CINTA KAU APA ADANYA

354 21 46
                                    

"Aku tertarik padamu yang selalu membuatku tersenyum, kau yang dapat membuat hari-hariku yang gelap menjadi cerah"_ Arga

                      >>•JENTERA•<<

Arga menghampiri sosok Zena dan Rian yang tengah asyik bercakap. Dua tiga langkah, Arga sudah bertumpu di samping kekasihnya itu. Rian terbungkam sejenak menatap Arga.

"Arga? lo di sini? kirain tadi lo bareng si Raffa sama Andre?"tutur Zena menyadari kehadiran pacarnya itu.

Arga diam tak bergeming. Rautnya datar dan sesekali tatapan tajam tersorot ke arah cowok berkacamata itu.

"Eh, Zena, kayaknya aku harus kembali ke Aula deh"cengir Rian tak enak.

"Lho, kok udah mau pergi aja? Kan baru aja ngobrol"heran Zena karena Rian tiba-tiba ingin pergi.

"Eh, aku harus ketemu anggota Osis dulu. Nanti kita bicara lagi. Dah"pamit Rian segera berlalu.

Zena nampak bingung. Pandangannya pun kini beralih ke Arga yang diam membisu dengan tatapan dingin.

"Kamu udah makan?"tanya Zena menatap Arga.

Arga berdelik kesal lalu menarik langkahnya meninggalkan Zena begitu saja, tanpa menjawab pertanyaannya.

"Ih, Arga. Tungguin gue"kejar Zena.

****

Zena mengikuti langkah Arga hingga tiba di atap sekolah. Napasnya ngos-ngosan karena mencoba menyaingi langkah kaki pria dingin itu.

"Arga, lo kenapa sih?"decak Zena mencoba mengatur napasnya.

Lagi-lagi Arga tak menggubris. Ia lebih memilih bersimpuh menyender ditembok sambil terpenjam.

Zena memutar bola matanya sebal sembari ikut duduk di samping kekasihnya itu.

"Ga, Arga, lo kenapa?"desah Zena mencolek pundak Arga beberapa kali.

"Gak kenapa-napa"singkat Arga dingin.

Zena memasang raut sebal"gak mungkin kalo lo gak kenapa-napa. Gue tau banget kalo lo dingin begini, pasti lagi badmood kan?"

Arga menggigit bibir bawahnya seraya memejamkan matanya pasrah. Ia mencoba menstabilkan suasana hatinya yang sedang dirundung kilat dan petir.

"Arga, lo dengar gue gak sih?"sebal Zena mencoba merebut perhatian prianya itu.

"GUE BILANG GUE GAK APA-APA. Lo dengar gak sih?"hardik Arga sontak membuat Zena terlonjak.

Zena menatap Arga sejenak. Ada rasa sedih dihatinya. Tiba-tiba wajahnya jadi sedikit mendung. Harusnya ia sudah terbiasa dengan bentakan Arga. Pasalnya, dulu mereka sering melakukannya bukan? tapi entah kenapa, ini terasa sedikit berbeda.

"Maaf. Gue gak bermaksud bentakin lo"sesal Arga menunduk tak berani menatap Zena.

"Ada apa sih? ada yang bikin lo gak mood?"desah Zena menggenggam jemari Arga.

Arga menghembus panjang. Matanya kini menatap Zena lekat.

"Gue juga gak tahu gue kenapa. Gue aneh ya?"desahnya sendu.

Zena membelai wajah Arga lembut"gak kok. Gue ngerti kok kalau lo itu moody."desahnya.

Arga tersenyum simpul"jadi udah sejauh mana lo tahu tentang gue?"

Bola mata Zena mengerling bingung. Ia mencoba berpikir sejenak.

"Lo itu nyebelin, dingin, manja, moody dan... "jabar Zena terhenti sejenak karena Arga menatapnya lekat.

Sultan Sekolah [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang