dan prajurit yang berpatroli disekitaran tembok kerajaan" potong jiang heen membuat liang yi mendengis jengkel

"Sial kau! Kami disini membunuh ratusan dan kau malah asik-asik sendiri bermain didalam" maki liang yi

"Diamlah" potong tian lu. Ketiga temannya langsung terdiam, tian lu lalu membarikan isyarat untuk memasuki istana.

Keempatnya meloncat dari tembok istana dan memasuki kawasan dalam istana. Tian lu membelalakan matanya saat melihat jiang heen menumpukkan mayat-mayat prajurit di gudang tempat para kuda kerajaan berada. Tian lu menatap jiang heen jengkel.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang