TITIK TERANG

359 22 31
                                    

"Di ujung lorong yang gelap, aku menanti sebuah cahaya yang dapat membawaku ke titik terang"_ Zena

>>•JENTERA•<<

Kantin sekolah seperti biasa sudah penuh dengan para penghuninya. Nampak, tiga gadis cantik sudah bertengker dikursinya masing-masing asyik bercakap-cakap.

"Na, lo kenapa lagi sih sama Arga? berantem?"selidik Poppy menerawang raut Zena yang nampak murung sejak pagi.

"Ceritain aja, kitakan teman lo"timpal Jazy menyeruput jus jeruknya.

Zena menghembus lesuh. Rasanya, energi dalam tubuhnya sudah berkurang delapan puluh lima persen.

"Gue sebenarnya gak pengen bahas ini"ucap Zena tak bersemangat.

"Emang kenapa? apa yang udah dia lakuin ke elo?"Poppy ingin tahu.

Zena nampak diam sejenak. Seperti sedang berpikir.

"Ceritain ajalah Zena. Gak usah dipendam-pendam sendirian"desah Jazy.

"Iya, bener tuh kata Jazy. Kita sahabat lo, pasti ngedukung lo kok"aju Poppy meyakinkan.

Zena memejamkan matanya sejenak, menghirup udara dalam-dalam sembari menyusun kata-kata yang akan dikeluarkannya.

"Arga udah dijodohin sama Papanya kemarin"lontar Zena datar.

"APA?!!!"kejut Poppy dan Jazy serempak.

>>•JENTERA•<<

"Lo ngapain sih ngajak gue ke sini?!"ketus Arga to the point karena viola membawanya ke sebuah kafe ingin berbincang sebentar.

"Aku cuman mau ngebahas tentang perjodohan kemarin malam"ujar gadis berambut panjang itu menatap Arga serius.

Arga mendengus jenuh"gue gak mau ngebahas itu sekarang. Karena gue gak nerima perjodohan itu"tegasnya.

Viola mendekap lengannya di depan dada menatap Arga datar.

"Kamu pikir aku juga setuju dengan perjodohan itu? tidak! aku nggak suka dengan perjodohan itu"tutur Viola tenang.

Arga nampak terkejut. Tapi ia berusaha bersikap biasa saja.

"Terus apa yang bakal lo lakuin sekarang?"tatap Arga lekat.

"Aku mau perjodohan ini dibatalin. Dan tentu saja aku butuh bantuan kamu untuk ngebatalin ikatan ini secepat mungkin"ucap Viola serius.

"Lo pikir se-gampang itu ngebatalin semuanya?"

"Aku akan lakukan apapun untuk itu"tegas Viola.

"Kenapa?"tanya Arga menatap Viola dingin.

"Karena aku nggak bisa bertunangan dengan orang yang nggak aku cintai"ujar Viola dengan nada datar.

Arga menyeringai"ternyata kita sama"

"Jadi, apa kau mau membantuku?"tanya Viola.

Sudut bibir Arga terangkat"tentu saja"

"Deal?"Viola mengulurkan tangannya.

"Deal"sambut Arga membalas jabat tangan gadis berkulit bening itu setuju.

>>•JENTERA•<<

Arga tergesa-gesa menyusuri lorong sekolah. Bel masuk sudah berdering dari beberapa menit yang lalu. Untung saja, pak satpam tak mengomelinya.

Tak berapa lama tumpuannya sudah berada dilantai dua. Kakinya segera menjejaki lorong area kelas XI hingga tiba di depan kelasnya.

Sultan Sekolah [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang