part 1(revisi)

1.4K 60 7
                                    

who i am? 

that's a secret 

Atika hanyalah gadis biasa yang memiliki keluarga yang lumayan berantakan. Bagaimana tidak kedua orangtuanya berpisah oleh karena itu ia tinggal dirumah Neneknya. Ia terpaksa berpisah dengan adiknya yang dibawa Ayahnya. Sang Ayah menikah lagi dengan seorang janda kaya, Ibunya jangan ditanya lagi wanita itu juga meninggalkannya untuk bekerja diluar negeri ia bahkan tidak tahu bagaimana Atika diperlakukan Neneknya layaknya pembantu.

"Afika silahkan kerjakan nomor dua dipapan tulis!!" Tiba-tiba saja guru matematikanya itu berseru dengan wajah tegasnya. Atika mendengus dari sekian orang kenapa harus ia dipanggil maju mengerjakannya. Sepertinya Guru kilberseru, melihatnya sedang melamun tadi.

"Nama saya Atika pak!" jawabnya dengan wajah malas, ia masih saja duduk dibangkunya. Sontak Guru itu menatapnya tajam seakan ingin mengulitinya.

"Siapapun namamu, maju kedepan kerjakan, CEPAT!!" Bentak Pak Milan memukul meja dengan tiba-tiba.

"Udah Tik, maju sana keburu dilempar lo dari kelas," kata Melly teman sebangkunya sambil bergidik ngeri. Atika berdecak sambil memutar bola matanya.

"TIKA CEPAT!!!" Pak Milan seperti kebakaran jenggot saat ini. Mukanya merah padam melihat sikap siswi yang satu ini. Tapi walaupun Tika suka menjengkelkan entah kenapa guru itu masih saja suka menyuruhnya.

"IYA PAK!!" ucapnya refleks dengan suara keras membuat Pak Milan terkejut didepan kelas. Sontak semua murid didepan kelas tertawa riuh. Melly yang disebelahnya langsung menggerutu melihat sikap konyol sahabatnya itu. Pak Milan menatapnya dengan nafas memburu, matanya melotot dan melangkah menghampirinya.

"KAMU........." pak Milan menunjuknya dengan muka merah padam. Seluruh murid yang tadi tertawa langsung kicep. Mereka bergidik melihat wajah pak Milan sudah seperti monster saat ini, "kamu memang...."

Tet

Tet

Tet

"Bel pak!" Semua orang bernafas lega pak Milan yang tadi sudah dipuncak kemarahannya langsung menghela nafas.

"Bapak ngak akan hukum saya kan, diwaktu jam istirahat," katanya dengan wajah cemas. Melly yang mendengarnya menepuk jidatnya.

"Kenapa juga ia mengingatkan hukuman," Pikirnya gemas.

"Tidak sekarang tapi minggu depan," ucapnya lalu mengedarkan pandangannya keseluruh ruangan, "jangan ikuti sikap Afika ini ya," Lanjutnya lagi, lalu kembali kedepan kelas.

"Sudah gue bilang nama saya Atika." Dengusnya dengan suara pelan. Melly memutar bola matanya masih bagus dipanggil 'Afika'. Guru itukan memang aneh, dengan tingkah absurdnya namun beliau salah satu guru yang paling disegani kepala sekolah dan guru yang lain karena kecerdasannya.

"Oke silahkan istirahat kumpulkan tugas besok!!"

"Kok besok pak!" celetuk salah seorang siswa tak terima.

"Kenapa? ngak terima!" Ucapnya tersenyum miring.

"Kumpulkan hari ini!" Ucapnya tegas dan terlihat tidak mau di protes lagi.

"Tapi pak!" Sela yang lainnya lagi.

"NGAK ADA TAPI-TAPIAN!" Bentaknya dengan wajah garang, "yang akan mengumpulkan si Afika! Pulang sekolah harus ada dimeja saya!" katanya dengan suara tegas lalu pergi dari kelas.

Setelah kepergian pak Milan mulai terdengar bisik-bisikan membicarakan Atika. Mereka sangat kesal pada anak itu yang dianggap sudah membuat mood guru itu jadi buruk hingga melampiaskannya kepada mereka.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang