Bab 33 ( BERTEMU IBU )

2.8K 264 4
                                    

"Haruskah kita bersembunyi seperti ini" bisik xiao qin

Keduanya sedang mengendap-endap berjalan keluar istanah. Xiao qin sedang mengikuti pria dihadapannya. Pria itu benar-benar sangat mengenal semua jalan diistana, membuat xiao qin merasa tenang mengikutinya.

Tidak butuh waktu lama, mereka sudah berada di dinding diluar istanah sekarang.

Xiao qin kembali mengikuti yao shan, ternyata laki-laki itu sudah menyiapkan kudanya tidak jauh dari istanah.

"Kamu..."

Yao shan tersenyum kearahnya lalu naik keatas kudanya "kali ini, lupakan aku sebagai pangeran mahkota, aku hanyalah seorang temanmu"

Xiao qin tersenyum mendengar perkataan yao shan, ia lalu menyambut uluran tangan yao shan yang segera menariknya keatas kuda. Xiao qin duduk didepan yao shan, setelah merasa posisi mereka nyaman barulah yao shan memicu kudanya.

Pepohonan mengiringi kepergian mereka. Saat udara masih dingin bahkan matahari enggan untuk menyapa, mereka sudah berjalan jauh meninggalkan bayang istanah dibelekang mereka.

Seraya cahaya mentari mulai terlihat diufuk, mengundang perubahan warna dilangit, yao shan memelankan laju kudanya. Xiao qin terpana melihat hamparan rerumputan hijau yang sedang mereka lewati, dengan santai kuda berjalan menyapu embun yang baru saja membasahi tanaman.

Xiao qin melihat cantik perpaduan warna yang kontras antara rerumputan hijau dan uap embum yang berwarna putih menghiasi udara.

"Yao shan, lihat!" Seru xiao qin

Yao shan melihat kearah yang baru saja ditunjukan oleh xiao qin, sekelompok burung walet terbang melintasi udara. Sangat jarang melihat mereka dipagi hari. Setelah puas memanjai mata mereka dengan pemandangan alam yang indah, yao shan kembali memicu kudanya dengan cepat.

 Setelah puas memanjai mata mereka dengan pemandangan alam yang indah, yao shan kembali memicu kudanya dengan cepat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak lama mereka berjalan melintasi sungai. Pelan-pelan kuda itu melangkah membuat xiao qin bosan, namun itu hanya sesaat karena yoa shan segera turun dan langsung menyipratkan air sungai kearahnya.

"Yao shannn!!" Pekik xiao qin kuat karena jengkel

"Ha..ha..ha, tenang saja, kamu tidak akan sakit, airnya hangat"

Xiao qin tetap mendengus jengkel mendengar dan itu semakin membuat senyum yao shan melebar.

"Ini air belerang, mereka mengalir dari gunung api. Nantinya akan bermuara di danau air hangat yang berada cukup jauh dari sini" jelas yao shan sambil menunjuk kearah dalam hutan

"Kita akan segera mendaki, aku berharap kamu tidak cuku berat untuk dipikuli oleh to fu"

"To fu(tahu)?" Ulang xiao qin heran

Yao shan menganggukan kepalanya. Xiao qin tertawa sangat keras, ia masih tidak oercaya yao shan memberikan nama kudanya dengan namanp to fu

"Baru kali ini aku bertemu orang aneh yang memberikan hewan kuda ini sebagai to fu ha...ha...ha" seru xiao qin diantara gelak tawanya

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang