PADA SATU HATI

354 20 53
                                    

"Kamu yang memberikanku perasaan layaknya matahari dimusim semi. Perasaan yang tak pernah kurasakan sebelumnya."_ Arga

                    >••JENTERA••<

#Flashback

Setelan jas abu-abu nampak sangat serasi dengan dasi merahnya. Seorang pria dengan kacamata kecil bening terlihat sedang menelepon seseorang diseberang sana.

"Halo, Josine? bisakah kita bertemu sekarang?"sapa Anthoni memandang pemandangan kota California dari dinding kaca kantornya.

"Baiklah. Kau ingin kita bertemu dimana?"sahut wanita cantik itu menatap bayangannya dicermin dengan seorang stylish yang sedang menata rambutnya.

"Temui aku di tempat biasa"desah Anthoni.

"Ok, sepuluh menit aku kesana"

Sambungan segera diputuskan.

"Excusme, Mr. Sanjaya, we have to start our meeting now"ujar seorang gadis bule yang tak lain adalah sekretarisnya.

"Corine, katakan kepada wakilku untuk segera menggantikanku sebentar"titah Anthoni membuat wanita Amerika itu mengangguk dan segera berlalu. Anthoni pun segera beranjak keluar

                       >>•JENTERA•<<

Cafe California

Sebuah Cafe favorite dengan tampilan yang elegan dan lain dari pada yang lain. Dinding kaca dimana-mana, bahkan atapnya juga terbuat dari kaca dengan beberapa pot bunga yang mengantung. Kursi-kursi putih nampak teratur Indah lengkap dengan meja persegi panjang dari kayu jati.

Kini sudah bersemayam Anthoni dan Josine yang nampak duduk saling berhadapan dengan suguhan kopi dan cake.

"Ada apa kau memanggilku ke sini?"tanya Josine menyeruput cangkir kopinya.

"Ada yang ingin aku katakan"desah Anthoni serius.

"Katakan saja"

Antoni menghembus pelan"apa kau sudah tahu mengenai hubungan anakmu dengan putraku?"tanyanya.

"Maksudmu?"heran Josine.

"Jadi benar kau belum tahu ya?"seringai Anthoni.

"Ada apa dengan putriku?"Josine penasaran.

"Putraku dan putrimu sekarang adalah pasangan kekasih. Apa kau tahu itu?"Anthoni menatap Josine lekat.

"Apa? Sejak kapan?"kejut Josine mengerutkan dahinya.

"Dua minggu yang lalu Arga sendiri yang mengatakannya padaku. Bagaimana menurutmu? apa yang harus kita lakukan sekarang?"desah Anthoni menggenggam jemari Josine.

"Zena tidak memberitahuku apa-apa? bagaimana bisa?"bingung wanita bermata Indah itu.

"Mungkin karena kau jarang bersama dia"timpal Anthoni saling bertatapan.

"Lalu kita harus bagaimana sekarang?"desah Josine agak cemas.

"Tenanglah. Kita akan pikirkan cara untuk mengatasi semua ini"Anthoni mencoba memudarkan kecemasan wanita di hadapannya itu.

"Lalu kapan kau akan menceraikan istrimu itu? bukankah kau bilang akan segera berpisah dengannya?"desak Josine mengangkat sebelah alisnya.

Anthoni menghembus panjang"tidak semudah itu Josine. Aku belum mempunyai alasan yang tepat untuk menceraikannya"

Josine memutar bola matanya bosan"lalu sampai kapan kita akan terus seperti ini? kau tahu sendirikan aku sudah muak dengan Irwan"

"Tenanglah sayang. Kita akan pikirkan alasan untuk menceraikan mereka, Setelah menyelesaikan masalah anak-anak kita"senyum Anthoni tulus sembari merengkuh jemari Josine.

Sultan Sekolah [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang