Bab 46 (HARI INI)

2.1K 153 0
                                    

Xiao qin terbangun diranjangnya. Matanya menyipit saat melihat cahaya matahari yang menyapanya melalui jendela kamarnya.

Siapa yang membawaku? Kenapa aku bisa disini? Xiao qin masih dengan pemikirannya sampai kehadiran para pelayan yang sedari tadi mondar-mandir di kamarnya menarik perhatiannya.

Dengan kepalanya yang masih sakit juga lehernya yang terasa tegang, xiao qin mengerutkan alisnya melihat bunga-bunga yang dibawa masuk ke kamarnya.

"Apa yang sedang kalian lakukan?" Tegur xiao qin mulai merasa tidak enak

"Ma...maaf yang mulia" ucap mereka kaget, sadarnya xiao qin sama sekali tidak diketahui oleh para pelayan "maaf kami berisik dan mengganggu istirahat tuan puteri" jelas mereka tidak enak

"Tidak masalah, hanya saja ada apa ini? Kenapa dengan dekorasi ini?" Ucap xiao qin sambil menunjuk dekorasi kamarnya yang terlihat sedikit lebih mewah dari biasanya

"Tidak masalah, hanya saja ada apa ini? Kenapa dengan dekorasi ini?" Ucap xiao qin sambil menunjuk dekorasi kamarnya yang terlihat sedikit lebih mewah dari biasanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"He

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"He..he..he.." para pelayan malah cengengiran menjawab pertanyaan xiao qin, membuatnya semakin khawatir

"Cepat katakan!" Desak xiao qin penasaran sekaligus takut

"Hari ini adalah harinya permaisuri, yang mulia. Kerajaan akan merayakannya"

Mendengar itu entah mengapa perasaan xiao qin langsung damai. Ia pikir, ia akan segera ditunangkan dengan si ular putih. Sungguh jika itu terjadi aku pasti akan membawa yao shan, untuk kawin lari denganku tekadnya namun itu tidak bertahan lama, xiao qin kembali membuang nafas gusar dan tertunduk lemas aku tidak akan mungkin membuat kakak sedih batinnya gundah

"Kemarin seharian kami mencari yang mulia" ucap salah seorang pelayan

"Iya, kami bahkan mencarinya hingga ke aula utama" sambung yang lainnya

"Untung saja yang mulia pangeran mahkota tidak mengetahuinya, kalau tidak habislah kita"

"Iya benar, yang mulia pangeran mahkota kan sangat mencintai tuan puteri. Kemarin saja karena yang mulia menghilang dari subuh, yang mulia pangeran mahkotan bahkan turun tangan mencari yang mulia puteri hingga ke pusat kota tanpa bantuan pengawal pribadinya"

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang