"Soonyoung! Kita mau punya anak! Kenapa kamu malah nganggur sih?!" teriakku panik. Come on, biaya persalinan nggak murah. Belum lagi nanti susu bayi, pakaian bayi, dan—Soonyoung malah ketawa.
"Aku nggak resign dari perusahaan. Aku cuma resign dari tim koreografer grupnya dia—aku pindahin ke Minghao. Aku masih Director of Choreography—masih punya banyak uang."
"Ah—shit. Kamu kurang ajar, bikin aku jantungan."
"Wow, udah lama banget aku nggak dengar kamu cursing." Soonyoung menepuk-nepuk kepalaku dengan tangannya yang diplester.
"Aku cursing hampir tiap detik di dalam hati setelah tau kamu selingkuh."
"Kamu boleh cursing aku keras-keras, nggak perlu di dalam hati." Soonyoung mencuri satu ciuman lagi—di pipiku. "Jadi, gimana? Kamu mau pulang kapan? Aku kangen."
"Ten bilang paling cepet besok."
"Ya udah, besok aku jemput. Jam 6 pagi—nggak mau tau pokoknya jam 6."
"Emangnya udah bangun?"
"Aku mana bisa tidur? Sejak kamu pergi juga aku nggak pernah merem."
"Kamu tuh merem all the time."
"Nggak usah ngejek." Soonyoung ngomong gitu sambil ngacak-ngacak rambutku sampai berantakan maksimal. "Aku nggak bisa tidur, serius."
"Maaf ya."
"Aku yang minta maaf."
"Aku sampai bosen dengernya," kataku sambil merapikan rambutku yang berantakan. "Ya udah besok pagi jam enam. Habis itu ke dokter mau?"
Soonyoung mengangguk, senyum manis banget. Rasanya udah lama nggak lihat dia senyum ganteng yang bikin hatiku hangat.
_____"Ten, makasih banyak." Soonyoung meluk Ten sementara aku masih ngobrol-ngobrol sama Lisa—tapi sempet nguping. "Sering sering main ke rumah."
"Nanti aku culik istrimu boleh?" canda Ten yang disambut tawa Soonyoung—habis itu mereka pelukan lagi. "Have a happy life, please. I love you both."
"Makasih banyak—sekali lagi. Maaf aku sering banget ngerepotin." Soonyoung senyum, habis itu ngelirik Lisa sama aku. "Lisa, main ke rumah kalau pas nggak ada acara—temenin istriku."
"Iya, aku bakal sering-sering ke rumah habis ini," kata Lisa antusias. "Mau main-main sama adek bayi."
"Adek bayinya masih lama kali, Lis," kataku cepat—pipiku bersemu merah pasti. "Main aja ke rumah, nanti kita masak-masak, atau gosip-gosip."
"Please, hindari yang terakhir," kata Ten galak. "Gosip apa lagi, pasti mau gosipin aku sama Minnie."
"GR kamu," kataku sambil menjulurkan lidah. "Mau gosipin Bam—"
"KAKAK, PLEASE." Lisa buru-buru mendekatkan kepalanya ke arahku. "Kak Ten nggak tahu aku dekat sama Bambam."
"Oh." Aku ketawa, Soonyoung dan Ten menatapku dan Lisa bergantian. "Mau gosipin bayi-bayi lucu di Instagram maksudnya."
"Mencurigakan," kata Ten pelan yang kujawab dengan tawa kecil.
____Aku cukup terkejut karena rumah masih cukup rapi. Kelihatannya nggak ada barang yang berpindah satu jengkal pun di ruang tamu dan ruang tengah. Aku jadi penasaran, apa yang Soonyoung lakukan selama di rumah sendirian?
"Dokter kenalan Mama belum buka jam segini, sarapan dulu ya?" kata Soonyoung saat melewatiku ke kamar—membawa koperku. "Mau makan apa? Kamu ... nggak ada ngidam pengen makan apa gitu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Seventeen Imagine 2.0
Hayran KurguBook 2 of SEVENTEEN IMAGINE contains: 1. Hoshi's story - Workaholic [✅] Kwon Soonyoung, head of choreography department, love to dance and spending almost 24/7 in the office. Problem is coming when he started to cheat on his wife with his co-worker...