Bab 37 ( KEKHAWATIRAN SAHABAT & PESAN IBU )

2.8K 229 3
                                    

Jin jing terdiam menatap xiao qin yang kini tengah menasihati yao shan, gadis itu terlihat sedang memarahi yao shan yang hanya diam mendengarkannya sambil tersenyum. Jin jing kembali teringat pembicaraan ibunya dan bibi yuan beberapa waktu lalu sebelum mereka kabur ke kota

"Aku benci karena dia mengkhianatiku dengan menyanggupi permintaan kaisar untuk melakukan pernikahan politik" ungkap zhenzhen

"Tapi itu hanya terpaksa nyonya"

Zhenzhen terdiam lalu ia kembali menganggukan kepalanya "ya... itu hanya alasanku wen qian"

"Maksud nyonya?"

"Aku meninggalkan kerajaan karena aku tidak tahan" zhenzhen mulai menangis "aku tidak tahan melihat putriku menjadi korban dari kerajaan, aku tidak ingin mereka hidup menderita seperti ayahnya, yang tidak bisa berbuat apa-apa dengan titah kerajaan, terutama xiao qin"

"Nyo..nyonya.."

"Kamu masih ingat, saat usia kandunganku menginjak 7 bulan, dan kita pergi ke kuil untuk berdoa?"

Wen qian menganggukan kepalanya

"Disana aku bertemu petuah tinggi istanah, ia mengatakan bahwa anak yang sekarang ada dikandunganku akan terjebak dalam perebutan kekuasaan tahta"

"Perebutan tahta?"

"Ya.... itu, itu yang membuatku takut"

"Nyo...nyonya tenanglah.."

"Aku hanya bisa mengulur waktunya wen qian..." zhenzhen menatap wen qian dengan pandangan pasrahnya "hanya kabur satu-satunya jalan untuk membuat xiao qin aman tapi aku tahu bahwa aku tidak bisa menentang ramalan"

"Nyonya.."

"Sejak awal xiao qin memang telah menjadi 'yang terpilih'" zhenzhen menghapus air matanya "masa depan kerajaan ditangannya wen qian, jika dia memilih raja yang salah maka segalanya akan buruk"

Wen qian menatap zhenzhen khawatir

"Aku hanya bisa mendidiknya menjadi yang terbaik agar kelak dia bisa bertahan dikerajaan yang seperti tempat siksaan itu dan aku hanya ingin dia hidup dengan orang yang sangat mencintainya" zhenzhen kembali menatap wen qian, ia memegang tangan wen qian kuat "aku sudah merasakan hidup tersiksa disana dan aku tidak ingin dia tersiksa, hanya ini yang bisa kulakukan wen qian hanya ini, mendidiknya sekeras mungkin bahkan dengan cambuk berduri agar kelak dia bisa menjadi ratu yang dikenang sepanjang waktu"

"Nyonya... kamu adalah ibu yang hebat"

"Tapi aku juga mengkhawatirkan xing juan, putriku"

Jin jing terdiam mendengar kata-kata nyonya zhenzhen 'xing juan?'

"Ya... dia, dia juga mempunyai ramalan yang sama dengan xiao qin, tapi...tapi aku tidak bisa membawanya pergi bersamaku... hiks..hikss.. ba..bagaimana kabarnya wen qiannn!!?"

Jin jing kembali tersadar, sejak awal ia sudah tahu bahwa putri xing juan adalah saudara xiao qin, hanya saja ia tidak bisa mengatakannya pada xiao qin karena gadis itu pasti akan memaksanya untuk mencari tahu segelanya dan lebih terseret lagi kedalam istanah, tapi tanpa dia mengatakannyapun, xiao qin sudah terseret didalamnya

Bertemu dengan tuan feng ying dan pengaran mahkota, adalah hal yang tidak bisa kamu hindari, xiao qin batin jin jing siapa yang akan kamu pilih kelak, ratuku? Jin jing menatap bayangan xiao qin yang kini tertawa gembira dengan pandangan sedih

Aku harap kelak, kamu akan memilih orang yang sangat mencintaimu yang mau berkorban demi kebahagiaanmu, aku berharap kamu tidak mengikuti kata hatimu air mata menetes membasahi wajah jin jing, ia lalu segera berbalik namun xing sheng sudah berdiri dihadapannya

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang