part 38

326 16 2
                                    

Happy reading




Mike sedang berada disebuah cafe bersama seorang gadis seumurannya. Namun tiba-tiba seseorang menarik kerah bajunya lalu menonjok pipinya sehingga teman gadisnya itu menjerit histeris. Rasa sakit terasa dipipinya belum lagi ia sempat mengelak orang itu susah menonjoknya lagi.

"Dasar keparat!!!"

Mike kenal suara itu dalam hati ia bersorak. Tak disangka ia bertemu dengan Bryan ditempat ini. Ia yakin Bryan marah padanya karena berpikir dirinya selingkuh.

"Apa kabar sepupu?" Tanya Mike seraya berdiri tersenyum mengejeknya. Gadis yang bersamanya mendekat dengan wajah khawatir sambil bertanya bagaimana keadaanya. Bryan mengepalkan tangannya. Darahnya terasa mendidih, ia tak rela Angel diduakan seperti ini.

"Dimana Angel?!" Ucapnya dengan suara meninggi.

Atika yang berdiri ditempatnya dengan hati perih. Dadanya terasa sesak mengetahui, bahwa Bryan masih mencintai Angel. Lalu siapakah dia bagi Bryan, harusnya ia tak membuka hatinya pada lelaki itu yang jelas-jelas menjadikannya sebagai pelarian dan persinggahan sementara. Ia tersenyum pahit lalu pergi meninggalkan tempat itu tanpa kata. Ia menahan air matanya sekuat hati.

"Gue ngak boleh nangis, dia ngak pantas buat ditangisin." Ucapnya dalam hati sambil menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuangnya secara perlahan untuk membuang rasa sesak didadanya.

Sementara disisi lain Bryan dan Mike masih saling melemparkan tatapan yang berlainan eksperesi.

"Kenapa lo tanya Angel sama gue?" Sahutnya berdecih dengan wajah mengejek. Bryan mengeraskan rahangnya. "Oh gue lupa kalo dia pacar gue. Kok bisa lupa sih!"

"Asal lo tahu, gue pacaran sama Angel cuma mau nyakiti lo doang!!" Lanjutnya tersenyum kemenangan. Kalimat itu semakin membuatnya marah dan emosi. Matanya mengkilat seakan-akan hendak menggork leher sepupunya itu. Ia sangat sensitif jika masalah Angel, dari dulu ia melindungi gadis itu tapi dengan seenaknya Mike mempermainkan hati gadis tak bersalah itu.

"Apa kau bilang!!!!" Bryan maju kedepan lalu mencengkeram kerah baju Mike membuat gadis disampingnya berteriak kesal.

"Hei, apa yang kamu lakukan!! Lepaskan!!" Teriaknya kesal, Bryan hanya melirik gadis itu dengan tatapan tajamnya. Gadis itu terdiam sambil bergidik ngeri. Dimas yang sudah tidak tahan lagi dengan kejadian itu ikut berindak. Apalagi ia melihat manajer cafe itu terlihat menelepon pihak keamanan.

"Udah...udah!!!" Dimas melerainya namun Bryan tak bergeming, "Katakan dimana Angel?" Tanyanya lagi.

"Ha...ha...ha....ha...lo kasihan banget sih!! Kalo emang cinta sama Angel, lo pasti tahu dimana keberadaanya." Jawabnya dengan nada santai.

Perkataan itu menohoknya. Dia sudah mencari tahu, namun gadis itu seakan menghilang dari bumi ini. Ia tak menemukannya, bahkan kedua orang tua gadis itu enggan memberi tahu padanya.

"Oh shit!!!" Dimas mengumpat saat melihat polisi memasuki tempat itu.

**********************
Bryan, Dimas, dan Bunda keluar dari kantor polisi. Dimas melirik pada Bryan yang memasang wajah kakunya. Sepertinya ia masih kesal dan marah pada Mike. Tak berapa lama Mike keluar dari tempat itu. Ia memandang punggung Bryan dengan tatapan yang sulit dibaca.

"Sepupu!!" Serunya. Bryan langsung membalikkan badannya. Andai saja Mike masih menyulut emosinya ia sudah siap hendak memasukkan lelaki itu untuk beberapa hari dirumah sakit. Bryan memandangnya dengan tatapan dingin.

"Angel di indonesia sekarang, ia baru selesai operasi sebulan yang lalu." Ucapnya dengan nada tenang, "Kalo lo emang cinta padanya, lo lasti tahu apa yang terjadi padanya selama ini."

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang