part 76

87 7 5
                                    


Hai guys. Sebelum baca Vote ya, biar ngak. lupa 😂😂😂😂😂

Boleh ngak aku berharap pada pembaca sekalian untuk memberikan komentar tentang cerita ini. Saya pasti menerima segala kritikan kalian, asal yang membangun tapi. Selama ini saya merasa lapak ini sangat sepi padahal pembacanya banyak.





Atika hanya mampu terdiam. Sejak beberapa menit yang lalu Bryan pergi me inggalkan ruangan itu untuk memberi privasi pada Atika dan kedua orangtua gadis itu.

"Itu tidak benar sayang." Ujar Ibunya dengan mata basah, hati wanita itu trasa kebas saat mengetahui tekanan batin yang dimiliki oleh gadis itu sejak kecil. Wanita itu menarik tangan Atika lalu menciumnya dengan penuh kasih, "Maafin, Mama yang menelantarkanmu, maafkan Mama yang membiarkan sendirian dirumah nenekmu." Ucapnya semakin terisak. Mendengarnya Atika turut meneteskan air mata. Luka yang dia dapatkan sejak kecil memang masih tersa dihatinya, namun saat mendengarkan Ibunya meminta maaf atas semuanya. Rasanya hatinya menjadi lapang dan lega. Setitik rasa bahagia menusup di lubuk hatinya.

"Maafkan Ayah Atika. Kamu adalah harta Ayah yang paling berharga dengan Adikmu. Maafkan karena sifat kami yang egois, kamu menjadi korbannya." Ayahnya  lantas mengelus rambutnya. Hati Atika merasa utuh seketika itu juga. Dia merasa disayangi, sudah lama dia tidak dilimpahi kasih sayang. Kehadiran kedua orangtuanya membuat dia merasa berharga dan dinginkan.

"Jadi kamu tidak boleh merasa, kalo dirimu tidak diinginkan Nak." Ucap Ibunya masih dengan air mata yang semakin bercucuran. Atika mengembangkan senyumnya dengan suara serak dan parau dia bersuara.

"Maafin Atika udah buat Ayah dan Mama sakit hati dan menangis."

Ibunya semakin mengeraskan tangisannya namun saat ini hatinya dipenuhi tangis haru dan bahagia. Demikian Ayahnya yang mengecup kepalanya sambil mengumamkan terimakasih. Terimakasih telah memaafkan kesalahan mereka dimasa lalu.

*****************
Dua tahun kemudian

Seorang gadis berdiri di bibir pantai, senyumnya mengembang menatap matahari yang mulai bersembunyi dibalik lautan yang seluas pandang mata. Bias cahayanya memantul di permukaan air laut. Burung-burung camar tampak berterbangan dengan suara riuh bak simfoni yang maha indah. Pujian syukur berkali-kali dia ucapkan dalam hati. Semuanya menjadi indah tepat diwaktunya. Tepat satu tahun yang lalu dia dinyatakan sembuh setelah operasi pencangkokan sum-sum tulang dan menjalani secara rutin pengobatan agar dia benar-benar sembuh. Meski kedua orangtuanya tidak bersatu seperti orang tua temannya yang lain namun dia bahagia dilimpahi kasih-sayang oleh dua Ibu dan ayah sekaligus.

"Hai cantik!"

Dia menghentikan kekaguman pada ciptaan Tuhan yang berada didepannya. Membalikkan badan lalu mendengus saat melihat tatapan orang yang berada dihadapannya.

"Kak Mike, topi kok dipake sih!" Ucapnya kesal saat melihat topi kerucutnya yang berwarna pink dipakai, "Nanti bau minyak rambut!" Sergahnya lagi tatkala Mike makin mengeratkan topi itu pada kepalanya dengan cengiran yang terlihat menyebalkan dimata Atika. Gadis itu mendekat dengan langkah buru-buru hendak merampas topi itu namun Mike melepas dan mengancungkan tangannya dengan topi itu berada di gengamannya.

"Kak Mike!!" Pekik Atika dengan nada sangat kesal. Wajah gadis itu merenggut dengan bibir terkatup menahan umpatan. Rambut cepaknya berantakan karena tertiup angin. Banyak teman-temanya mengatakan Atika seperti rapunzel yang habis memotong rambutnya, karena warna rambutnya menyerupai rapunzel. Namun Bryan membantahnya. Baginya Atika tetap seperti mermaid kesayangannya.

"Ha..ha....ha rambutmu udah kayak singa betina." Ejek Mike sambil tertawa. Atika menggerutu, mengingat Mike yang dulu terlihat dewasa dan tegas dan sekarang berubah jadi tengil dan jahil terkadang Atika heran. Atau mungkin Mike menutupi sifatnya karena pernah naksir dengannya. Wajahnya seketika memerah mengingat hal itu.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang