part 52

216 12 0
                                    

Happy reading 😃😃



"Dia masih tidur."

"Apa dia baik-baik saja." Melly menghela nafasnya, ia ragu untuk mengatakan hal yang sebenarnya. Pikirannya terbayang pada kejadian tadi malam saat Atika menangis dipelukannya sampai senggukan.

"Hm..dia baik-baik saja." Akhirnya Melly memutuskan untuk mengatakan itu mengingat Atika tidak terlalu suka membeberkan masalahnya.

Bryan menghembuskan nafas lega.

"Boleh gue temui dia." Ia sangat merindukan gadis itu, rasanya nafasnya kemarin terasa berhenti saat kabar Atika menghilang begitu saja.

"Ngak usah dulu deh! Kayaknya Atika butuh istirahat."

Bryan menganguk dengan wajah lesu padahal ia sudah buru-buru datang kerumah Melly eh..malah ngak bisa melihat gadis itu. Apa Melly tidak tahu rasanya  bagaimana menahan rindu.

"Lagian kitakan mau sekolah, nanti aja dipuas-puasin ketemu sama Atika!" Kata Melly masih sempat menggoda lelaki itu.

"Dirumah lo ada orang kan?" Lelaki itu memastikan kalau gadis itu ada yang menjaganya.

"Ada kok kak!"

"Ya udah kalau gitu, kita berangkat bareng ajah!" Ajak Bryan. Melly mengangguk sambil tersenyum simpul. Lumayan irit uang jajan, biasanya dia ada yang mengantar namun kakaknya belakangan ini tampak sibuk dan sering menginap dirumah sakit tempatnya bekerja.

************

Wajah Nico tampak lesu, kelas hari ini tampak sepi tanpa kehadiran Atika yang selalu membuat suasana kelas menjadi ramai karena tingkah jailnya.

"Lesu amat lo!" Ujar Melly seraya duduk didepan Rizal yang menatap baksonya tidak selera. Bagaimana ia tidak lesu, dari semalam ia menelepon Atika namun tidak ada balasan dari gadis itu.

"Lo tahu ngak kenapa Atika tidak datang?"

Melly melipat bibirnya sejenak, "Atika sakit!"

"What!? Sakit apa?" Tanya Nico dengan wajah terkejut.

"Ishh..gue kaget bego!" Melly menoyor kepala Nico sebal. Nico mematung, gadis ini tidak ada sopannya berani sekali memegang kepalanya...

"Gue juga kaget bego, saat mendengar Atika sakit, terus dia sakit apa? Dirawat dimana? Siapa yang menemaninya sekarang?"

Melly menggeram kesal mendengar rentetan pertanyaan dari Nico yang membuatnya mendadao pusing.

"Kalo nanya itu satu-satu dong kupret!" Umpat Melly sambil memandang wajah Nico dengan malas.

Nico membuang nafas kasar, mengapa gadis ini cerewet sekali! Apa salahnya menjawab salah satu pertanyaannya. Ini Atika loh yang sakit....tentu saja ia sangat khawatir Melly temannya Atika tisak sih!

"Gue khawatir, ngak kayak lo yang tampak tenang-tenang aja!" Cibir Nico dengan anda sinis.

"Jangan sampe gue lempar pala lu dengan botol ini!" Melly mengambil salah satu botol kecap saus dari atas meja sambil menunjukkan botol itu pada Nico dengan nada mengancam. Enak saja....Nico bilang begitu.

"Wohhh..santai girl gue hanya bercanda." Sahut Nico santai. Melly mendengus kasar lalu mengibaskan rambutnya. Lama-lama berbicara dengan Nico ternyata gerah juga.

"Bercanda mata lo!" Umpatnya sebal.

Hening untuk beberapa saat kedua orang itu sibuk dengan pikirannya masing-masing.

"Terus?" Itu suara Nico.

"Apanya terus?"

"Atika sakit apa?" Tanya Nico dengan nada jengkel.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang