JADI MILIKKU

582 27 17
                                    

POV ZENA

"Tak ada yang ingin Aku ucapkan, selain ingin mengatakan Aku Cinta padamu."_

>>•••<<

Pernyataan Arga kemarin sungguh membuatku tak bisa tidur tenang. Aku tak percaya kalau dia akan mengatakan hal seperti itu. Tentu saja, Aku tidak gampang percaya. Aku takut kalau kemungkinan dia hanya kasihan atau main-main denganku. Pasalnya, selama ini dia selalu menolakku bukan? bahkan Aku sampai berpikir kalau dia menyukai si Cupu itu. Dan sekarang apa ini? dia menyatakan Cinta padaku. Dasar laki-laki plin-plan!

Aku duduk didepan cermin mengoleskan pelembab ke wajahku yang agak pucat karena begadang semalam. Lingkaran hitam tampak mengerikan dibawah kelopak mataku. Dan tebak saja, siapa dalang semua ini? Hm, siapa lagi kalau bukan si pria dingin itu. Otakku terus berputar-putar karena memikirkan ucapan dan perlakuannya kemarin.

Dia mengantarkanku pulang. Sekarang dia jadi tahu tempat tinggalku. Aku senang. Tapi Aku masih was-was. Aku hanya takut kalau semua ini rekayasa. Aku takut kalau dia hanya kasihan padaku. Itu lebih menyakitkan dari apapun. Karena bisa membunuhku secara perlahan.

Hari ini adalah pertandingan basket antar sekolah. Dan kemarin Arga mengatakan kalau dia menang dalam kompetisi itu, dia ingin menceritakan semuanya padaku. Aku tidak mengerti apa maksud ucapannya, tapi sepertinya memang penting. Tadinya Aku tidak ingin mendengarkannya. Disisi lain karena rasa kesalku masih ada padanya, namun Aku juga tak bisa memungkiri kalau Aku sebenarnya ingin tahu itu. Karena Aku memang menyukainya.

Setelah selesai dengan aktivitasku, akhirnya tiba saatnya berangkat ke sekolah. Kini kakiku sudah bertumpu di ruang tengah. Seperti biasa Hartadi selalu melayaniku dengan baik.

"Ini susunya Non"Hartadi menyodorkan segelas susu kepadaku.

"Thankz"sahutku mengembalikan gelas itu.

"Hati-hati dijalan Non"ujar Hartadi menyengir.

Aku terus membawa kedua tumpuanku hingga tiba digarasi. Segera ku bebaskan benda merah kesayanganku dari sana lalu membawanya berpacu ke luar jalan Raya.

****

SMA NUSANTARA

Salah satu SMA yang cukup terkenal di Jakarta. Bangunan berdominasi putih seperti rumah sakit dengan gedung dua lantai dengan lapangan basket yang cukup luas. Bisa dibilang sama luasnya dengan disekolahku. Disinilah kami berada. Aku, Poppy dan Jazy kini duduk di jajaran bangku penonton menyaksikan pertandingan basket antar Sekolah Bakti Luhur yaitu sekolahku dengan anak basket SMA nusantara.

Semua penonton kini bertambah banyak memenuhi Arena lapangan. Suara MC segera menggema memenuhi seisi sekolah. Nampak anak-anak penghuni sini histeris ketika melihat teman-teman mereka memasuki lapangan dengan mengambil posisi bertanding. Kulihat tim Arga juga mulai melangkah memasuki area lapangan.

"Arga Na. Tuh dibawah. Ganteng banget ya dia"seru Jazy gregetan melihat sosok Arga yang sudah terbalut baju merah tanpa lengan.

"Biasa aja dong, Jaz. Lo gak ngehargain Zena ya? Zena kan lagi sakit hati sama si Arga"timpal Poppy.

Aku meneguk ludahku pelan. Jelas, saja kalau Poppy berkata seperti itu. Pasalnya, Aku belum menceritakan apa-apa kepada kedua sahabatku ini. Hanya saja Aku masih ragu ingin mengatakannya.

Priiittt

Wasit meniup peluitnya tanda pertandingan akan dimulai. Arga sempat memalingkan wajahnya menatapku. Dan itu sungguh membuatku tersentak. Tentu saja, bagaimana dia tahu kalau Aku duduk disini? Aku bahkan tak memberitahunya kalau Aku akan datang untuk melihatnya. Siapa yang sudah memberitahunya?

Sultan Sekolah [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang