Minghao - Living in Memories [6]

2.9K 499 45
                                    

Aku melihat Kak Mingyu menyikut pinggang Kak Minghao sekilas. Gerakannya terlalu smooth sampai-sampai mustahil dilihat kalau nggak lagi fokus. Sedetik kemudian ekspresi Kak Minghao yang semula penuh keterkejutan berubah datar—lagi.

"Kamu mahasiswa baru di sini?" Dia bertanya sambil mengamati tas ransel tempat aku baru saja memasukkan kelengkapan pendaftaran—aku mengangguk. "Jurusan apa? Jangan bilang komunikasi."

"Enggak, jurusan Hubungan Internasional biar sama kayak kakakku."

"Punya kakak di sini?"

Aku mengangguk—lagi. "Ada satu, tahun terakhir namanya Joshua Hong."

"Aku nggak kenal."

"Padahal dia ganteng," kataku sambil tertawa pelan. Kak Mingyu yang tertawa lebih keras. "Udah ya, aku pulang dulu. Sampai ketemu di rangkaian pra-OSPEK."

"Aku nggak datang di rangkaian pra-OSPEK. Lagian kenapa juga harus ketemu kamu?"

"Hao kenapa sih galak banget," tegur Kak Mingyu. "Ini nanti kalau dia nangis gimana coba."

Aku tertawa, menyampirkan tas ransel ke pundakku. "Nggak, aku bukan cewek yang cengeng. Bye, kakak-kakak. Nice to meet you again! Eh, Kak Jaehyun nggak kuliah di sini?"

"Kenapa? Mau digebet?"

"Ya ampun, Kak. Kamu kenapa sih galak banget sama aku? Aku punya salah ya? Apa gara-gara aku motong foto jepretan Kak Minghao buat diunggah ke Instagram?"

"Udah, kalian berdua ributnya besok lagi," potong Kak Mingyu sambil menunjuk ke arah belakangku. "Ini rombongan mahasiswa barunya belum habis. Apa mau dilanjutin nanti di kantin?"

Aku memutar bola mata sambil tertawa pelan dan beranjak berdiri. "Bye, Kak Mingyu!"
_____

Joshua
Di mana sekarang?
2.39pm read

(You)
Di kantin Fisipol.
Baru kelar daftar OSPEK.
Ini mau makan dulu.
Kakak di mana?
2.40pm read

Joshua
Aku di selasar selatan Fisipol, kok.
Nanti pulangnya sama aku aja.
2.41pm read

(You)
Jam?
2.41pm read

Joshua
Setengah 4 nggak pa-pa?
2.42pm read

(You)
Sejam lagi?
Ow gosh~
Ok, aku makan nasi gorengnya dari satu biji nasi biar nggak kelamaan nunggu
2.43pm read

Joshua
☺☺☺
2.43pm read
_____

Joshua lama.

Nasi gorengku (plus tiga tahu aci, dua tempe mendoan, satu kue lapis, juga dua gelas es teh featuring satu botol air mineral) sudah habis sejak 10 menit yang lalu dan dia belum juga datang.

Aku jadi gabut level akut dan cuma mainan Instagram sambil dilihatin orang-orang karena jumlah piring di mejaku yang cukup banyak, juga karena aku duduk sendirian. Ih ya bodo amat—memangnya cewek nggak boleh makan banyak sekaligus jomlo?

"Loh, masih di sini? Beneran nungguin di kantin?"

Aku menoleh karena tiba-tiba seseorang menepuk pundakku. Kak Mingyu yang datang, sama satu cewek cantik yang rambutnya diikat satu dan bawa tas laptop warna abu-abu. Duh, lucu banget mereka berdiri jejeran gitu. Ganteng sama cantik. Pacarnya? 

"Nungguin kakak aku," jawabku sambil senyum sopan. "Udah selesai apa buka stannya?"

"Udah. Kan cuma sampai jam tiga."

Seventeen Imagine 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang