EPILOQUE VI

3K 117 4
                                    

Jika sang naga terlihat bersinar hanya karena memiliki
Mutiara disisinya?
Lalu, apa lagi yang dibutuhkan oleh sang mutiara?
Jika naga diciptakan untuk bersama mutiaranya,
Kebahagiaan apalagi yang tak dinikmati oleh sang mutiara?

"CIIAATTT" teriak seorang oria saat menubggangi kudanya agar semakin cepat

Feng ying memacu kudanya dengan cepat. Sudah sejak pagi tadi ia memacu kudanya ditengah hutan, saat xiao qin datang ke kediamannya. Gadis itu menamparnya kuat, memarahinya sebelum akhirnya memberikannya sebuah lukisan yang dilukis xing juan semalam suntuk untuknya. Lukisan sebuah naga yang terbang diantara awan dengan mutiara yang menuntunnya.

Jika mengagumi rembulan dari bumi
Bisa membuat bahagia,
Izinkanlah aku mencintaimu walau tak disisimu.
Jika angin berhembus sejuk di musim panas,
Untuk apa menunggu tibanya musim semi?

Berulang kali feng ying mengutuki dirinya. Ia seharusnya sadar, bahwa ada alasan mengapa xing juan melakukan ini padanya. Sungguh ingin baginya memukul dirinya. Namun ia tidak sanggup karena pengaruh sake masih memenuhi dirinya hingga sekarang. Ya, sejak penolakan xing juan, bukannya kembali ke istana ia malah terbaring kemah didapur istana, setidaknya ia menghabiskan 8 tong sake.

GILA? Memang. Harus diakui, dia memang sudah gila. Tapi saat subuh tadi, xiao qin menampar bahkan hampir membunuhnya dengan pedang, setidaknya kesadarannya kembali walau ia masih berat mengendalikan semuanya.

Mengetahui bahwa dirimu mencintaiku,
Kebahagiaan apalagi yang tidak dapat kurasakan?
Bisa memiliki cintamu yang seutuhnya,
Adalah segalanya bagiku.
Aku sangat bersyukur karena diizinkan untuk menikmatinya
Dan aku berterima kasih untuknya.

Jika ini bukanlah sesuatu yang salah,
Bisakah aku tetap egois untuk terus memilikimu?
Aku ingin memiliki cintamu untukku sendiri
Bahkan hingga nanti aku menghilang dari bumi.

Ingin bagiku berkata jujur,
Hatiku seolah tersiksa jika aku terus menyembunyikan ini
Rohku seolah memberontak karena membiarkanmu
Mengetahui sebuah kebohongan.

Aku, aku mencintaimu feng ying.
Aku mencintaimu seumur hidupku.
Aku mencintaimu, dulu, sekarang dan nanti
Dan aku berharap untuk terus mencintaimu
Berada disisimu
Dan bisa dimiliki olehmu.

Namun tetap saja,
Itu semua hanya sebatas angan.
Jika saja, langit berbaik hati
Jika saja langit tidak senang mempermainkan kita
Aku benar-benar ingin mendampingimu
Hingga mata ini tak sanggup untuk terbuka lagi.

Akhirnya feng ying sampai ditempat yang ditujunya, disebuah kuil tertinggi yang terletak dibelakang istana. Kuil yang terasa dekat namun sebenarnya jauh. Kuil yang merupakan tempat kesukaan yao shan dan xiao qin.

Tanpa bisa menunggu, ia melangkah lebar memasuki gerbang kuil itu. Biksu tertinggi dan tetua hanya bisa tersenyum sambil menggeleng saat melihat kedatangannya. Setelah memberi penghormatan, ia segera melangkah memasuki taman dalam kuil.

Matanya menyapu seluruh halaman, hingga akhirnya dirinya terpaku pada sosok seorang gadis yang tengah duduk termenung dibawah pohon yang ditumbuhi bunga berwarna merah muda dengan semerbak aroma yang memabukkan.

Perlahan-lahan feng ying melangkah mendekati gadis yang masih sibuk dengan pemikirannya.

"Kenapa?" Tanya feng ying saat ia sudah sampai disisi xing juan

Xing juan yang terkejut kini memalingkan wajahnya "ke...kenapa kau bisa ada disini?"

"KENAPA KAU MELAKUKAN INI!!" Teriak feng ying akhirnya

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang