Jeonghan - Escape [7]

4.1K 708 108
                                    

Enggak ada yang lebih menyakitkan daripada mencintai seseorang yang belum pasti mencintaimu balik. Enggak ada yang lebih menyedihkan daripada membuat keputusan besar untuk mengorbankan hidupmu demi menolong orang lain yang bahkan nggak paham cara membalas budi. Hari di mana aku memutuskan untuk mengikuti kemauan orangtuaku dengan menjadi pengganti Kim Bona, sepertinya akan kusesali seumur hidup bahkan jika aku bereinkarnasi.

Yoon Jeonghan. Seharusnya, kamu nggak perlu berrindak terlalu jauh dengan membuatku jatuh cinta kalau seperti ini akhirnya.

Dan, omong-omong soal Jeonghan, entah apa yang tengah dia lakukan di kamar bayi. Aku sempat mendengar suara tangis Kenji yang nggak kunjung berhenti sejak membawa Cheonsa masuk ke dalam kamar utama dan mengunci diri. Aku menangis sampai air mataku habis sementara Cheonsa sibuk bermain dengan bonekanya. Sesekali berguling mendekat dan memukul lenganku seolah menyuruhku diam–berhenti menangis.

Ya ampun, Sa-yii. Seandainya kamu tahu betapa menjengkelkannya ayah kesayanganmu itu belakangan ini.

Ting.

Suara ponselku teredam karena accidentally slipped di bawah bantal. Aku merogoh dengan tangan kiriku dan menemukannya secepat kilat. Bukannya langsung membuka pesan, aku malah terpaku selama beberapa detik menatap benda itu.

Jeonghan memberikannya padaku sebagai hadiah ulang tahun pernikahan yang kedua. Ponsel ini datang bersama satu buket besar bunga mawar putih dan satu kotak cokelat paling enak seantero kota ... diantar tukang pos.

Hari itu, Jeonghan harus menemani Lila untuk perjalanan dinas ke Jepang dan nggak bisa berada di sisiku untuk merayakan apa yang pernah kusebut sebagai hari bahagia. Iya, sampai kemarin juga aku masih menganggap pernikahanku adalah sesuatu yang membahagiakan. Hari ini ... semuanya hancur berantakan nggak bersisa–sial.

Kim Chorim
Pffff, gimana dong?
Aku nggak bisa ikut campur terlalu jauh kalau udah begini ceritanya.
Lila gimana?
Dia nggak bilang apa-apa?
5.48pm read

(You)
Numpang tidur di rumahmu boleh nggak sih huhuhu.
Kepalaku udah burem seburemnya, Cho.
Aku nggak tahu harus gimana.
Lila nggak bilang apa-apa.
Menurutku dia tahu kalau selama ini Jeonghan sering ketemu Bona.
5.50pm read

Kim Chorim
Aku pernah kabur dari rumah dan menurutku itu nggak menyelesaikan apapun.
Come on, both of you need to talk.
Eye to eye, heart to heart.
Ngomong apa, sih.
Ya intinya, kalian harus ngobrol.
Bener-bener ngobrol yang sampai lega dan nemu jalan keluar.
Ademin dulu isi kepala.
Es krim mau?
5.51pm read

(You)
Gimana caranya ngobrol kalau lihat mukanya aja aku mau nangis terus :(
5.52pm read

Kim Chorim
Saking gantengnya?
Iya sih, Jeonghan memang flawless gitu mukanya.
Wonwoo kapan begitu :(
YA AMPUN, MAAF MAAF MAAF!
Bukan itu ya maksudnya astaga yaampun maaf :(
5.53pm read

Bukannya kesal, aku malah merasa terhibur dengan kepolosan Chorim yang hari ini benar-benar menyentuh another level. Bisa-bisanya ... hahaha.

Kim Chorim
Kok diread aja?
Nggak marah kaaaan :(
5.55pm read

(You)
Baru ketawa.
Thank u very much, Chorim.
You really make my day.
I love u.
Semoga kamu selalu bahagia sama Wonwoo dan dihindarkan dari hal-hal yang bikin sedih dan sakit hati.
He loves u, that much.
5.56pm read

Kim Chorim
Aku boleh ngomong sesuatu ya?
Tapi janji jangan marah, sedih, apalagi nangis.
Ini ... subyektif, sih.
Dari sudut pandangku aja :)
5.57pm read

Seventeen Imagine 2.0Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang