Alis Zena terangkat sebelah menatap kedua makhluk menjengkelkan yang kini bertumpu di depan mejanya, sambil menyengir bodoh.
"Ratu Zena yang cantik, plisssss! kenalin gue sama cewek kemarin dong. Pliss!"ujar Andre penuh permohonan.
"Jangan dia. Gue aja! Andre kan udah banyak ceweknya. Gue mah belum ada sampe sekarang"timpal Raffa.
"Eh, mana mau cewek cantik kayak dia sama cecunguk kayak lo berdua yang otaknya gak beres"omel Poppy.
Zena menahan tawanya. Tanpa enggan mencampuri perdebatan ketiga orang aneh disekelilingnya itu.
"Kita gak lagi ngomong sama lo ya, botol cabe. Mending diem"cetus Raffa sontak mengundang tatapan jengkel dari gadis di sebelah Zena.
"Apa lo bilang? gue botol cabe?"geram Poppy sudah berdiri.
"Udah tahu pake nanya. Telinga lo gak di sekolahin ya?"tutur Raffa enteng.
Poppy nampak naik pitam. Tak tunggu waktu lama sebuah buku mendarat dikepalanya keras.
"Woi, sakit tahu! lo gila ya?"hardik Raffa meringis.
Poppy menyeringai licik"itu belum seberapa. Lo mau lebih sakit lagi? nih sepatu gue masih lowong pengen nimpuk otak lo biar geger"
"Dasar cewek sableng!"sungut Raffa mencopot topinya lalu mengusak-ngusak kepalanya yang habis kena timpukkan Poppy.
"Udah ya, dari pada lo pada berantem gak jelas, mending bubar dari tempat gue sekarang"titah Zena mengibas-ngibaskan kedua tangannya.
"Kok gitu sih? gue minta nomor teleponnya aja kalo begitu. Pliss"bujuk Andre bersikeras.
"Kalo gue minta ID LINE-nya aja, ayo dong Zena. Sama teman gak boleh pelit-pelit"rengek Raffa.
Zena menghembus berat sembari memutar bola matanya kesal.
"Gue tegasin ya? gue gak kenal sama Viola dan gue gak punya nomor atau pun akun sosialnya"ketus Zena menahan kesal.
"Oh, jadi namanya Viola ya?"ujar kedua orang itu serempak.
Arga yang sedari tadi memperhatikan tingkah kedua temannya yang menghampiri meja kekasihnya itu, memilih untuk mendekat.
"Lagian kenapa sih kalian gak nanya aja ke Arga? kenapa malah nanya ke gue?"protes Zena.
"Haduhh, kalo emang si Arga bisa diajak kerja sama pasti udah dari tadi gue nanya ke dia. Tapi lo tahu sendiri kan? si Arga mana mau ngasih tahu kita, iya nggak Ndre?"senggol Raffa.
"Iya, betul-betul itu"sahut Andre.
"Lo kok jadi kayak Upin-Ipin, bego!"celoteh Raffa. Andre menyengir.
"Ehem. Ada yang ngomongin gue nih"dehem Arga di belakang kedua pria itu.
Seketika Raffa dan Andre jadi kaku.
"Kok firasat gue jadi gak enak ya?"ucap Raffa mati kutu.
"Iya nih. Kayak serem-serem gitu. Malah tengkuk gue merinding lagi"timpal Andre memegangi tengkuknya.
"Hah, mampus lo berdua. Tercyduk kan sekarang. Nih, anak berdua gangguin Zena, Ga. Sleding aja biar kapok"kompor Poppy.
"Mo ngapain lo berdua gangguin cewek gue?"desah Arga dingin.
Raffa dan Andre meneguk ludahnya paksa.
"Elah, bro. Masa lo percaya sama botol Cabe itu dari pada teman lo sendiri sih? mana berani kita gangguin pacar tercinta lo. Iya nggak?"kode Andre.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sultan Sekolah [COMPLETED]√
Teen Fiction[Proses Revisi] Info! Cerita ini mengandung unsur pembangkit emosi seperti marah-marah, sedih, terharu, takut dan Baper-baperan pastinya. Diharapkan yang punya ketahanan hati saja yang membacanya. Karena Novel ini memiliki campuran genre antara Roma...