Arga menatap bayangannya gusar ke dalam cermin wastafel. Entah kenapa, gadis itu selalu saja memancing kekesalannya. Arga meremas jemarinya jengkel. Seragamnya jadi basah sekarang karena ulah gadis siluman itu. Awas lo Zena, gue gak bakal bikin lo seenaknya lagi. Gumam Arga menahan sebal. Arga segera membasuh noda dibajunya dengan pancuran kecil didepannya itu.
Setelah beres dengan aktivitasnya, pria berwajah oval itu langsung menarik langkahnya keluar dari toilet. Kini kedua kaki jenjangnya menjelajahi lorong sekolah lantai dua. Mendadak indra penglihatannya langsung disambut dengan penampakkan sosok Zena yang tersender di dinding dengan... seorang lelaki? Arga menyipitkan matanya ingin melihat dengan jelas.
Untuk beberapa detik, Arga mencoba menyusun informasi yang diterima matanya. Lagi ngapain sih dia disana? sama cowok pula. Arga menggumam. Gue gak peduli. Dia masih punya banyak tugas dari gue sekarang. Arga langsung merosot ke arah dua makhluk itu mematung.
"Harusnya lo senang gue udah kembali. Selama ini, pasti lo kangen banget sama gue. Iya kan?"tutur lelaki berjaket hitam dengan tempelan plester dibawah kelopak matanya.
"Jangan deketin gue. Pergi lo. Dasar cowok brengsek. Pergi lo,"hardik Zena nampak ketakutan karena sosok itu ingin menjangkau tubuhnya.
"Kenapa sih lo benci banget sama gue? harusnya lo berterima kasih karena gue selalu mencintai lo"pria itu menyeringai seram mendekati Zena.
"Nggak. Pergi lo. Dasar cowok gila!"Zena semakin ketakutan karena tangan makhluk itu semakin dekat ingin menjerat lehernya.
"Kyaaaa,"jerit Zena histeris sembari menyembunyikan kepalanya dalam rengkuhan lengannya ketakutan.
BUUKKK
Satu hantaman keras diwajah membuat lelaki bertubuh lebih rendah itu terpental membentur lantai. Ia pun meringis memegangi sudut bibirnya yang meneteskan darah segar.
Zena terbelalak kaget. Tahu-tahu sosok Arga sudah ada dihadapannya dengan posisi tubuh membelakangi seperti sedang melindunginya.
"Siapa lo? ada masalah apa lo sama gue, hah?"geram lelaki berambut jambul itu.
"Lo kalau berani jangan sama cewek. Lo laki gak sih?"cetus Arga dingin.
Sosok itu menyeringai remeh."Apa urusan lo?"sudah berdiri.
Arga bersiap meluncurkan serangannya untuk kedua kali. namun dengan cepat tangan Zena mencegatnya.
"Lo gak usah ikut campur masalah gue,"tutur Zena tak kalah dingin.
Arga terperangah tak percaya. Ia mendengus sebal. Entah apa yang gadis ini pikirkan. Arga tak mengerti.
Zena maju menatap tajam mata makhluk didepannya itu setajam pisau yang mampu mengiris-iris mangsanya dalam sekejap.
"Dan lo Chris, jangan pernah ganggu gue lagi. Lo udah cukup ngehancurin hidup gue!"bentak Zena menatap kejam.
Chris tersenyum enteng."Harusnya gue yang merasa dihancurin. Karena lo, gue dikeluarin dari sekolah dan gue kehilangan tahta gue sebagai Raja Sekolah,"ujarnya melotot.
"DAN SEMENTARA GUE MENDERITA DILUAR SANA, LO MALAH ASYIK DENGAN."Chris menatap Arga geram. "COWOK BRENGSEK INI!"
PLAAKK
Satu tamparan kencang mendarat sempurna dipipi Chris hingga menimbulkan tanda merah disana.
"LO YANG BRENGSEK! HARUSNYA LO ITU DIBUNUH BUKAN HANYA DIKELUARKAN!"
Titik air mata kini mengenangi wajah cantik Zena. Hatinya terasa panas meluap-luap bagai air mendidih. Ingin sekali ia mencengkeram leher pria ini. Namun, ia tak dapat bergerak karena cairan lahar yang mengumpul membuatnya berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sultan Sekolah [COMPLETED]√
Teen Fiction[Proses Revisi] Info! Cerita ini mengandung unsur pembangkit emosi seperti marah-marah, sedih, terharu, takut dan Baper-baperan pastinya. Diharapkan yang punya ketahanan hati saja yang membacanya. Karena Novel ini memiliki campuran genre antara Roma...