PENGAKUAN ARGA

601 31 20
                                    

POV ARGA

"Kau tak pernah tahu kapan akan bertemu seseorang, dan seluruh duniamu tiba-tiba berjalan diluar rencana. Segala tentangnya, perlahan-lahan menjadi permulaan dari sesuatu yang baik."_ Arga

>>•••<<

Dingin.

Itulah kesan pertama saat orang-orang melihatku. Banyak gadis yang memandangku dengan mata yang berbinar-binar seakan meleleh ketika Aku melintas didepan mereka. Aku hanya tidak mengerti kenapa para gadis suka memberiku surat, hadiah bahkan ada yang rela mengejar-ngejarku hanya untuk meminta nomor ponselku. Dan terlebih lagi menyatakan Cinta. Apa dunia sudah terbalik? pikirku.

Apakah semua gadis seperti itu? setiap kali Aku melangkah atau berpapasan dengan para perempuan pasti wajah mereka akan histeris seperti orang gila. Apakah semua perempuan seperti itu? Aku mulai jadi bertanya-tanya. Apakah tidak ada satu pun gadis yang normal disekolahku?

Hingga suatu saat ayahku yang berprofesi sebagai Direktur Utama disuatu perusahan properti, ingin agar Aku dipindahkan ke sekolah yang baru dengan alasan lebih aman. Pasalnya, sekolahku itu terbilang jauh dari rumahku. Dan lagi, karena Aku yang suka pulang larut malam karena harus mengikuti kegiatan ektrakuler seperti basket, membuatku banyak menghabiskan waktu dengan jarak tempuh.

Dan akhirnya Aku mengiyakan saja keinginan ayahku. Teman-temanku sempat tak mengijinkanku untuk pergi. Bahkan gadis-gadis disekolahku pun terlihat sedih dan tak rela. Bagi mereka Aku adalah sang Pangeran. Aku sendiri merasa lucu dengan julukan itu. Apalagi ketika Aku sedang asyik menggiring bola dilapangan basket dan memasukkan benda orange itu dengan sekali shoot. Para gadis itu akan segera menjerit histeris dengan menyorakikku 'Pangeran'.

Tentu saja, Aku merasa sedih. Bagaimana tidak? Aku sudah terbiasa dengan suasana sekolahku. Aku punya dua sahabat yang selalu ada bersamaku. Franco dan Julio. Mereka dua orang dengan tipe kepribadian yang unik. Franco tipe orang yang suka bercanda dan jahil. Tapi berkharisma. Untuk itu, tidak heran banyak gadis yang selalu ingin dekat dengannya. Sedangkan Julio, dia tipe orang yang pendiam, kritis, dan selalu berlaku pada hal-hal yang berbau ilmu pengetahuan. Bisa dibilang jenius.

Makanya, jangan heran kalau dua orang ini sering sekali berdebat walau dalam hal terkecil. Dan Aku selalu yang menjadi penengah. Intinya Aku senang bisa berkawan dengan mereka.

Setelah mengurus semua surat kepindahanku. Aku pun pamit kepada mereka. Tentu saja, banyak yang merasa kehilanganku. Tapi Aku mencoba untuk menerimanya dengan ketenangan hati. Toh, Aku masih bisa bertemu mereka walau diluar sekolah.

Sebelum menginjakkan kaki ke sekolah baruku, Aku selalu berharap agar Aku bisa cepat beradaptasi dengan cepat. Namun, kesan pertamaku harus hancur karena satu makhluk yang tidak tahu ada angin apa tiba-tiba saja datang menyerangku. Tentu saja, Aku sangat kaget. Gadis itu datang membentak-bentakku. Aku berusaha tidak peduli. Karena pikirku dia hanya ingin menarik perhatianku saja. Yah, namanya 'wanita'. Aku berusaha tak terpancing. Namun, ternyata anggapanku salah.

Dia memang terlihat buas dan garang. Aku sempat tak percaya kalau dia itu manusia. Jujur saja, dia itu lebih menyeramkan daripada seekor harimau betina. Dan lebih mengesalkan lagi, dia berani menyiramku dengan air, melempar semua barang-barangku dan menyeretku ke ruang BK.

Sungguh, nasib buruk pikirku. Aku benar-benar dibuat kesal dengan tingkah gadis bule itu. Awalnya kupikir dia hanya gadis asing yang ingin mendekatiku. Namun, nyatanya tidak. Dia malah menjadi musuh bagiku dengan sengaja membullyku dengan tumpahan tepung. Emosiku benar-benar meledak saat itu juga. Andai saja dia bukan wanita mungkin Aku sudah menghajarnya habis-habisan. Untuk itu Aku berusaha. Sangat berusaha agar tak sampai melakukan kekerasan terhadap gadis itu.

Sultan Sekolah [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang