part 70

120 13 6
                                    

Hallo  apa kabar semua!!
Ada ngak yang mau lebih dekat kenal dengan saya? Pasti ada dong? Kalo ada koment ya. Rencananya saya mau buat group WA untuk cerita ini.

OH iya saya mau mengucapkan terimakasih banyak bagi teman-teman yang setia menanti cerita ini. Soal jadwal, saya ngak nerapin kapan up soalnya saya orangnya mood-moodan he....he...he. tapi thankyou so much bagi kalian yang ttap dukung cerita ini. I love you all!!!!!

Happy reading.

"Loh kak Bryan?"

Melly menyapa Bryan ketika tidak sengaja bertemu dengan lelaki itu disalah satu toko pakaian di mall yang di singgahinya. Sepulang dari apertemen Atika, Melly dan Rizal pergi ke mall untuk belanja di swalayan lalu sekarang mereka tidak sengaja melihat Bryan.

"Oh hai!"

Raut wajah Bryan tampak terkejut. Memang posisi Bryan tadinya membelakangi mereka berdua.

"Kok kakak ada disini? Padahal Atika di apertemen?" Tanya Melly dengan raut wajah bingung dan penasaran. Bryan mengernyit.

"Kalian berdua dari apertemen Atika?"

"Iya!" Sambar Rizal sebelum Melly menjawabnya. Ya..sekedar untuk melihat wajah cemburu Bryan yang selalu membuat Rizal gembira. Kapan lagi melihat Bryan yang tampak uring-uringan. Bryan tampak mendelik sebal lalu mendengus.

"Kakak janjian sama Atika disini ya? Kalo tahu gitu mending bareng aja perginya." Kata Melly memanyunkan bibirnya.

"Enggak...gue sama Atika ngak ada janjian..katanya ia ada urusan sama keluarganya." Ujar Bryan seraya melirik jam di pergelangan tangannya.

Rizal san Melly saling berpandangan dengan wajah heran.

"Loh katanya dia jalan sama kakak sore ini makanya Atika ngak mau kita ajak jalan kepantai."

Bryan menautkan kedua alisnya. Ia bingung, jelas saja gadis itu tadi pagi membalas pesannya dengan mengatakan bahwa Atika ada urusan dengan kedua orangtuanya.

"Apa Atika bohong?" Pikirnya dalam hati.

"Oh iya kak, kita duluan ya mau keswalayan." Ujar Melly tersenyum. Bryan hanya mengangguk dengan hati bertanya-tanya. Apakah benar  apa yang dikatakan Melly. Akhirnya Bryan memutuskan untuk menelepon Mamanya Atika. Ia merogoh saku celananya allu mengeluarkan ponselnya kemudian menghubungi Mamanya Atika.

"Halo Tan?"

"...."

"Atika ada janji sama Tante ya?"

"..."

"Oh gitu."

"...."

"Makasih tante."

Klik.

Bryan berdiri terpaku sembari menatap layar ponselnya dengan hati bingung. Atika tidak ada bersama Mamanya. Lalu gadis itu lagi ngapain? Mengapa tidak mau jalan dengannya dan dengan sahabatnya. Apa yang disembunyikan gadis itu darinya. Bryan memejamkan matanya sejenak lalu menghembuskan nafasnya.

"Mending gue nyusul aja deh!" Putusnya, lalu beranjak dari tempat itu. Ia tidak berminat lagi untuk belanja pakaian.

Bryan tampak cemas dan kebingungan. Pasalnya Atika tidak ada diapertemen dan juga ponselnya tidak bisa dihubungi. Rasanya sangat prustasi karena tidak mengetahui dimana keberadaan gadis itu. Akhirnya ia memutuskan untuk menunggu Atika di lobby Apertemen itu. Setelah pukul 20:15 akhirnya ia melihat sosok gadis itu. Seketika dadanya terasa mendidih saat melihat Atika bersama dengan seseorang yang amat dibencinya.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang