POV Lavi
"Kau membuatku mempunyai warna, namun kau juga yang membuatku tak berwarna. "_ Lavi
>•JENTERA•<
Aku ingin menuliskan ini untukmu. Dan berharap suatu hari kau akan membaca ini.
Kisah cintaku dimulai ketika Aku bertemu denganmu tanpa sengaja. Kau yang begitu menawan bagai sebuah pahatan mahakarya yang sempurna dari sang pencipta alam semesta, sangat membuatku terkesima. Pria tampan, berkulit bening dan jangkung. Yah, satu sosok yang pasti digilai para wanita.
Entah kenapa, kau mengulurkan tanganmu menggapaiku waktu itu. Jujur Aku sangat tersentuh melihat kau mau menolongku dari terkaman sang Ratu sekolah.
Jantung ini berdebar-debar bagaikan suara beduk dikala magrib. Dan kau tahu siapa penyebabnya? kau. Iya kamu. Kamu yang begitu baik dan mau menerimaku apa adanya sebagai teman, kamu yang mau mengajakku bicara disaat semua orang menjauhiku. Diam-diam membuat benih-benih Cinta bertumbuh dihatiku.
Kau yang selalu membuatku nyaman seakan melupakan duniaku yang kejam sesaat, membuatku jatuh Cinta padamu. Ketika mata kita bertatapan, Aku hanya bisa menunduk malu.
Kau sadar? setiap perlakuanmu padaku membuat warna-warni pelangi mulai memancar dihatiku. Kau berikan semua warna diduniaku, disaat semuanya kelam dan kosong.
Bahkan Aku sempat berbicara pada bulan dikala kelam menyelimuti. Bahwa Aku akan menyatakannya. Aku akan mengatakan kalau Aku mencintaimu, bila waktu itu tiba. Aku sangat bersabar dan menanti saatku. Mungkin kau bisa melihat lengkungan pelangi mewarnai mataku disaat kau lebih memilih bersamaku.
Namun, disaat Aku siap untuk mengatakannya, kau malah mengaduk semua warna didalam hatiku. Pada akhirnya hanya ada pelangi hitam didalam diriku.
Ditengah rasa rinduku yang menggebu kau malah bersama dia. Disaat-saat ku menunggu dirimu kau bersama dia.
Aku tahu kamu sudah menjadi miliknya, tapi apakah aku boleh masih mencintaimu? meskipun kau sudah bersama dia?
Aku harus terima. Ya. karena inilah hidup dan inilah pilihanku. Mencintai kamu yang jelas-jelas memilih orang lain.
Aku yang jahat karena mencintaimu. Aku yang seenaknya mengharapkanmu. Aku yang seenaknya jatuh Cinta padamu, jahat sekali bukan?
Tapi, sudahlah. Tidak usah memikirkanku. Bahagiakan saja dia.
Aku tidak tahu bila mencintaimu akan sesakit ini.
Kadang Aku menganggap bahwa Tuhan tak adil padaku. Dia memberikan Zena semua hal yang baik. Padahal dia kan gadis yang jahat. Sedangkan Aku, semua kemalangan seperti bayangan yang selalu mengikutiku.
Tidak adil bukan? kadang Aku berpikir apakah Aku lebih baik mati saja? lagi pula, kalau Aku mati, tidak akan ada yang berubah bukan? mungkin mereka hanya akan menangis kemudian kembali tertawa.
Maaf jika Aku pesimis. Tapi, inilah hidupku. Kelam dan curang. Semua orang menjauhiku. Apakah Aku makhluk asing? apakah Aku tak pantas berteman? kenapa? kenapa harus Aku? kenapa harus Aku yang dihindari? sakit sekali. Ketika semua orang memandangku aneh, mencibir, mengejek bahkan melakukan kekerasan terhadapku.
Aku bisa apa? hanya diam dan membisu. Apa Aku sebegitu mengerikannya? hingga tak ada orang yang menghargaiku? dan ketika Aku menemukanmu. Kau malah mencintai orang yang jelas-jelas menjahatiku.
Sudah cukup Aku menangisi kamu seperti ini. Belum tentu kamu mengerti dengan perasaanku.
Aku hanya ingin mengatakan bahwa Aku mencintaimu. Hanya itu saja. Apakah Aku salah?
Setiap menghabiskan waktu belajar denganmu, disaat seperti itulah aku menyukainya. Hanya disaat itulah Aku bisa menikmati kesempatanku. Apa Aku salah?
Bahkan disaat kita selalu menghabiskan membaca buku bersama, Aku menyukainya. Apa Aku salah?
Tapi sekarang sudah tidak mungkin terbalas, Aku hanya melepaskan cintaku saja.
Maaf kini Aku harus pergi, biarkan Aku membawa segelintir kisah yang dulu pernah kita jalani, karena hanya dengan itu Aku bisa tetap hidup. Setidaknya biarkan Aku tinggal didalam kenangan hingga Aku lupa akan luka sempurna yang telah kau torehkan untuk hati ini.
Tidak usah pikirkan Aku. Bahagiakan saja dia.
Anggap saja Aku hanya angin lalu yang datang membelaimu sejenak, lalu menghilang tanpa terlihat.
Terima kasih untuk semuanya. Terima kasih untuk pelangi hitamnya.
Solavina
****
#CUAP-CUAP AUTHOR
UPDATE LAGI....
SILAHKAN DIBACA...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sultan Sekolah [COMPLETED]√
Teen Fiction[Proses Revisi] Info! Cerita ini mengandung unsur pembangkit emosi seperti marah-marah, sedih, terharu, takut dan Baper-baperan pastinya. Diharapkan yang punya ketahanan hati saja yang membacanya. Karena Novel ini memiliki campuran genre antara Roma...