part 29

337 19 2
                                    


Selamat membaca



Atika menekan bel apertemen Adit berkali-kali namun pintu itu tak kunjung terbuka. Ia juga mengirim pesan tapi tak dibalas, ia juga menelepon tapi tak dibalas. Akhirnya Atika pulang dengan lesu, bahunya tampak merosot paket makanan yang berada ditangannya ditatap sejenak.

Atika duduk dihalte menanti angkot ia menghentikan lamunannya saat mendengar suara getaran hp ditas kecilnya.

Kak Bryan.

Senior songong

Gue nyurh bljar bkan mlh ddk dihlte kyak ank hilng!

Atika membulatkan matanya bagaimana Bryan tahu kalo ia duduk di halte dan apakah penampilannya menggenaskan sehingga lelaki itu mengatakan seperti itu.

Dimana dia?

Atika mengedarkan pandangannya. Tak lama kemudian ia mendapat pesan dari Bryan.

Senior songong

Brhnti memtar kplamu dsar pembhong!

Atika  melotot, ia menggeram ia sangat yakin anak itu sedang menguntitnya saat ini, tak berapa lama sebuah mobil sport berhenti tepat didepannya. Jendela kaca mobil itu terbuka lalu tampaklah Bryan yang sedang menatapnya tajam.

"Ngapain bengong, masuk cepat dasar gadis nakal." Bentaknya membuat gadis itu gelagapan. Demi apa? Ia saai ini ingin sekali menjahit mulut lelaki itu, yang membentaknya ditempat ramai. Dengan muka merah padam antara marah dan malu, ia beranjak menuju mobil itu kemudian membukanya.

Ia melirik dengan wajah sinis, ia tahu salah karena membohongi lelaki itu sepuoang sekolah untuk belajar sendiri.

"Kenapa mesti bohong sih, Tika?" Tanya Bryan dengan wajah tenang, beda sekali dengan raut wajah saat ia melihatnya tadi.

"Ya maaf kak, gue mau ketemu sama seseorang." Ucapnya dengan santai.

Bryan menoleh sekilas, "seseorang? Siapa?" Tanya dalam hati.

"Pacar?" Dengan cepat Atika memutar kepalanya pada lelaki yang tengah fokus menyetir itu, "Bukan!" Jawabnya dengan wajah malas.

Bryan menghela nafas, "Apa salahnya jujur?"

"Ini udah jujur dari hatiku yang paling dalam." Ucapnya sebal. Atika sangat kesal, udah hatinya sedang sedih malah lelaki itu membuat kepalanya pusing denagn pertanyaannya yang ngak bermutu.

"Ngak percaya tuh!" Sahutnya mencibir.

Atika membuang nafasnya kasar, "Jangan bilang kakak sekarang lagi cemburu buta." Ucap Atika mengerlingkan matanya.

Jlebeb

"A-apaan sih! Cemburu apaan?" Kilahnya dengan gelagapan. Atika mencibir, "Oh, Ok!" Kata Atika dengan nada santai.

"Apa itu?" Tanya Bryan melirik kotak yang berada dipangkuan gadis itu.

"Oh ini, makanan." Jawabnya, "Kakak mau?" Atika menawarkan, mata lelaki langsung berbinar entah karena lapar atau apa.

"Mau." Atika yang mendengarnya langsung membuka kotak itu bau martabak langsung menguar didalam mobil.

"Wah, martabak ya?" Ujar Bryan melirik sekilas pada Atika.

"Iya kak, ini makan." Atika menyodorkan makanan itu padanya, lelaki itu mendengus.

"Suapin dong Tik, kan gue lagi nyetir." Kata Bryan. Atika memutar bola matanya tapi tak urung ia lakukan. Ia mengambil sepotong martabak itu kemudian menyuapkannya pada Bryan.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang