HALOHA!!!
MAAF YA UPDATENYA JARANG! COZ, AUTHORNYA SEDANG MACET IMAJINASINYA.
NAMUN SAYA TIDAK LUPA BUAT BILANG MAKASIH BUAT PARA READERS YANG SUDI BACA KARYA INI. TERUTAMA BUAT YANG KASIH VOTE DAN COMENT SERTA MENANTIKAN CERITA INI.
HAPPY READING!!!
Boleh dong minta vote dulu sebelum dibaca😃😃😃
Beberapa kali terdengar dengusan kasar dari gadis yang duduk dihadapan Atika dan Bryan. Matanya menatap sinis melihat kedua orang itu yang begitu lebay dimatanya.
"Udah ngak usah sirik lo!" Celetuk Rizal seraya memasukkan potongan gorengan kemulutnya. Melly langsung melotot pada Rizal yang berada disampingnya.
"Ish, sok cuek lo padahal aroma bau gosong sudah terasa sampe kesini!"
Rizal langsung tersedak mendengar sindiran gadis itu yang begitu menohoknya. Atika yang melihat hal itu seraya menyodorkan jus jeruknya yang belum disentuhnya pada Rizal.
"Maka...."
Belum sempat Rizal menerimanya namun Bryan sudah mengambil kembali jus itu dengan tatapan tajam yang dihunuskannya pada Rizal. Melly mehanan ketawanya melihat wajah Rizal yang menahan rasa kesalnya pada Bryan.
"Lo, kalo mau minum beli sendiri."
Rizal mendengus.
"Bukan punya lo yang gue minum!" Sahut Rizal ketus, "Lagian yang ngasihkan Atika, kok lo yang sewot!" Timpalnya dengan wajah sinis.
"Tapi---"
"Udah jangan ribut!" Sela Atika mulai jengah, gadis itu heran dengan sikap Bryan yang tampak sewot bila berdekatan dengan Rizal.
"Denger tuh." Sindir Rizal pada Bryan yang dibalas dengan delikan tajam.
"Nih minum!"
Atika meraih jus itu lagi lalu menyodorkannya pada Rizal.
"Makasih Afika." Ujar Rizal dengan nada diimut-imutkan sambil menerimanya. Atika hanya membalasnya dengan senyuman penuh arti.
"Iya, sama-sama. Ganti ya, sama just avokad!"
Uhuk!
Tawa Bryan dan Melly langsung berderai mendengarnya tidak menghiraukan Rizal yang tersedak untuk yang kedua kalinya.
Setelah Atika dan Bryan serta temannya Rizal dan Melly mengisi perut dikantin, Bryan mengantarkan Atika menuju kelasnya. Mereka berjalan bersisian. Atika tampak menunduk dengan wajah malu-malu. Setelah sampai diambang pintu kelas, mereka menghentikan langkah.
"Aku masuk ya Kak." Ujar Atika seraya tersenyum. Bryan mengangguk sambil mengusap rambut gadis itu membuat rasa hangat menjalar dihati gadis itu.
"Mmm...semangat ya belajarnya."
Atika mengangguk. Hatinya berdebar kala melihat Bryan menunjukkan senyum manisnya dengan mata berbinar. Bila seperti ini, Atika merasa berharga dan sangat disayangi oleh lelaki itu.
Saat Atika hendak memutar badan lelaki itu memanggilnya.
"Tika!"
Senyum gadis itu mengembang lalu membalikkan badannya.
"Kenapa kak?"
"Nanti sore aku mau ajak kamu kesuatu tempat, kamu mau kan?"
Atika memekik girang dalam hati. Akhirnya tiba juga saatnya, dimana ia akan menikmati harinya bersama Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atika (Selesai)
RandomRevisi Semuanya baik-baik saja menurut Atika saat ia belum masuk dalam anggota Osis. Entah mengapa hal itu merenggut masa-masa santainya. Apa lagi ia harus bertemu dengan Bryan, si ketua Osis, cowok super jutek, yang kalau bicara buat emosi. Sement...