Bab 79 ( PERTEMUAN )

1.4K 123 9
                                    

Yul yang terhenti dari langkahnya kini kembali berjalan dengan perlahan-lahan tatkala bayangan orang yang dikenal kini turun dari kuda. Air mata yul langsung jatuh tak tertahan saat melihat kedua wajah orang yang sangat dicintainya dengan sepenuh hatinya.

Xing juan dan xiao qin yang melihat perubahan ekspresi wajah yul segera membalikan wajah mereka. Mata keduanya kini terbelalak saat melihat kedua orang yang duduk diatas kuda dihadapan mereka.

Yao shan

Feng ying

Air mata segera meluncur dipipi keduanya. Feng ying mengangkat tangannya, memberi tanda untuk berhenti pada pasukannya yang tidak jauh dibelakangnya.

Tian lu, pangeran jadesh terhenti tidak jauh beberapa langkah dari tempat yao shan dan feng ying. Mereka juga turun dari kuda saat melihat yul berjalan pelan mendekat kearah mereka.

Yao shan dan feng ying gemetar saat melihat kondisi mengenaskan dari xiao qin dan xing juan.

Baju kedua gadis itu sudah tidak utuh, ada sobekan paksaan dimana-mana, apalagi milik xing juan.

Feng ying mengepalkan tangannya kuat tak kalah melihat pemandangan mengenaskan ini.

Namun semua itu belum cukup untuk semakin membuat keduanya hancur. Bercak-bercak mereh yang memenuhi bagian atas dan depan tubuh mereka semakin mengundang rasa pilu dihati mereka.

Seolah dikomando, xiao qin dan xing juan mengambil baju mereka dan berusaha menutupi tubuh mereka. Dada mereka kini sesak saat orang yang mereka cintai melihat keadaan mereka yang mengenaskan. Air mata yang kini jatuh sedikit berbeda dengan air mata mereka sebelumnya, kini ada rasa malu, tidak berdaya, tidak percaya diri bahkan jijik kepada diri sendiri.

"Maaf" bisik keduanya kompak

Yao shan dan feng ying yang mendengar itu menutup mata mereka frustasi. Emosi tersulut dipikiran dan hati mereka. Keduanya kini menyimpan hawa membunuh untuk guang.

Perlahan-lahan mereka mendekati kedua gadis itu.

"Maaf...hiks...maaf" isakan dan juga kata maaf berulang-ulang terucap dibibir mungil xiao qin dan xing juan

Yao shan memegang pundak xiao qin dan langsung memeluk gadis itu erat. Ia mencium ujung kepala xiao qin berkali-kali mencoba menenangkan gadis itu yang kini tengah menangis seperti bayi didalam pelukannya.

Aku tidak akan pernah meninggalkanmu, karena aku mencintaimu

Bisikan kata yao shan ditelinga xiao qin bagaikan mantra untuknya tetap kuat.

Feng ying membuka baju luarnya sambil berjalan mendekati xing juan, ia lalu menutupi tubuh xing juan dengan jubahnya. Feng ying melihat getaran dipundak xing juan, ia lalu mengangkat dagu xing juan agar menatapnya namun xing juan menolaknya.

Feng ying putus asa.

Ia lalu mengangkat tubuh xing juan dengan hati-hati dan menaikknya keatas kudanya. Tidak lama, iapun ikut naik kekuda.

Feng ying mengeratkan pelikannya ditubuh xing juan.

Tidak! Kali ini, aku tidak akan membiarkanmu menjauh tekadnya

Yul kini berjalan mendekati kakaknya, pangeran jadesh. Tanpa basa-basi, pangeran jadesh langsung memeluknya. Yul menangis dalam pelukan kakaknya.

Pertemuan itu menjadi pembuka untuk hari yang panjang bagi mereka tatkala sang fajar mulai menyapa langit dengan keindahan warnanya. Langit yang awalnya tak berbayang karena warna hitam yang legam, kini mendapat cahaya. Warna violet menyapa mereka khusus untuk sebuah pertemuan kembali yang emosional.

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang