part 20

371 20 2
                                    


Selamat membaca




Adit kesal, ini pertemuan pertama mereka setelah sekian tahun namun saudaranya kembarnya itu telah merepotkannya. Untuk yang kesekian kalinya ia menghela nafas, matanya memandang pada Atika yang kini tertidur pulas diranjangnya dengan kain kompres, diletakkan dikeningnya. Gadis itu pingsan lagi dipelukannya sehingga ia harus menggendong Atika kekamarnya.

Adit tersenyum tipis saat ia sadar wajah Atika mirip dengan Mamanya. Sedikit rasa rindunya terbayar. Puas memandangi wajah gadis itu ia beralih pada telapak kaki gadis itu yang lecet karena tidak memakai alas kaki.

"Sebenarnya apa terjadi? Kenapa ia berjalan tanpa alas kaki?"

Adit mendengar suara igauan gadis itu, ia mengalihkan pandangannya dari kaki itu kemudian ia mendekat pada Atika dengan duduk dipinggir ranjang. Ia mengelus rambut gadis itu untuk menenangkan, keringat dingin tampak terlihat kening gadis itu.

**********************************
Atika membuka matanya saat merasakan cahaya silau mengenai kelopak matanya dari celah gorden. Sesuatu terasa dikeningnya ia mengambil benda itu, dahinya mengernyit.

Apakah dia demam.

Atika menempelkan punggung tangannya kedahinya, ternyata masih hangat kemudian ia teringat kalo ia pingsan dipelukan Adit. Ia menghela nafasnya lalu mengedarkan pandangannya keseluruh sudut kamar itu. Sebagai lelaki kamar Adit termasuk rapi dan wangi. Atika beranjak dari ranjang kemudian beranjak untuk melihat-lihat, tak ada yang menarik. Isi kamar itu hanya terdiri sebuah lemari tenpat pakaian, meja belajar dan rak buku. Lalu ia tersenyum geli saat melihat sebuah boneka beruang berukulan kecil dengan tangan memegang bentuk love.

"Lucu." Gumamnya mengelus boneka itu. "Adit mana ya?"

Atika melangkah kepintu kamar kemudian membukanya namun ia tak menemukan lelaki itu diruang tengah maupun didapur. Gadis itu menuju pantry saat matanya menangkap sepiring makanan dan minuman, dengan stick note berwarna pink.

Dimakan, setelah itu minum obat, gue berangkat sekolah dulu

"Ya ampun!! Sekolah gue!" Pekiknya panik.

"Tapi gue malas pulang kerumah dan astaga sekarang sudah jam 10 lewat." Timpalnya, ia memanyunkan bibirnya sebal. "Makan dulu deh, lapar banget gue." Ia duduk dibangku kemudian menyuapkan nasi goreng sesendok penuh kemulutnya.

"Enak." Ucapnya tersenyum senang.

Setelah kenyang Atika teringat ponselnya kemudian ia mencari ternyata Adit meletakkan di kamar diatas nakas.

"Lowbet." Ucapnya, "Pantesan ngak ada yang nelpon." Atika mengira tak ada yang peduli padanya saat ia menghilang, ia hampir saja meneteskankan air matanya.

Mely

22:05

Tik, loe dimana? Tante loe nyariin?

Mely
23:00
Tik, loe dimana sih? Jgn buat gue khawatir dong

Mely
23:17
Tik, kalo ada maslh cerita dong sma gue, kasih tahu dimana tempatnya. Gue jemput loe deh.

Mely
08:00
Tik, loe sakit ya? Kenapa ngak masuk sekolah.

Atika menghela nafasnya padahal ia ingin tak ada orang tahu tentang aksi kaburnya ini, sebenarnya dia ngak niat labur sih. Kemudian Atika membalas pesan itu, ia tak mau Mely khawatir padanya.

Me
Gue ngak apa-apa Mel, besok gue cerita ya.

Baru saja Atika membalas pesan, Mely sudah membalasnya. Atika langsung menekan tombol read.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang