Jam pulang sekolah sudah lewat dari beberapa menit yang lalu. Poppy nampak gelisah bertumpu di tepi jalan, seperti sedang menunggu seseorang. Sesekali ia melirik benda bundar putih dipergelangan tangan kirinya.
"Duh, Dimas mana ya? kok lama banget sih? udah ditungguin juga, ihh!"sebal Poppy.
Tak berapa lama, Raffa melintas dengan motor matic merahnya.
"Eh, botol cabe, ngapain lo masih di sini? perasaan jam pulang sekolah udah lewat dari tadi"seru Raffa berhenti sejenak masih menunggangi kendaraannya.
Poppy mendengus tak senang.
"Suka-suka gue dong! mang apa urusan lo?"cetus Poppy menatap Raffa kesal.
"Elah, mending lo pulang, gih! ntar kasihan ortu lho, kalo lo diculik"
"Kenapa?"
Raffa menghembus pasrah.
"Bisa bangkrut diporotin penculik karena nebus lo nanti"kekeh Raffa tak membuat Poppy tak segan melemparkan tatapan menusuk.
"Eh, topeng monyet, mending lo yang pergi dari sini sebelum sepatu gue melekat di wajah lo sekarang juga"ancam Poppy memegangi sepatunya sebal.
"Biasa aja kali, gak usah pake marah-marah segala. Ntar cepet tua lo"cibir Raffa hendak beranjak.
"Pergi gak lo?!"ancam Poppy menanggalkan sebelah sepatunya.
"Dasar ya botol cabe"cetus Raffa segera melajukan motornya meninggalkan Popy yang kini kesal sendiri.
Tak berapa lama kemudian, sebuah mobil sedan hitam terhenti tepat di sampingnya. Poppy yang menyadari kekasihnya sudah tiba, segera menarik gagang pintu mobil itu lalu masuk ke dalamnya.
Seorang pria berusia sekitaan 20-an, dengan kemeja biru muda yang digulung srbaras lengan lengkap dengan jam tangan bermerk, menoleh sekilas ke arah Poppy yang sudah bermukim disampingnya.
"Sayang, kita mau kemana hari ini?"tanya Poppy girang.
"Gimana kalo kita ke tempat biasanya?"sahut Dimas.
"Oke"
♥♥♥
Mobil Dimas terhenti tepat disebuah restoran ternama dijakarta. Poppy segera turun disusul pacarnya. Mereka pun melangkah masuk ke dalam.
Suasana restoran nampak tenang dengan alunan musik akustik milik justin bieber 'Love yourself'. Dimas dan Poppy mengambil posisi duduk di bagian tengah. Nampak seorang pelayan segera melayani mereka dengan memberikan menu.
"Kamu mau makan apa?"tanya dimas santai.
"Nasi goreng aja"sahut Poppy.
"Terus minumnya?"
"Jus jeruk seperti biasa"senyum Poppy.
Dimas mengangguk lalu menengadah ke pelayan yang kini masih Setia bertumpu di dekat mereka.
"Kita pesen nasi gorengnya dua, jus jeruknya juga dua"ucap Dimas segera dicatat oleh sang pelayan.
"Baik tuan. Tunggu sebentar ya"ujar lelaki dengan seragam hitam itu segera beranjak.
"Sayang tau nggak, aku sebel banget loh sama teman sekelas aku yang gak jelas itu. Dia suka ngegangguin aku terus"keluh Poppy.
Dimas nampak tak mendengarkan. Ia malah sibuk dengan ponselnya.
"Sayang, kamu dengar nggak sih aku ngomong apa?"cetus Poppy mulai kesal.
Dimas mengangkat wajahnya sejenak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sultan Sekolah [COMPLETED]√
Jugendliteratur[Proses Revisi] Info! Cerita ini mengandung unsur pembangkit emosi seperti marah-marah, sedih, terharu, takut dan Baper-baperan pastinya. Diharapkan yang punya ketahanan hati saja yang membacanya. Karena Novel ini memiliki campuran genre antara Roma...