part 45

176 10 0
                                    

Vote dulu lalu baca, biar ngak lupa

Happy reading

Nadine, Acha dan Irma sedang berada disebuah cafe. Wajah mereka tampak tegang, Irma yang duduk disebelah Nadine membuang nafasnya kasar.

"Kok bisa Kak Bryan tahu sih!" Ujar Irma kesal. Ya mereka bekerja sama untuk membuat Atika tidak tenang. Irma adalah orang yang selama ini mengintai Atika, ia kesal pada Atika karena suatu hal. Gadis itu juga tahu Nadine benci dengan Atika makanya dia mau bekerja sama.

"Ck, Bryan itu pintar dan gue ngak nyangka dia belain siudik itu" Ujar Nadine kesal.

Nadine sedang bermain hp dikelasnya lalu tiba-tiba Bryan datang menghampirinya. Samar-samar ia mendengar pekikan dari para fans Bryan yang berada dikelasnya. Ada juga yang memuji mereka sebagai pasangan serasi bila mereka jadi pasangan kekasih. Mendengar itu tentu saja membuatnya besar kepala.

"Nadine!"

"I-iya kak." Jawabnya gugup. Pandangan Bryan sangat intens padanya.

"Lo ngak lagi sibukkan?" Tanyanya dengan bibir tersenyum membuatnya meleleh.

"Ngak ada kak." Jawabnya dengan mata berbinar-binar dan hatinyang bergejolak riang.

"Kalo gitu gue boleh dong ajak lo kesuatu tempat."

Nadine langsung terbelalak menatap Bryan tak percaya berbagai dugaan muncul dibenaknya dan tentu saja hal-hal yang menyenangkan.

"Boleh kak!" Jawabnya cepat.

"Kalo gitu, ayo!" Nadine langsung mengandeng tangan Bryan dan bergelayut manja. Matanya mengerling sinis pada fans seakan mengatakan kalau Bryan itu hanya layak dijadikan pasangannya. Dikoridor kelas Bryan dan Nadine bertemu dengan Atika. Nadine cemas Bryan melepaskan gandengannya ternyata dugaannya salah dan itu makin membuat hatinya senang.

Sesampai digedung itu tak ada balon-balon, tak ada bunga-bunga dan orang yang berkumpul dengan kertas karton dengan tulisan would  you be my girlfriend.

"Tenang Andine siapa tahu Bryan mengungkapkannya secara langsung." Bisiknya dalam hati. Tiba-tiba Bryan menyentakkan tangannya dengan kasar. Nadine tersentak lalu memandang wajah Bryan, tatapan lelaki itu padanya tajam menusuk.

Apa ada yang salah?

"Gue tahu lo yang buat gosip itu, dan sekarang gue mau lo hapus semua foto itu!" Ujarnya ketus.

"Mak-maksud kakak apa sih, a-aku ngak ngerti." Kilahnya dengan wajah pucat pasi. Bryan kalau marah terlihat mengerikan.

"Kalo lo ngak hapus gue bakal buat lo nyesal karena telah berurusan dengan Atika." Ucapnya dingin. Bryan tidak suka berbelit-belit, orang terlalu to he point.

"Tapi kak bukan gue."

"Nadine, kalo lo masih menyanggah gue bakal laporan masalah ini ke polisi." Nadine tercekat, "Lo kenal gue, hal seperti itu sangat mudah gue lakuin."

Sial. Bagaiamana Nadine lupa kalau Bryan mempunyai otak jenius, mengetahui akun pengecoh tentu saja mudah ia ketahui.

"Gue hitung sampai tiga kalo lo belum hapus..."

"I-ya, gue bakal hapus!" Ucapnya dengan nada ketakutan.

"Bagus." Ujar Bryan tersenyum namun senyum itu terlihat mengerikan dimatanya.

"Harusnya tadi gue ngak mau diajak." Sesalnya. Acha dan Irma hanya memutar bola matanya, kedua orang itu tahu kalau Nadine cinta mati pada pemuda tampan itu.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang