Bab 32 ( SUARA SERULING )

2.8K 257 5
                                    

Xiao qin mengumpat-umpat kesal sambil duduk disisi danau

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao qin mengumpat-umpat kesal sambil duduk disisi danau. Ia masih kesal dengan kejadian barusan, ia tidak memperhitungkan bahwa feng yung bisa menghindari tembakannya.

Sedikit lagi, tinggal sedikit lagi aku bisa mengenainya! Pikirnya

Xiao qin mengepalkan tangannya kesal, ia benar-benar membenci pria itu sekarang. Bagi xiao qin tindakannya semalam adalah tindakan yang tidak terpuji dari seorang bangsawan, dan xiao qin harus pastikan bahwa feng ying akan membayar mahala soal itu.

Xiao qin masih dengan emosinya saat ia kembali mendengar suara nada seruling. Xiao qin menarik nafas untuk menenangkan dirinya dan memejamkan matanya menikmati iringan musik yang sedang melantun indah. Saat suara seruling menghilang, xiao qin kembali membuka matanya. Segera ia terkejut melihat kehadiran yao shan yang berdiri dihadapannya

 Segera ia terkejut melihat kehadiran yao shan yang berdiri dihadapannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ka...kamu!"

Yao shan memasang senyumnya "aku rasa sekarang kamu sudah tenang"

"Kamu, darimana.."

"Sedari tadi aku disini, kamu yang tidak menyadari keberadaanku karena seperti ya ada sesuatu yang membuatmu kesal, ada apa xiao qin?" Tanya yao shan

Xiao qin membuang mukanya kesal, karena pertanyaan yao shan kembali membuatnya mengingat perlakuan kasar dari feng ying.
Tanoa bisa dikendalikan air mata mengalir dari ujung kelopak matanya. Ya, perlakuan feng ying padanya semalam sangat kasar, laki-laki itu melecehkannya. Ia mencium xiao qin dengan paksa dan menjamah beberapa bagian tubuhnya. Jujur xiao qin merasa takut saat itu, ia merasa feng ying bisa melakukan apa saja padanya saat itu.

Yao shan melihat air mata xiao qin dan langsung mendekat, ia berjongkok dihadapan xiao qin sambil menatap wajah gadis itu

"Xiao qin" panggilnya lembut

Xiao qin mengusap air matanya lalu menguatkan hatinya, ia menatap yao shan dan memasang senyumnya seperti biasa "aku tidak apa-apa"

Yao shan melihat bola mata xiao qin, ia bisa melihat kegelisahan dan juga.. ketakutan dimata itu. Ragu-ragu yao shan menggenggam tangan xiao qin, namun karena trauma dengan perlakuan feng ying semalam ia segera menarik tangannya.

Xiao qin menautkan jari-jarinya dan menyembunyikan kegugupannya, ya ia gemetar. Bukan terhadap yao shan, tapi sentuhan yao shan mengingatkannya pada feng ying, dan itu membuatnya takut. Laki-laki itu benar-benar meninggalkan bekas didirinya hanya dalam semalam.

Yao shan kembali memasang senyumnya walau jujur dalam hatinya ia masih penasaran dengan sikap xiao qin.

"Kamu tidak mau cerita tidak apa-apa" ucap xiao qin lembut, ia berdiri lalu mengacak ujung kepala xiao qin.

Xiao qin terdiam kaget merasakan sentuhan hangat yao shan dikepalanya, sentuhan yang tidak asing. Ia langsung menengadahkan kepalanya menghadap yao shan yang sedang berdiri.

"Si...siapa kamu?" Pertanyaan itu terlontar begitu saja dimulut xiao qin

Yao shan terkejut dengan perkataan itu namun ia langsung mengendalikan ekspresinya dan kembali tersenyum

"Ma...maafkan aku" ujar xiao qin kemudian

"Jika aku mengatakan siapa diriku, maukah kamu menceritakan masalahmu?" Tanya yao shan

'Jika aku mengatakan siapa diriku, maukah kamu menceritakan masalahmu?'

Xiao qin memejamkan matanya beberapa kali, pernyataan yao shan tadi sepertinya pernah ia dengar sebelumnya

"Xiao qin, kamu baik-baik saja?" Tanya yao shan khawatir

Xiao qin menganggukan kepalanya sebagai jawaban "ya, aku baik-baik saja"

"Baiklah, aku percaya" seru yao shan seolah ia sudah menyerah "jika kamu tidak mau menceritakannya, tidak apa-apa"

Yao shan lalu mengambil tempat duduk disisi xiao qin, biar bagaimanapun ia masih merasa khawatir melihat keadaan xiao qin barusan

"Kau tahu xiao qin" panggil yao shan memecah keheningan

"Hmm.." jawab xiao qin

"Saat pertama kali melihatmu dulu, aku merasa seperti melihat pheonix"

"Pheonix?"

Yao shan menganggukan kepalanya

"Apa artinya?"

"Kecantikan, keabadian dan kedamaian"

"Aku belum mengerti"

Yao shan menengok kearah xiao qin yang sedang menatapanya penuh tanda tanya, denga cepat yao shan mengutik dahinya kuat membuatnya meringis kesakitan

"Kamu pandai dalam sastra namun sangat lamabn dalam hal begini" ledek yao shan membuat xiao qin kesal dan langsung balas menyikutnya

"Apa artinya?" Desak xiao qin, ia benar-benar penasaran dengan maksud yao shan sekarang

"Artinya, seseorang yang kelak akan memilikimu akan bahagia, karena hanya memilkimu ia sudah merasa lengkap. Memilikimu bararti menghormatimu dan menjagamu, maka kamu akan mengiassi mereka dengan kecerdasanmu dalam berbagai hal, kamu akan menjadi oenolong yang sempirna untuk pasanganmu"

Xiao qin manggut-manggut mengerti, wajah merona merah karena malu mendengar pujian yao shan barusan

"Pagi ini, setelah jam penjaga keempat(artinya jam 4-5 subuh) berakhir, kita bertemu di tempat ini"

Xiao qin melihat yao shan heran

"Aku punya hadiah untukmu"

"Kamu tidak akan macam-macam, kan?" Xiao qin memincingkan matanya curiga

Yao shan tertawa membalasnya "kamu bukan gadis yang aku impi-impikan" ledeknya

Xiao qin jengkel mendengarnya, barusan dia dipuji dan sekarang dibanting, rasanya benar-benar mengesalkan "kamu juga bukan pria yang aku impi-impikan" balas xiao qin lalu berdiri, sebelum ia pergi dengan kuat ia menendang tulang kering yao shan.

"Adaaww.." ringis yao shan, segera ia memeluk kakinya yang baru saja ditendang, rasanya sungguh perih

Peringai kasarnya masih tidak berubah sejak dulu, bahkan sifatnya yang selalu bertingkah tegar

Yao shan menatap kepergian xiao qin sambil tersenyum ringan

Aku tidak berharap kamu mengenalku xiao qin, tetapi melihatmu bahagia seperti sekarang, aku menyukainya.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang