AKU KENAPA?

595 31 22
                                    

Bu Rahayu menarik napas panjang. Rasanya, ia sudah tak sanggup lagi menangani siswa-siswi yang bolak-balik ke dalam ruangannya.

"Lagi-lagi kamu. Ya Gusti, saya ingin pensiun saja kalau begini,"desah guru itu frustasi. Yah, bagaimana tidak? guru mana yang tidak stres, jika anak didiknya selalu menjadi langganan diruang BK.

Arga diam tak bergeming. Ia hanya bisa duduk membisu menerima semua celoteh guru di depannya itu pasrah.

"Oh, Ya Gusti. Saya betul-betul lelah mengurus kamu. Kenapa sih kamu harus selalu berantem sama Chris?"desah Bu Rahayu pusing tujuh keliling.

Arga tak menyahut. Apapun yang dikatakan gurunya itu seakan hanya berlalu begitu saja. Pikirannya kini berkecamuk bagai benang kusut.

"Sekarang hubungi orangtua kamu. Ibu mau bicara,"pintah bu Rahayu frustasi.

Arga merogoh saku celananya dan tak lama ponselnya sudah bersarang ditelapak tangannya. Segera ia mencari kontak ayahnya, lalu menghubungi pria sibuk itu.

Tut tut tut

"Halo?"suara Anthoni menyapa di seberang sana.

Arga segera menyodorkan handphone itu tanpa bicara sedikit pun.

"Halo, dengan ayahnya Arga? begini pak."Guru BK itu mulai menceritakan apa yang terjadi.

Arga tertunduk dengan perasaan kacau sekarang. Ia sudah bisa menebak, ayahnya pasti marah besar. Arga pasrah.

Hampir sepuluh menit guru dan ayahnya itu bercengkerama di ponsel. Akhirnya, bu Rahayu mengembalikan ponsel genggam miliknya.

"Arga, sesuai peringatan yang sudah ibu katakan kepadamu, harusnya kamu dikeluarkan dari sekolah saat ini juga,"jelas bu Rahayu menatap Arga intens.

Arga menundukkan kepalanya lesuh. Rasanya, ia tak siap mendengar kalimat selanjutnya dari guru itu. Arga menduga ia pasti resmi dikeluarkan dari sekolah saat ini juga.

"Kamu diskors selama seminggu,"ujar bu Rahayu sontak mengundang tatapan tak percaya dari pria berparas dingin itu.

"Serius bu? saya gak dikeluarin?"tanya Arga heran.

"Papa kamu tadi sudah memohon. Dan sepertinya, perlu pertimbangan dari kepala sekolah. Untuk itu, kamu diskors selama seminggu,"tutur bu Rahayu melorotkan kacamatanya.

"Terima kasih bu,"sahut Arga sedikit tenang.

"KAMU BILANG TERIMA KASIH? KAMU INI."Bu Rahayu terus menceramahi Arga hingga membuat pria itu harus menahan amukkan guru gemuk itu sembari mengejapkan matanya erat.

****

Bel sekolah berdering dari segala penjuru arah. Semua anak bagai burung dalam sangkar merosot keluar kelas. Tanpa tunggu aba-aba, Arga segera membereskan perlengkapan sekolahnya, lalu bergegas pergi.

Zena melihat Arga melintasinya begitu saja. Sebenarnya, ia ingin sekali bertanya tentang kejadian tadi. Namun,entah kenapa, ia jadi ragu.

"Lo kenapa,Na?"tanya Poppy menerawang wajah sahabatnya itu heran.

"Enggak,"singkat Zena.

"Gue perhatiin,lo sama Arga jadi sering masuk ruang BK ya? jangan-jangan kalian jodoh nih,"goda Poppy terkekeh ringan.

Zena melirik Poppy rada jengkel."Gak lucu."

"Beneran, deh. Gue yakin, lo bedua pasti bakal jadian,"ledek Poppy tak berhenti menggoda Zena.

"Gue gak akan pernah tertarik apalagi suka sama cowok mesum dan nyebelin kayak dia. Camkan itu,"tutur Zena memyamvar ranselnya lalu menghambur keluar meninggalkan sahabatnya itu kesal.

Sultan Sekolah [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang