Seungkwan - Delicate [12]

1.9K 359 36
                                    

❤ chwehansol and 112 others liked thisbooseungkwan take-off for me, take care for you

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

chwehansol and 112 others liked this
booseungkwan take-off for me, take care for you. let's meet again soon ❤
Kolom komentar telah dinonaktifkan
_____

Entah sudah berapa lama aku menatap layar ponsel yang menampilkan unggahan terbaru Seungkwan di platform Instagram. Dia menandaiku dalam foto, membuatku otomatis membukanya saat mendapat notifikasi dan kembali dilanda kekosongan.

Long distance relationship benar-benar menjengkelkan. Aku nggak bisa lagi sembarangan menelepon dan meminta Seungkwan datang untuk memelukku ... kalau hariku sedang buruk. Aku nggak bisa lagi tiba-tiba muncul di pintu kamarnya dan memaksa Seungkwan mendengarkan keluh kesahku seharian penuh.

Iya, sih, ada Papa, Mama, dan Kak Jaehyun di sini. Tapi, nggak ada satu pun yang bisa menggantikan posisi Seungkwan yang satu itu.

"Dek, katanya Seungkwan berangkat hari ini?"

Aku berguling, membalik tubuhku hingga menghadap pintu kamar dan menemukan Kak Jaehyun berdiri di sana mengenakan pakaian santai. Tumben.

"Iya, udah take-off. Kenapa?"

"Kamu kok nggak nganter?"

"Nggak mau dan nggak boleh juga, sih." Aku mencebik, mendudukkan diri sementara Kak Jaehyun berjalan mendekat. "Aku takut norak, malah nangis di bandara misal. Dia juga takut galau kalau lihat aku dan malah batalin."

Kak Jaehyun terkekeh. "Lovebirds."

"Omong-omong, tumben di rumah jam segini? Bolos ya?"

"Minta libur sehari, tadi pagi pusing banget kepalaku. Kebetulan hari ini nggak ada meeting penting juga jadi Papa acc."

"Oh..."

"Mau main piano nggak?" tanya Kak Jaehyun tiba-tiba yang sontak membuat sepasang mataku melebar.

"Masih ada?"

"Ada." Kak Jaehyun mengangguk. "Semua alat musikmu masih ada. Aku yang simpan di basement. Tapi udah lama nggak dipakai, semoga masih bisa ya?"

"Sumpah, Kak?"

"Ya." Kak Jaehyun mengulurkan tangan kanannya padaku. "Ayo, turun."
_____

Basement yang kuingat digunakan sebagai tempat penyimpanan stok makanan dan sampanye kini berubah menjadi mini-studio dengan berbagai macam alat musik di sana. Pianoku, gitarku, drum set, semuanya di sini—diatur sedemikian rupa dan masih tampak bagus meski nyaris seluruh permukaannya berdebu.

"Papa nyuruh buang waktu itu," ujar Kak Jaehyun pelan. "Aku, sih, mana tega. Belinya pakai uang, bukan pakai daun. Jadi, waktu Papa di kantor, aku minta tolong orang untuk pindahin semua ke sini."

"Papa nggak tahu? Nggak pernah ke sini?"

"Papa kan memang nggak pernah turun ke sini." Kak Jaehyun mendudukkan dirinya di atas kursi piano dan menepuk sampingnya. "Pernah, sih, sekali sejak aku pindahin ini. Papa turun mau ambil sampanye. Pasti lihat, tapi nggak ngomong apa-apa juga ke aku."

Seventeen Imagine 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang