part 67

154 14 2
                                    


HAI ALL!!!




"Aku udah maafin mereka pak."

Toh ngak ada gunanya dendam. Mereka juga sudah mendapat ganjarannya, kata penerimaan maaf dari Atika hanya untuk meringankan hukuman ketiga siswi itu.

Mereka kena skors dua minggu karena tingkah laku mereka yang tidak baik. Setelah kepala sekolah memutuskan hukuman mereka, orangtua mereka saling berjabatan tangan. Namun raut wajah orang tua dari masing-masing siswi itu sangat ketara sekali dengan rasa kecewa. Namun lain dengan ibu Atika, wanita itu bangga dengan putrinya yang baik hati karena memaafkan temannya yang telah berbuat jahat.

Sebelum keluar dari kelas Atika sempat melihat tatapan tajam dari Acha dan Andien, namun tidak dengan Irma. Wajah Irma tampak menyesal, kalau mata Atika tidak salah.

Kedua orang tua Acha tampak tersenyum pada Ibunya sebelum pergi. Atika tahu pamannya dan bibinya kecewa pada Acha.

"Ma, Atika masuk kekelas ya." Pamitnya pada ibunya tersenyum kecil. Wanita itu meongangguk seraya mengelus kepala gadis itu membuat hatinya menghangat.

*********

"Nic!!" Atika berseru memanggil lelaki itu saat melihat kelebatnya dilorong sekolah. Nico tampak membawa buku. Atika berdecak saat Nico tidak menggubrisnya.

Anak itu kenapa sih!?

Gerutu Atika, seraya mempercepat langkahnya menyusul lelaki itu. Atika tersenyum saat langkah mereka telah seirama. Namun Nico hanya cuek saja, seolah dirinya benda yang kasat mata. Atika mengembungkan pipinya lalu berinisatif ketika melihat buku yang berada dipelukan Nico.

"Gue bawa sebagian ya!" Ucapnya sambil menyambar beberapa buku dengan tiba-tiba. Namun karena Nico kaget dengan aksi Atika yang tiba-tiba, pegangannya pada buku itu renggang hingga jatuh berserakan. Atika menganga tanpa berkedip lalu menelan ludahnya saat mendengar geraman dari Nico.

"Lo itu kenapa sih!?"

Atika tersentak kaget. Tentu saja. Barusan Nico membentaknya dengan wajah memerah. Atika nyaris mengeluarkan air matanya. Hatinya sakit. Ini kali pertama Nico berbuat kasar padanya. Padahal Atika hanya berniat membantu.

"Benci gue sama lo! Pigi sana!!!" Ujar Nico kasar sambil menatap Atika dengan bengis. Atika terpana dengan tubuh menegang. Seluruh sendinya rasanya lemas, hingga rasanya ia tidak mampu bergerak. Buku yang tadi dia pegang kini terjatuh begitu saja. Atika terlalu kaget hingga jantungnya nyaris berhenti.

Nico menelan ludahnya saat melihat reaksi Atika yang tampak shock membuat rasa bersalah mulai menggerogoti hatinya. Namun ya sudahlah, sudah terlanjur biar saja Atika membencinya biar lebih cepat melupakan gadis. Ya, semua kelakuan ini tidak jauh dari perasaannya yang uring-uringan karena Atika sudah menjalin hubungan dengan Bryan. Jelas saja, Nico kalah telak dari Bryan yang lebih segalanya. Semua ada pada lelaki itu, termasuk cinta yang dibutuhkan Atika. Setelah Nico membereskan buku yang berserakan itu. Ia bangkit berdiri lalu menoleh sekilas pada Atika yang masih terpaku ditempatnya dengan mata yang berkaca-kaca. Hatinya terasa diiris melihat Atika seperti itu.

Please Atika jangan nangis, pinta Nico dalam hati setelah itu beranjak pergi meninggalkan Atika yang mulai meneteskan air matanya.

"Apa salah gue." Lirihnya sambil memandangi punggung Nico dengan pandangan nanar.

**************

"Ahhhkkkkk!!"

Atika meringgis saat kepalanya membentur sesuatu yang keras. Salahnya juga karena Atika berjalan dengan posisi menunduk. Atika menyentuh dahinya lalu mengusapnya. Saat ia tersadar bahwa yang ia tabrak barusan adalah orang ia mengangkat kepalanya.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang