Bab 17 ( UNDANGAN )

3.4K 281 6
                                    

Jin jing duduk menggantung diatas danau, tubuhnya ditahan oleh akar-akar pohon yang membentuk ayunan, kakinya bermain dengan air semnatara tangannya memetik semua kelopak bungan dan menjatuhkannya kedanau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jin jing duduk menggantung diatas danau, tubuhnya ditahan oleh akar-akar pohon yang membentuk ayunan, kakinya bermain dengan air semnatara tangannya memetik semua kelopak bungan dan menjatuhkannya kedanau. Sejak xing sheng si manusia es yang tidak berperasaan itu membawanya kesini malam itu, ia sering menyusup keluar saat malam hanya untuk berendam. Jin jing sudah jatuh cinta dengan danau yang mempunyai air hangat langsung dari gunung berapi.

Jin jing masih kepikiran soal kedekatan xing juan dengan feng ying, karena hari itu pertama kalinya feng ying muncul ditengah kota saat siang hari. Selama ini yang selalu diketahuinya adalah, pria itu tidak pernah meninggalkan kediamannya disiang hari, tetapi dia berani muncul dan tampaknya mereka sangat dekat, itu berarti mereka mempunyai hubungan yang sangat istimewah.

Jin jing menggelengkan kepalanya untuk apa kau memikirkannya? Ini jelas bukan urusanku jin jing melihat kelopak bunga yang sudah banyak memenuhi danau membuatnya tersenyum
Orang kota itu orang yang aneh, pemikiran mereka terlalu ribet buat hidup jadi susah kalau sibuk urusin mereka

"Sekarang waktunya berendam" ujarnya tersenyum lebar

Setelah puas berendam dan mengenakan bajunya, jin jing mengeringkan rambut panjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah puas berendam dan mengenakan bajunya, jin jing mengeringkan rambut panjangnya. Banyak yang sering dia pikirkan akhir-akhir ini, namun setelah berendam pikirannya langsung ringan.

Mungkin kadang-kadang aku harus mengubah gaya rambutku pikirnya seraya menyisir rambut panjangnya, ia teringat kata-kata xing juan padanya kemarin untuk mengubah gaya rambutnya
Apa aku harus mencobanya sekrang? Jin jing dengan semangat merias dirinya

Mungkin kadang-kadang aku harus mengubah gaya rambutku pikirnya seraya menyisir rambut panjangnya, ia teringat kata-kata xing juan padanya kemarin untuk mengubah gaya rambutnyaApa aku harus mencobanya sekrang? Jin jing dengan semangat merias dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Akhirnya ia tersenyum puas melihat pantulan dirinya di danau tidak buruk nilainya, segera ia menarik selendangnya yang terapung didanau dan berdiri bersiap untuk pergi.

"Kau!!" Jin jing kaget melihat kemunculan xing sheng dibelakangnya "apa yang kamu lakukan? Kamu mengintipku?" Tanya jin jing marah
Xing sheng hanya diam dan memberikannya sebuah surat yang digulung dan diikatkan pita emas. Jin jing mengambilnya dan membaca isi suratnya, ia kaget melihat bahwa surat itu berasal dari kerajaan. Setelah membacanya jin jing kembali melipat kertas itu dan melangkah melewati xing sheng.

"Kamu.." panggil xing sheng yang sama sekali tidak dipedulikan jin jing
"Apa!!" Teriak jin jing saat merasakan pergelangan tangannya ditahan oleh xing sheng, ia menghardik tangan xing sheng darinya dan itu berhasil
Jin jing menatap xing sheng dengan kesal sedang yang ditatapnya hanya memberikan ekspresi datar
"Tempat ini tidak aman.."
"Cukup!!" Potong jin jing "aku sama sekali tidak meminta bantuanmu untuk melindungiku, ingat itu!! Aku bisa melindungi diriku sendiri, dan aku tidak pernah merasa berhutang padamu karena sudah menolongku beberapa kali karena aku, sama sekali tidak butuh" jelas jin jing dan segera meninggalkan xing sheng

***

Xiao qin memainkan permainan guzhengnya (kecapi cina) dengan lihai, tangannya bermain cantik diatas senar, ia memejamkan matanya sambil menikmati permainannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao qin memainkan permainan guzhengnya (kecapi cina) dengan lihai, tangannya bermain cantik diatas senar, ia memejamkan matanya sambil menikmati permainannya.

Semua pelayan dan penjaga terpesona dengan permainannya, permainan guzheng xiao qin memang selalu bisa menghipnotis pendengarnya.

Xiao qin menutup permainannya dan kembali terdiam

Apa hubungan mereka? Apa benar mereka sedekat itu? Xiao qin kembali menggeleng-gelengkan kepalanya kenapa aku memikirkannya! Aneh

Xiao qin kembali memejamkan matanya dan memainkan lagu yang selalu dimainkan ibunya. Musiknya lembut namun mampu berbicara, setiap petikannya terdengar begitu memilukan. Seketika suasana pavilliun yang awalnya ceria dengan lagu-lagu yang bertempo cepat dan riang, kini berubah kelam dan mellow karena petikan musik xiao qin yang menyayat hati.

Jin jing baru memasuki kediaman namun segera terhenti mendengar permainan xiao qin, tanpa disadari air mata jatuh disudut matanya namun ia cepat mengusapnya dan kembali berjalan memasuki kamarnya

Setelah petikan xiao qin berakhir para pelayan dan pengawal memberikan tepuk tangan padanya. Xiao qin tersenyum tipis mendengarnya, ia sangat puas karena sekarang hatinya legah setelah ia melampiaskannya pada permainannya.

"Kamu hebat"
Xiao qin membalikan badannya dan melihat xing sheng yang berdiri dibelakangnya sambil tersenyum
"Apa yang anda inginkan?" Xiao qin mengubah bahasanya menjadi lebih sopan saat berbicara pada feng ying membuat feng ying mengerutkan alisnya heran
"Kamu.."
"Saya sudah sangat lelah tuan, jika ada hal penting yang ingin anda sampaikan katakanlah"
"Xiao qin" panggil feng ying
"Saya permisi" xiao qin berjalan meninggalkan feng ying yang masih berdiri ditempatnya

***

Xiao qin masuk kedalam kamarnya dengan keadaan hati yang kesal, ia mondar-mandir dikamarnya dengan pemikiran yang sangat kacau

Apa yang terjadi denganku? Kenapa aku mengabaikannya? Memangnya apa yang sudah dia lakukan padaku? Aku tidak mengerti dengan diriku sekarang, kenapa aku jadi kesal tiba-tiba padanya? Kenapa aku bisa berubah jadi mellow seketika?

Xiao qin terhenti lalu menidurkan badannya diranjang, ia sudah cukup pusing dengan berbagai pertanyaan kini ia dipusingkan dengan pikiran dan hatinya yang tidak sesuai.

Tok..tok..tok..

"Masuk"

Seorang pelayan masuk dan tersenyum kepada xiao qin, ia memberikan xiao qin sebuah kertas yang diikat dengan pita emas membuat xiao qin penasaran dan langsung membacanya. Setelah selesai membacanya wajah xiao qin langsung memucat.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang