KARENA DIRIMU

437 24 33
                                    

Zena  tercengang mendengar pengakuan Arga yang tiba-tiba. Apa pria ini sudah gila? pikirnya. Lihat saja, tatapan kedua orangtua Arga kini menyorotnya kaget. Mereka pasti sangat terkejut. Zena meremas erat jemarinya mencoba menahan rasa gugup.

"Apa? pacar? sejak kapan kamu pacaran sayang?"kejut Meifang bangkit dari duduknya.

"Sejak dua minggu yang lalu. Tepatnya hari selasa, jam 04.15 sore, ditepi jalan"jelas Arga detail.

Zena kembali dibuat tercengang dengan jawab yang terucap dari bibirnya. Bagaimana bisa pria ini bisa menghafal semua itu secara tepat? Zena terkesima. Jelas, ia sangat senang. Ternyata Arga pria yang begitu romantis. Zena tersenyum kecil.

"Oh, begitu"sahut Meifang.

"Kamu gadis yang waktu di-awards kan? putrinya Josine Hargens?"tanya Anthoni menatap Zena.

Zena mengangguk"iya om"

"Siapa Josine Hargens, pa?"Meifang ingin tahu.

"Dia rekan bisnisku"sahut Anthoni singkat.

"Begitukah?"Meifang memastikan.

"Ya. Ibunya salah satu model yang bekerjasama dengan perusahaanku"jelas Anthoni membuat Meifang mengangguk dengan mulut membentuk huruf O.

"Pantas saja. Dia sangat cantik dengan wajah setengah bulenya"tutur Meifang men-scan penampilan Zena dari ujung kaki sampai atas.

"Aku harus pergi sekarang mei. Dua jam lagi penerbanganku ke California untuk bertemu klien bisnis"ucap Anthoni melirik benda bulat dipergelangan tangannya.

"Baiklah. Hati-hati ya sayang"desah Meifang melepas kepergian suaminya itu.

"Arga, papa ingin bicara dengan kamu setelah pulang dari amerika tiga hari lagi"Anthoni menatap Arga tajam sembari menepuk bahunya kemudian bergegas pergi.

Arga meneguk ludahnya pelan. Entah ekspresi apa yang dipancarkan ayahnya barusan. Apa dia tidak menyukai Zena? yang benar saja? bukankah ia sudah sangat akrab dengan ibu dari kekasihnya? Arga nampak berpikir hingga tak sadar ibunya sudah berdiri dihadapannya.

"Siapa namamu?"tanya Meifang menatap Zena anggun.

"Arzena tante. Panggil saja Zena"sahut Zena sopan.

Meifang manggut-manggut"nama yang cantik"pujinya.

"Terima kasih tante"senyum Zena.

"Arga, mama tidak melarangmu pacaran. Hanya saja mama dan papa harap kamu fokus sekolah sayang"ucap Meifang menatap Arga lembut.

"Iya ma. Arga tahu. Arga tetap fokus belajar kok. Mama tenang aja"sahut Arga meyakinkan.

"Hm. Segitu sukanya ya sama Zena. Sayang, tante baru kali ini melihat Arga yang seperti ini lho. Kamu hebat"puji Meifang menyentuh hidung Zena gemas.

Zena tersenyum ringan"terima kasih tante"

"Oh ya, perlu kamu ketahui. Arga ini anak yang takut dengan gelap dan hantu"tutur ibu Arga sontak mengundang tatapan remeh dari Zena.

"Mama. Jangan bicara yang tidak-tidak didepan Zena"protes Arga sebal.

"Pfff"Zena menahan tawanya. Habis sudah si Arga. Sekarang Zena jadi tau kelemahannya.

"Tante harap kalian tidak melewati batas. Tolong jaga Arga baik-baik ya?"desah Meifang mengelus wajah Zena lembut.

"Iya tante"sahut Zena senyum.

"Sepertinya kamu anak yang baik. Ramah dan murah senyum"puji wanita berambut ikal itu.

"Pfff, ramah apaan?"gumam Arga pelan sontak membuat Zena menyikutnya.

Sultan Sekolah [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang