HEBOH

501 25 30
                                    

Bel istirahat berdendang mendengarkan bunyinya ke seluruh penjuru kelas. Langkah Arga langsung tercegat ketika kedua temannya dengan sigap menghadang.

"Tunggu bro. Kita harus bicara"ujar Raffa menahan pundak Arga.

Arga menatap Raffa datar"bicara apa?"

"Gue pengen tanya sesuatu sama lo bro. Lo sekarang pacaran sama si Ratu Api?"tanya Raffa intens.

Arga menyeringai sinis. Ia tak langsung menjawab membuat kedua orang didepannya mengerutkan dahinya penasaran.

"Arga jawab dong"bujuk Andre tak sabar.

"Menurut lo?"tanya Arga enteng.

Raffa dan Andre saling memandang lalu beralih kepada wajah Arga heran.

"Kita nanya lo curut. Napa lo balik nanya?!"ujar Raffa menahan kesal. 

"Seperti yang lo bilang"ucap Arga seadanya.

"Cih, bangke! jawab aja kali ya atau tidak? gak usah berbelit-belit. Lo bikin gua pusing aja"oceh Raffa kesal.

Arga tersenyum ringan. Ia malah merasa lucu dengan raut wajah Raffa yang sebal.

"Iya nih. Gak asik lo men! sama teman main rahasia-rahasiaan"timpal Andre menimpali pundak Raffa dengan lengannya.

"Tapi gimana lo bisa jadi pacaran sama si singa betina? bukannya lo benci banget ya sama dia?"tanya Raffa merengkuh Arga heran.

"Iya men. Kasih tahu dong cara naklukin cewek garang kayak Zena"tambah Andre ikut penasaran.

Arga diam sejenak. Berpikir lalu menjawab lontaran kedua temannya itu.

"Sekarang lo berdua pegang dada kiri masing-masing"titah Arga membuat alis kedua temannya berkerut saling memandang.

"Buat apa?"tanya Andre heran.

"Udah lakuin aja. Kan lo berdua pengen tahu"ujar Arga enteng.

Terlihat Raffa dan Andre mengikuti arahan Arga.

"Udah nih bro"sahut Raffa.

"Sekarang apa yang lo rasain?"tanya Arga menatap kedua kawannya itu.

"Gak terasa apa-apa"ujar Raffa bingung.

"Masa? coba tekan dan rasakan"titah Arga membuat Raffa dan Andre menurutinya.

"Detakan jantung?"tanya Raffa menatap Arga bingung.

Arga mengangguk pelan"yup"

"Jadi maksudnya?"tanya Andre masih bingung.

"Gak ngerti gua"timpal Raffa.

Arga menghembus berat seraya menggaruk belakang kepalanya yang tak gatal.

"Otak lo berdua ke buat dari apa sih? masa gitu aja gak ngerti?"tutur Arga menggeleng-geleng.

"Heleh, songong amat lo bro. Mentang-mentang IQ baja"celoteh Raffa tak terima.

"Udah kasih tahu ajalah men. Lo kayak TTS aja perlu diisi"gerutu Andre tak sabar.

Arga terkekeh ringan mendengar keluhan teman-temannya itu.

"Lo berdua pasti bakal tahu"Arga menepuk pelan pundak kedua kawannya itu lalu melangkah pergi menuju keluar kelas.

"Woi, monyet mo kemana lo? main kabur aja"jerit Raffa masih penasaran.

"Isshhh, ishhh. Gue gak boleh kalah nih sama Arga. Gue harus cari gebetan baru nih"tutur Andre mengusap-usap dagunya.

Sultan Sekolah [COMPLETED]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang