Bab 29 ( LIU YAO SHAN )

2.6K 245 3
                                    

Liu yao shan kembali kedalam kamarnya, sama sekali tidak dipedulikan darah yang sedari tadi mengalir ditangannya. Dilihatnya gelang burung pheonix yang sejak dulu melingkar ditangannya, dilepaskan gelang itu lalu disimpannya dikotak kecil yang ditaruhnya dibagian dalam lemarinya.

Yao shan menatap langit, ia memejamkan matanya dan kembali mengingat segala peristiwa yang terjadi padanya selama ini

FLASHBACK

Tahun ke-13 pemerintahan kaisar

Yao shan mengenakan pakaian perkabungannya, ia baru saja kehilangan ibunya yang meninggal dengan cara yang tragis. Selama ini ibunya dikenal sebagai sosok yang periang, ia sama sekali tidak percaya bahwa ia akan menemukan mayat ibunya dengan bersimbah darah karena beliau meloncat dari jurang yang ada dihutan.

Luka didalam hati yao shan begitu dalam, ia tidak tahu harus kemana lagi sekarang. Tempat satu-satunya yang ada dipikirannya adalah, kediaman barat, tempat dimana ayahnya berada.

Saat yao shan baru melangkahkan kakinya, ia melihat mahkota berguling dikakinya. Yao shan mengambil mahkota itu

'Ini mahkota kakak' tebaknya dalam hati

Segera yao shan melangkah cepat masuk kedalam namun suara teriakan yang didengarnya membuatnya kakinya terhenti

"Feng ying, apa maksudmu?"

"Ibu meninggal karena perbuatan ayah" jawab feng ying, terdengar nada pilu dalam kata-katanya membuat yao shan yang berada diluar menunduk
"Ayah sudah mempunyai 2 permaisuri namun ayah masih ingin menikah lagi?"

"Itu tidak benar, feng ying"

"Lalu apa? Buktinya ibu meninggal. Ibu bunuh diri dengan meloncat kedalam jurang!!" Teriak feng ying

"Ayah memang lalai menjaga ibumu, nak"

"Diam!! Hentikan!!" Teriak feng ying

Sejenak keadaan menjadi tenang. Air mata mengalir menetes wajah yao shan yang berdiri mematung mendengar dari luar

"Aku tidak sudi menjadi anakmu, ayah"

"Apa maksudmu, feng ying"

"Yao shan, aku tahu kamu ada diluar" panggil feng ying

Mendengar itu, akhirnya dengan keberanian yang terkumpul yao shan menarik ujung pintu dan membukanya

"Aku tidak ingin menderita seperti ini. Aku tidak ingin punya keluarga berantakan seperti ini. Cukup sudah selama ini ayah!" Jelas feng ying "tidak ada kebahagiaan yang kurasakan selama menjabat menjadi pangeran mahkota, aku tidak menginginkan semua ini"

"Ta...tapi feng ying"

"Aku tidak ingin menjadi anakmu" feng ying tertawa kecil "selama ini, ayah juga menyembunyikan kehadiranku karena warna rambutku yang berubah-ubah. Ayah malu bukan!!"

"Feng ying"

"Lihatlah ayah! Bahkan mahkota benda mati itu sudah memilih tuannya" feng ying menatap sinis mahkota yang kini dalam genggaman yao shan

Feng ying memberikan hormat terakhir kepada ayahnya lalu berjalan mendekati yao shan

"Aku menghargai ayah, aku tidak perlu posisi itu untuk mendukung ayah. Aku pasti akan mendukung pemerintahan ini, karena aku menyayangi rakyatku, karena ibu memintanya padaku, tapi aku tidak sudi untuk menjadi bagian dari keluarga berantakan ini"

END

Itulah awal penderitaan bagi yao shan, sebelumnya ia menjalani hidupnya sebagai seorang pangeran biasa. Pangeran yang bebas dan melakukan apa saja tanpa beban politik dibahunya. Namun sejak saat itu semua berubah, ia dituntut untuk menjadi yang terbaik tetapi ia harus menahannya. Ia tersiksa. Semakin lama ia semakin merasa kekosongan dan kesendirian. Tidak ada lagi yang bisa dia percayai diistanah karena semua menginginkan sesuatu padanya.

Ingatlah ini yao shan. Sekarang kamulah pangeran mahkota hanya sampai kakakmu, feng ying kembali. Dan ingat, jangan pernah menunjukan keunggulanmu dalam bidang apapun dihadapannya, cukup menjadi baik dan jangan yang terbaik

Yao shan membuka kembali matanya, itulah nasihat terakhir yang diberikan kaisar padanya saat feng ying meninggalkan semuanya dan mengubah arah angin dikerajaan.

Tidak hanya ibu, bahkan ayah, semuanya sangat mencintaimu, kakak! Batin yao shan

Yao shan menutup wajahnya dengan kedua tangannya frustasi, ingin dia berteriak mengeluarkan semua permainan emosi yang dimilikinya namun apa daya, dia tidak mempunyai segalanya sekarang

Bahkan saat mahkota menghiasi kepalaku, masih tidak ada tempat untukku disini

It's YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang