part 30

358 20 0
                                    

Selamat membaca









Atika mampir kerumah Mely sepulang sekolah karena gadis itu terus memaksanya bercerita.

"Oh gitu ceritanya." Kata Mely mengulum senyumnya, "Berarti loe harus membujuk dia dong." Kata Mely memberi saran. Atika menunduk lesu, "Gimana caranya?" Tanyanya bingung. Mely hanya menaikkan kedua bahunya acuh, "Gue ngak tahu!"

Atika mendengus, Mely tidak bisa memberinya jalan keluar. Jadi dia harus apa sekarang?

Atika tampak celingak-celinguk mencari Bryan di kelas, namun sosok itu ngak ditemukan diruangan itu. Atika menunduk lesu sambil melihat cokelat yang berada ditangannya.

Bryan suka cokelat.

Atika membalikkan badannya ia beranjak dari tempat itu untuk mencari pemuda itu ditempat lain. Diperpus, taman dan pelataran sekolah lainnya namun lelaki itu ngak ada dimana-mana. Apa mungkin dikantin?

Atika akhirnya memutuskan pergi kekantin dan benar, lelaki itu disana dengan teman karibnya, Dimas dan seorang perempuan yaitu Andien.

"Lebih baik nanti aja deh!" Gumamnya lalu beranjak pergi dengan bahu merosot.

**************
Bryan dan Dimas berada dikantin sekolah. Dimas tampak menikmati acara makannya sementara Bryan hanya duduk diam dengan wajah datarnya. Sesekali matanya meliar mencari sosok Gadis itu namun nihil.

"Apa dia ngak berniat minta maaf!" Ucapnya dalam hati.

"Hai kak!"

Bryan menoleh dengan wajah datarnya, "Hai!" Balas Dimas dengan mata berbinar memandang Andien. "Ck, gue bukan ngomong sama loe!" Balasnya ketus membuat senyum lelaki itu memudar, kemudian memalingkan mukanya. Lelaki itu kembali fokus pada baksonya.

"Kak, ajarin aku dong!" Kata Andien duduk disebelah Bryan sambil bergelayut manja dilengannya.

"Ajarin apa sih Andien." Ujarnya dengan malas seraya menarik tangannya membuat Andien memanyunkan bibirnya. "Fisika! Andien kan ikut olimpiade Fisika." Katanya tersenyum bangga.

"Gue ngak terlalu ahli pelajaran itu Andien!" Kilahnya dengan nada datar, "Kalo loe mau loe bisa minta ajarin sama Dimas."

Dimas menoleh saat namanya dipanggil, "Kenapa?"

"Ngak ada!" Kata Andien ketus.

"Ck, jutek amat sih!" Ucapnya dengan wajah masam, gadis itu hanya memutar bola matanya.

"Aku maunya kakak."

"Tapi Guenya yang ngak mau." Balasnya cuek. Bruan beranjak dari tempatnya kuping udah panas mendengar nada merengek milik Andien sigadis manja.

*************************
Setelah bel berdering tanda pulang sekolah Atika bergegas menuju parkiran sekolah mencari Bryan. Saat ia berlari ia merasakan sesuatu yang hangat dihidungnya terus kepalanya juga tiba-tiba pusing. Ia menyeka hidungnya dan matanya sontak membelalak.

"Ahhh...gue pasti kebanyakan begadang nih!" Gerutunya. Ia menyekanya sampai bersih kemudian ia melanjutkan langkahnya namun tiba-tiba kepalanya terasa berputar sehingga tubuhnya oleng dan untung saja seseo4ang menahannya.

"Kak Bryan." Ucapnya dalam hati. Ia tersenyum tipis berada di pelukan lelaki itu.

"Kamu ngak apa-apa?" Tanya Bryan dengan nada cemas saat melihat wajah pucat Atika.

"Ngak apa-apa kak, cuma pusing dikit aja mungkin karena kebanyakan begadang." Jawabnya sambil meringgis. Bryan mendengus, "Ya udah, gue antarin pulang ya." Katanya dengan nada melembut, Atika hanya mengangguk lemah.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang