Hari ini nggak berjalan sesuai ekspektasi.
Hari terakhir ketemu Kak Jihoon sebelum dia berangkat ke Amerika, aku bukannya seneng malah gloomy all day long. Meskipun aku nggak ngerti Avengers: Infinity War ini tentang apa, biasanya aku bakal ribut-ribut dan gangguin Kak Jihoon-tanya ini-itu sampai paham beneran. Tapi hari ini, aku sama sekali nggak bisa ingat ada scene apa aja di film tadi.
"Dek, masih nggak enak perasaannya?" tanya Kak Jihoon setelah dia kelar pasang seatbelt sementara aku malah ngelamun ngelihat mobil di depan. "Mau beli es krim?"
"Boleh deh," kataku sambil senyum tipis yang mungkin kelihatan banget kalau dipaksain. "McDonalds? Ada es krim baru yang pakai waffles."
"Iya. Tapi dipasang dulu seatbelt-nya, nanti kalau aku rem mendadak kamu kejedot-benjol deh, nggak cantik lagi."
Aku buru-buru pasang seatbelt dan Kak Jihoon mulai gas tipis-tipis. Pas tinggal satu mobil di depan kita sebelum bayar parkir, jari lentik Kak Jihoon udah sampai di tangan kananku. "Tangan kamu kecil ternyata."
"Ini nih akibat pacaran empat tahun jarang skinship." Aku ketawa, pelan-pelan mulai ngerasa nyaman dan perasaan nggak enak tadi berkurang. Tangan Kak Jihoon aku balas genggam erat. "Kak Jihoon ngaku deh, sebenernya takut karena aku masih under-age kemarin atau takut sama Kak Seungcheol?"
"Seungcheol galak, tapi aku lebih galak dari dia-kamu udah tahu ini. Sebentar," kata Kak Jihoon sambil ngulurin tiket parkir dan selembar uang 10.000-an. "Aku sayang kamu makanya aku nggak mau aneh-aneh."
"Aneh-aneh apa? Cium sama peluk kan enggak aneh-aneh."
Kak Jihoon cuma senyum habis itu nutup kaca jendela mobil dan pergi dari parkiran mall. Habis itu aku baru sadar kalau tadi pas ngomong ada kemungkinan mas-mas di dalem kotak parkirnya denger-malu ih.
"Drive thru aja ya. Dingin, kamu nggak bawa jaket nanti masuk angin dari tadi di dalem ruangan AC terus."
Pernyataan, bukan pertanyaan, soalnya Kak Jihoon langsung bawa mobilnya di antrean drive thru. Sambil nunggu antrean, aku ngulurin tangan mau setel lagu tapi Kak Jihoon malah nahan tanganku.
"Di dalamnya ada copy-an album ulang tahunmu. Jangan disetel dulu. Title track-nya mau aku nyanyiin langsung-nanti kalau udah sampai rumah lagi."
"Title track-nya yang mana? Yang di cover albumnya ada tanda bintang? Downpour?"
Kak Jihoon ngangguk, habis itu mesen beberapa menu makanan-termasuk kentang goreng, beef burger, apple pie, sampai soft drink. "Makan yang banyak biar gendutan, kamu agak kurus kan sekarang? Nggak pa-pa junkfood."
Aku cuma cengengesan.
_____
Keluar dari McDonalds, Kak Jihoon kasih semua makanan tadi ke aku sementara dia sibuk nyetir. Sesekali minta disuapin kentang goreng yang bikin aku mikir aneh-aneh lagi. Kak Jihoon kayak kesurupan Kak Seungcheol nih, nggak kayak biasa.
"I'm going nowhere. You don't have to worry-okay?"
"I'm okay. Kak Jihoon nggak pernah bohong sama aku jadi aku percaya kalau Kak Jihoon bakal pulang dua minggu. Nggak lebih."
"Good. Sekarang senyum, jangan bete. Aku capek juga nih kalau seharian harus ngadepin kamu yang diem terus. Aku mau ngajakin kamu pergi ke suatu tempat. Pulang agak malem nggak pa-pa ya?"
"Tumben ngajakin pulang malem. Biasanya bawel banget kalau udah jam sembilan malam."
"Paling malam jam sebelas, aku udah chat Seungcheol sama mama kamu tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine 2.0
FanfictionBook 2 of SEVENTEEN IMAGINE contains: 1. Hoshi's story - Workaholic [✅] Kwon Soonyoung, head of choreography department, love to dance and spending almost 24/7 in the office. Problem is coming when he started to cheat on his wife with his co-worker...