Jin jing menatap punggung xing sheng dari belakang. Punggung yang lebar dan kuat itu kini terlihat sedikit berbeda, terlihat sedikit suram. Sedari tadi jin jing mengikuti xing sheng diam-diam. Mereka berjalan dari kota hingga masuk ke hutan. Jin jing berupaya sebisa-bisanya agar dia tidak ketahuan. Jin jing tahu bagi xing sheng merasa dirinya diketahui itu mudah dan ia tahu bisa saja xing sheng langsung menghentikannya, tapi jin jing tidak peduli. Ia hanya ingin menghibur xing sheng, sosok yang selama ini menghiburnya saat ia tinggal diistana yang bagaikan penjara.
Jin jing masih dengan pikirannya saat ia tersadar bayang xing sheng telah menghilang. Ia sempat kaget dan panik, ia segera lari mencari xing sheng namun tidak ia dapatkan. Dengan sedih jin jing berbalik. Tak berapa lama ia merasa badannya ditarik oleh seseorang, ia tersadar saat badannya diimpit diantara sebuah pohon yang besar dan kokoh yang berada dibelakangnya, lalu badan seorang pria yang kini mengunci pergerakannya.
"Apa yang kamu lakukan?" Tanya xing sheng dengan suara rendahnya
Jin jing tahu bahwa laki-laki itu sedang marah karena ia mengikutinya tapi jin jing tidak peduli. Ia hanya menatap kedua mata yang selalu terlihat tajam dan sinis seperti sekarang.
Jadi itu alasan kenapa dia dingin akhir-akhir ini? Dia sangat peduli pada sahabatnya dan sekarang dia terjebak diantara tugas yang diberikan padanya dan rasa solidaritas untuk sahabatnya pikiran itu terus berputar dikepala jin jing seraya mata mereka beradu
Merasa dibaca, xing sheng memutuskan tatapan mereka. Jin jing terus mentap wajah pria itu yang sedikit tertunduk karena menghindar dari tatapannya. Perlahan tangan kanannya terangkat dan menyentuh pipi xing sheng. Xing sheng kaget dan segera membalikan badannya
"Jangan mengikutiku! Ini bukan urusanmu" ucap xing sheng dingin. Jujur ini sudah kedua kali jin jing mendnegar nada sedingin ini dari xing sheng, pertama dipertemuan pertama mereka dan ini yang kedua.
Jin jing menatap bayangan xing sheng yang beranjak meninggalkannya. Dan, tanpa pikir panjang jin jing segera berlari lalu memeluk tubuh xing sheng dari belakang.
Xing sheng kaget dengan perlakuan jin jing. Tanpa sadar jantungnya semakin tidak beraturan sekarang. Ia meramas kuat pedang yang ada ditangannya.
Jin jing kaget dengan tingkahnya namun apa daya sudah terlanjur, jadi ia memilih untuk tetap melanjutkannya.
"Jangan salah sangkah dulu. Aku tahu kamu sedang ada masalah sekarang, dan aku ingin menghiburmu" ungkap jin jing "aku ingat ayah selalu melakukan ini dan memgatakan 'obat manjur untuk orang yang sedang banyak masalah adalah sebuah pelukan'" lanjut jin jing
Pelukan dari orang yang berharga sambung jin jing dihatinya, ia merasa kata-kata ini tidak perlu disampaikannya pada xing sheng. Karena pria itu bisa salah paham!
Xing sheng tersenyum tipis mendengarnya. Ia lalu membuang nafasnya "kamu ingin menghiburku?"
Jin jing hanya diam.
Bisunya jin jin jing adalah iya miliknya, bergaul lama bersama gadis ini membuat xing sheng cepat mengenalnya. Xing sheng segera melepaskan tangan jin jing yang sedang memeluknya membuat gadis itu bingung. Ia membalikan badannya dan menatap jin jing yang sedikit lebih pendek darinya. Pendek malah. Jauh.
"Kalau ingin menghiburku, bukan dengan pelukan seperti itu" xing sheng kini melingkarkan tangannya dipinggang mungil gadis itu lalu menyadarkan kepalanya dipundak kecil gadis itu. Jin jing sangat kaget dengan perlakuan xing sheng.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
Historical FictionCerita ini berlatar zaman dinasti Tang di daratan china, Kisah dimulai saat seorang gadis ceria anak dari seorang janda yang seumur hidupnya tinggal dihutan kini untuk pertama kalinya menginjakan kakinya di pusat kota saat perayaan kembang api untu...