Bab 67 ( Dia IBLIS! )

1.7K 128 1
                                    

Kicauan suara burung memenuhi istana huawei

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kicauan suara burung memenuhi istana huawei. Mentari pagi bersinar cerah seperti biasanya. Para pelayan dan penjaga istana terlihat sangat sibuk. Katanya malam ini akan ada acara jauman raja untuk para tamu sebelum mereka kembali ke negaranya masing-masing.

Kaisar huan zhen tertawa riang diruangan tempatnya memerintah sementara para pangeran dan pangeran mahkota tengah duduk tenang dengan ekspresi wajah yang serius.

"Wah...wah.. Senang bisa mendengar bahwa kalian menikmati waktu-waktu kalian yang luar biasa dikerajaan ini" ucap kaisar kepada para tamu

"Sungguh kamilah yang merasa tersanjung atas undangan yang muli kepada kami" ucap salah seorang pangeran yang berasal dari negeri sebelah selatan

"Betapa benar kabar dari rakyat bahwa kerajaan huawei memiliki keindahan yang luar biasa. Kekayaan alam dan juga warga yang baik benar-benar pemandangan yang bajik"

"Sungguh iri! Kerajaan yang besar dengan kedamaian didalamnya"

Sementara raja masih senang dengan tanggapannya, feng ying duduk terdiam ditempatnya. Ia sama sekali tidak berminat untuk menyimak. Ia hanya terfokus pada pembicaraannya semalam.

FLASHBACK

Yao shan berdiri dibalkon sambil menatap kearah kota. Setelah mengantar xiao qin dan memastikan semuanya baik-baik saja, ia langsung datang ke tempat yang dijanjikan.

Feng ying baru saja datang, xing sheng yang melihatnya segera memberikan penghormatan.

"Apakah ada sesuatu?" Tanyanya

Yao shan yang mendengar pertanyaan dari kakaknya segera membalikan badannya dan menundukan tubuhnya. Untuk pertama kalinya, yao shan menatap dingin kearah kakaknya. Berbeda dengan feng ying yang menatapnya sinis.

"Semuanya terlalu tenang, yang mulia" jawab xing sheng, mencoba mengalihkan keduanya. Sungguh ia tidak mau berada dianatara perang dingin ini, walaupun ia sebenarnya tidak peduli, tapi keduanya adalah sahabat dan juga tuan-nya.

"Ada sesuatu yang mengganjal" ungkap yao shan akhirnya

Feng ying mengerutkan alisnya samar. Inilah berita yang ia tunggu-tunggu.

"Kerajaan itu memang hanya dipimpin oleh pangeran jadesh, sebagai pewaris sah tahta kerajaan mongol. Namun pangeran tidak mempunyai kuasa mutlak atas kerajaan itu"

"Apa maksudmu?" Tanya feng ying penasaran

"Beberapa kali. Kami menyamar yang mulia, semua orang sangat ketakutan pada sosok yang mulia dan malah menyembah-nyembah sosok alwin" jelas xing sheng

"Alwin?"

"Itu dia, kami masih belum menemui titik terang, ada yang bilang dia adalah dewa mereka. Ada yang bilang dia seorang petani biasa, bangsawan, penduduk asing. Kami masih belum menemukannya"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang