Bab 7 ( KEJANGGALAN )

4.1K 345 2
                                    

Matahari menyapa melalui cahayanya dan warga menyambutnya dengan memulai aktivitas mereka yang berbeda dari biasanya. Hari ini berbeda dari hari lain, karena minggu ini adalah minggu yang sangat istimewah. Hiruk pikuk ditengah kota menandakan bahwa penyambutan festival pangeran sudah sangat dekat. Ornamen-ornamen china dengan nuansa merah yang dominan menghiasi hampir setiap rumah warga di pusat kota. Benar-benar akan ada penyambutan besar-besaran!

Sementara orang-orang sibuk dengan berbagai urusan, mulai dari menghias rumah membuka bisnis dan berbelanja, ada sesuatu yang berbeda yang terjadi di kediaman Ar, tempat tinggal feng ying.

Xiao qin duduk dan menghayal dipaviliun tengah, matanya menatap senduh danau yang ditumbuhi bunga teratai pink yang begitu banyak. Ekspresi xiao qin dan keadaan hatinya sangat jauh berbeda dengan yang terjadi di kota.

Dia, tidak asing. Tapi dimana?

Xiao qin terus memikirkan itu dibenaknya, pagi tadi ia terbangun lagi dikamar feng ying. Setelah bersiap ia langsung menuju tempat ini, ia malas untuk terlibat dengan situasi apapun yang sedang terjadi. Ia tidak peduli dengan festival sekarang, karena ada banyak hal yang ia pikirkan dibenaknya.

Disisi lain, ia juga cukup heran, kediaman feng ying terletak sangat jauh dari pusat kota. Xiao qin berani menjamin bahwa tidak pernah ada orang yang pernah ke sini selain mereka, kecuali teman dekat feng ying. Ia sudah lama tinggal di hutan, jadi dia tahu membedakan rumah yang sering di kunjungi dan tidak, tidak perlu jauh-jauh menilai, letak rumah sudah berbicara. Tinggal di tempat ini, siapa yang mengetahuinya.

Xiao qin melihat hiasan yang berlebihan yang dipasang di kediaman feng ying, kediaman feng ying bernama ar chen, dia mempunyai 4 bangunan utama yang sangat luas layaknya istana kecil. Dan dari cerita para pelayan, xiao qin tahu bahwa kediaman selatan, itu adalah tempat xing sheng. Entahlah apa hubungan mereka, tapi sepertinya mereka sangat dekat.
Lalu, kediaman utara, itu adalah tempat jia ying, putri jia ying. Xiao qin menggelengkan kepalanya melihat dekorasi-dekorasi berlebihan yang dipasang di tempat jia ying, kadang keluarga ini memang berlebihan. Tapi setelah dipikir-pikir banyak hal yang mengganjal dipikiran xiao qin.

Pertama, dimana orang tua feng ying?
Kedua, siapa mereka sebenarnya? Apa yang sedang terjadi? Dan kenapa sepertinya ia tidak asing dengan feng ying? Lalu yang paling penting, kenapa ia masih disinii..?

Arggggghhhhh.... xiao qin ingin berteriak memikirkan banyaknya pertanyaan, sejak ia datang ke kota, lebih tepatnya sejak ia datang disini, diseret oleh feng ying, ya.. di seret! Pertemuan pertama mereka membuatnya berpikir seperti itu, ia jadi mengalami banyak hal.

Entahlah, apa lagi yang akan terjadi kedepannya!

"Nona xiao qin" teriak jin jing mengagetkannya, xiao qin terlonjak dari tempatnya dan berbalik menatap jin jing dengan marah
"Sudah ku bilang, jangan memanggilku nona, kita bersahabat dan kita bersaudara!" Tegur xiao qin marah sedang jin jing hanya menyengir tidak jelas
"Ya..ya.."
"Aku sedang malas berbicara"
"Tapi kamu harus cerita! Kemana saja kamu kemarin?!" Tanya jin jing dengan wajah yang sangat serius "ingat! Kita sudah berjanji untuk tidak ada rahasia diantara kita, bukan?"
Xiao qin membuang nafas berat dan akhirnya menceritakan semuanya pada jin jing, peristiwa yang terjadi kemarin kecuali soal feng ying yang dirasanya tidak asing, ia belum siap ditanya-tanya oleh jin jing. Ia mengenal jin jing, jin jing tidak akan berhenti mencari tahu sampai ia puas.

"Apaaaaaa..!!" Teriak jin jing "xiao qin, kamu membuat kita dalam masalah sekarang, ayah bisa menemukan kita!! Kita ini kabur, bukan berlibur!" Jin jing terus mengguncang-guncang badan xiao qin
"Jin...jin jing, aku pusing" Keluh xio qin, segera jin jing berhenti mengguncang-guncangkan tubuh xiao qin dan menatapnya jengkel
"Aku tidak tahu lagi, aku menyerah" ucap jin jing putus asa
"Iya, aku juga" tambah xiao qin
"Tapi, xiao qin, aku belum siap untuk diseret ibuuuuu... huweeeee..." jin jing merengek pada xiao qin, ia sudah tahu konsekuensi yang akan ia dapatkan karena kabur membawa xiao qin, orang tuanya tidak akan peduli dengan penjelasannya, karena faktanya mereka melarikan diri bersama, itu saja.
"Tenanglah... aku rasa paman tidak akan menemukan kita"
"Kenapa kamu bisa yakin?"
"Karena kita ada di tempat feng ying" jawab xiao qin cepat "ah.. iya, kemarin aku membelikanmu aksesori" xiao qin memberikan mini pedang berwarna hitam-emas pada jin jing
"Wuahhhh...  terima kasih banyakkkkk..." pekik jin jing senang, ia sangat suka pedang apapun jenisnya asalkan itu pedang, ia langsung memeluk xiao qin berterima kasih
"O ya, jin jing, kamu tidak merasa ada yang aneh disini?"
"Kenapa?"
"Tempat ini, yang terlalu jauh dari kota" ucap xiao qin "lalu coba kamu lihat, disetiap sisi ada prajurit" tunjuk xiao qin pada beberapa pria bertubuh besar dengan pakaian sederhana namun pedang terikat di pinggang mereka
"Eumm... xiao qin"
"Hmm... apa?"
"Sebenarnya, mereka ini..." jin jing tidak enak menyampaikannya dan malah berbisik pada xiao qin
"Aku tahu"
"Kamu tahu!??" Seru jin jing kaget
"Awalnya aku masih ragu, tapi setelah melohat giok kaisar aku yakin" jawab xiao qin, hal yang membuatnya lebih yakin adalah, saat ia melihat lambang jendral yang menggantung di kudanya.
"Tapi, kenapa dia harus tinggal di hutan ini, dia seperti bersembunyi" lanjut xiao qin
"Lalu, kenapa kita masih disini? Kemana orang tuanya, dan kemarin feng ying tahu aku di pusat kota, darimana ia tahu?" Banyak pertanyaan yang terus di tolantarkan xiao qin membuat jin jing bingung harus memberikan jawaban apa.

Tapi yah.. terlalu banyak teka-teki seputar feng ying

"Aku yakin bahwa mereka bukan dari bangsawan biasa" tutup xiao qin

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang