Hai....maaf lama updatenya.
Menurut kalian gimana sih cerita ini? Komen dong guys!!
Banyak typo bertebaran.
Setidaknya kedua orangtua Atika memberikan waktu padanya untuk beraktifitas seperti biasa sebelum ia dirawat secara intensif untuk melakukan operasi. Hubungannya dengan Bryan kandas membuat semangat hidupnya menghilang. Rasanya ia sudah lelah dengan segala pengobatan namun melihat wajah Adit yang penuh harap dan juga kedua orangtuanya yang akan menangis jika ia menolak untuk melakukan operasi membuat hatinya tidak tega.
"Dia kenapa?"
Mike yang baru datang menghampiri Adit ditaman belakang rumah bertanya. Meski hanya melihat dari belakang Mike tahu kalau Atika dalam suasana yang tidak baik-baik saja. Kedua bahu gadis itu merosot sambil menatap kolam ikan yang entah apa yang menarik disana.
Adit menghela nafasnya dengan kasar, "Ngak tahu gue, beberapa hari ini Atika banyak diam. Gue rasa dia ngak suka tinggal disini, karna dipaksa sama bokap."
"Mungkin Tika ngak betah."
Mike menerka sambil memandang prihatin gadis itu. Gadis yang telah mencuri hatinya dalam waktu yang singkat.
"Mungkin saja." Adit mendesah lelah, "Tapi inikan demi kebaikannya." Mike menganguk setuju lalu menepuk pundak Adit untuk memberi semangat.
"Gue nyanperin Tika dulu ya." Adit mengangguk dengan wajah lesu. Dalam hati Adit berharap semoga Mike dapat membuat Atika sedikit ceria.
Saat merasakan bunyi derap langkah mendekat Atika menoleh. Ia mengulas senyum tipisnya saat melihat siapa yang datang. Rasa canggung menyergap hatinya mengingat perbuatannya waktu itu.
"Lagi lamunin apa sih?"
Mike bertanya seraya duduk disebelah gadis itu. Ia menoleh hingga wajah pucat Atika terlihat dimatanya. Walaupun wajah gadis itu pucat namun masih tetap terlihat cantik.
"Ngak ngelamunin apa-apa." Jawab Atika dengan suara pelan dan lemah. Mata sayunya menatap lurus kedepan dengan mata menerawang.
Mike tersenyum. Ia lega karena Atika masih mau berinteraksi dengannya, "Kalo ngak ngelamun...berarti lagi ngapain dong?" Tanya Mike mencoba untuk membuka topik perbincangan.
Atika terdiam membuat Mike menunggu dengan sabar jawaban dari gadis yang tampak berpikir keras itu.
"Lagi mikir berapa lama gue hidup." Jawabnya membuat jantung Mike terasa mencelos. Perlahan ia meraih bahu gadis itu lalu memutar badan gadis itu hingga mereka saling bertatapan.
"Lo ngak boleh ngomong seperti itu." Ujar Mike lembut. Atika terdiam sambil menatap mata Mike yang mirip dengan seseorang yang tengah ia rindukan.
Atika rindu. Sangat rindu, membuat hatinya semakin nelangsa dan tidak bergairah. Tapi bukankah ini sudah menjadi keputusannya. Seandainya Bryan yang menyemangatinya saat ini. Ya seandainya....
"Kamu pasti sembuh.." lanjut Mike dengan mata teduhnya. Atika mengerjabkan matanya lalu menarik diri. Atika tidak tahan menatap mata itu yang membuatnya menjadi teringat pada Bryan.
Hati Mike tersentil saat melihat respon Atika yang menjaga jarak dengannya. Mike berpikiran kalau Atika tidak suka dan risih dengannya. Namun Mike berkeinginan besar ingin membuat Atika tersenyum dan ceria walau gadis itu tengah menderita pasca leukimia yang dideritanya. Padahal Mike tidak tahunbukan itu alasan terbesarnya.
"Gue ngantuk, mau tidur." Ujar Atika seraya beranjak berdiri yang direspon Mike dengan senyuman maklumnya.
Adit yang sedari tadi memperhatikan kedua remaja itu mendekat pada Mike yang masih duduk terpaku ditempatnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atika (Selesai)
De TodoRevisi Semuanya baik-baik saja menurut Atika saat ia belum masuk dalam anggota Osis. Entah mengapa hal itu merenggut masa-masa santainya. Apa lagi ia harus bertemu dengan Bryan, si ketua Osis, cowok super jutek, yang kalau bicara buat emosi. Sement...