Feng ying kembali dalam keadaan emosi yang labil. Ia sudah cukup kaget dengan berita pagi ini disisi lain ia kaget melihat perbedaan yang ada di dalam diri yao shan.
Setelah dia meninggalkan istanah, dia mengasingkan dirinya dihutan tempat tinggalnya yang sekarang. Namun menteri penasihat umum dikerajaan memgangkatnya menjadi anak, beliau sama sekali tidak mengetahui kebenaran tentang feng ying, karena sejak dulu ayahnya menyembunyikan identitasnya yang sebenarnya.
Ia membenci ayahnya yang sama sekali tidak bisa berbuat apa-apa pada ibunya. Padahal saat itu ibunya benar-benar membutuhkan sosoknya didisisinya. Ya, beliau menderita sakit parah, namun tugas kerajaan membuat ayahnya sama sekali tidak bisa meluangkan waktunya pada mereka. Padahal dulu mereka selalu mempunyai waktu keluarga, namun semua berubah.
Keadaan ibunya semakin parah saat mendengar berita bahwa suaminya akan kembali mengadakan pernikahan politik untuk meluaskan daerah kekuasaannya, dan itulah yang membuat keadaan beliau semakin parah hingga akhirnya ia memituskan untuk bunuh diri.
Feng ying sangat terpukul dengan semua itu, ia mencintai ibunya dan juga ayahnya. Disisi lain ia juga mencintai rakyatnya dan negerinya ini, namun keadaan itu merubah segalanya.
Ia jadi membenci kerajaan, ia membenci semuanya. Kerajaan itu hanya membuat kita merasa bahwa kita mempunyai segalanya namun sebenarnya kita tidak punya apa-apa disana, disana kita hidup seperti menjadi boneka, gerakan dan keputusan kita diatur oleh politik yang tidak terbaca namun keberadaanya terasa mencekam.
Feng ying membungkukkan badannya frustasi. Ia masih tidak terima segalanya. Ia membenci semuanya.
Feng ying mengangkat wajahnya dan berdiri, hanya ada satu tempat yang ada dalam pikirannya sekarang.***
Feng ying membuka kasar pintu kamar xiao qin, gadis itu baru saja terlelap namun segera dikagetkan dengan keberadaan tamu tidak diundang. Dengan kilatan mata tajamnya ia melihat feng ying penuh amarah.
"Apa yang sedang anda pikirkan sekarang tuan? Hingga disaat seperti ini anda memasuki kamar seorang gadis" tany xiao qin tajam
Feng ying menutup pintu kamar xiao qin dan menguncinya, ia menatap mata xiao qin dengan tajam membuat xiao qin kembali ketakutan. Feng ying melebarkan langkahnya dan langsung memeluk gadis itu erat hingga xiao qin tidak dapat bernafas.
"Ap... apa yang anda lakukan!!!" Teriak xiao qin, ia berusaha sekuat tenaga untuk merontak namun tenaga feng ying lebih kuat darinya.
Feng ying melepaskan pelukannya dan segera mencium xiao qin dengan paksa. Badan gadis itu terdiam kaget merespon ciuman feng ying.
Bibir lembut feng ying terasa dibibirnya dan segera laki-laki itu menjatuhkan dirinya dikasur, alarm tanda bahaya langsung menyala di kepala xiao qin, ia menolak feng ying dengan sekuat tenaga.Siapa dia? Siapa laki-laki ini? Kenapa... kenapa aku merasa sangat takut pikir xiao qin.
Xiao qin terus merontah namun feng ying bertindak semakin menjadi-jadi, akhirnya xiao qin hanya bisa menyerah dan menangis. Merasakan air mata xiao qin, feng ying menghentikan aksinya.
"Xiao qin" panggil feng ying dengan suara rendahnya
"Kau laki-laki brengsek!" Seru xiao qin
Feng ying langsung berdiri, ia melihat keadaan berantakan dari xiao qin. Xiao qin segera mengambil selimut untuk menutupi dirinya dan menatap feng ying dengan tajam.
Feng ying kembali mendekat kearah xiao qin dan membelai lembut wajah gadis itu "sejak awal, kau dan aku adalah satu, huang. Ingat itu"
Segera setelah mengucapkan itu, feng ying meninggalkan xiao qin.
Xiao qin menatap benci punggung feng ying
Sejak awal tidak ada getaran cinta untukmu feng ying. Sejak awal hanyalah ketakutan yang kurasakan dan jangan bermimpi kalau aku akan menjadi milikmu. Aku berani bersumpah kamu akan membayar segalanya tekad xiao qinXiao qin mempngusap bibirnya dpkasar dan kembali meronta-ronta diatas ranjangnya ibuuuu... ciuman pertamakuuuu.... huweeee.......
KAMU SEDANG MEMBACA
It's You
Historical FictionCerita ini berlatar zaman dinasti Tang di daratan china, Kisah dimulai saat seorang gadis ceria anak dari seorang janda yang seumur hidupnya tinggal dihutan kini untuk pertama kalinya menginjakan kakinya di pusat kota saat perayaan kembang api untu...