Kamu tahu ngak keinginan seorang cewek?
Plis jangan ganggu kalau pms
*****
T
ubuh Atika saat ini terasa remuk, tangannya juga terasa pegal. Bagaimana tidak, ia yang mengerjakan segala pekerjaan rumah mulai dari memasak mencuci dan mengepel lantai. Padahal sepupunya, Acha, sedari tadi asyik merawat diri dan sekarang gadis itu tampak cantik dengan mini dressnya yang Atika yakini akan ikut menonton pertandingan futsal. Yang membuat Atika ingin tertawa baju yang dikenakan Acha menurutnya, tidak sesuai. Nonton pertandingan kok pake Dress.
Waktu sudah menunjukkan pukul 10:25 Wib, Atika hanya mengenakan kaos oblong serta celana jeans dengan tas selempang ukuran kecil sudah siap. Beberapa menit yang lalu Melly sudah memberi pesan bahwa gadis itu sudah sampai di gedung stadiu, sedangkan dirinya masih menunggu angkot.
Atika membuang nafasnya kasar saat melihat antrian yang cukup panjang dipintu in door. Tak berapa lama ia telah masuk kedalam dan mencari sosok Melly, ia menarik nafas lega saat melihat gadis itu lalu menghampirinya.
"Lama lo!" ujar Melly saat Atika mendaratkan bokongnya dibangku tribun.
"Banyak kerjaan gue." Atika menjawab sekenanya.
Mereka terdiam sibuk dengan pemikiran masing-masing. Atika mengedarkan pandangannya kesegala arah, penonton lumayan ramai. Tidak berapa lama tampaklah para pemain. Spontan para penonton bersorak memanggil nama dukungan mereka. Atika tersenyum saat melihat gelagat Rizal yang masih saja tampak tengil dilapangan itu. Kedua tim tampak bersalaman lalu peluit berbunyi tanda permainan dimulai.
"OMG! kak Bryan kece banget!!!" Pekik Mely dengan suara tertahan. Atika hanya memutar bola matanya lalu ia fokus pada sosok, Frans, yang tampak mengiring bola dengan gesitnya lalu melemparkan bola dan berhasil.
"Yeee......!!! Frans berhasil!!" seru Atika bersorak kegirangan. Melly yang disebelahnya ikut juga bertepuk tangan, walau ia merasa aneh pada tingkah gadis itu.
Emang sih, Frans teman sekelas mereka. Tapi ... tetap saja Melly, merasa ada yang aneh dengan tingkah Atika.
"Yuhuuuu ... masuk!!!! Kak Bryan kereen!!!"
Melly berteriak, mengalahkan suara para teriakan para pendukung yang lain. Entah kenapa tiba-tiba salah satu dari lawan sengaja mendorong Bryan hingga terjatuh. Kejadian itu terjadi berulang kali tetapi dengan orang berbeda dan puncaknya Rizal jadi emosi dan menonjok orang itu.
"Kenapa mereka?"
Melly mulai cemas melihat suasana di lapangan yang sudah tidak kondusif lagi, demikain juga Atika apalagi Rizal yang tampak paling emosi kelihatannya. Tuh anak, sumbunya emang pendek.
Sementara di lapangan Rizal yang menonjok salah satu pemain yang di lihat dari tadi mencari masalah, makin panas.
"Lo kalau ada masalah jangan bawa kesini!!" bentak Rizal seakan tak merasa bersalah dengan ulahnya itu. Cowok itu merasa sangat kesal walaupun bukan padanya cari masalah tapi, ia tidak terima salah satu timnya diperlakukan demikian.
"Heh, ini ngak ada urusannya sama lo!" sahut lelaki itu menyeka sudut bibirnya yang berdarah.
"Jelaslah ..."
Bryan langsung menarik pundak Rizal. Kalau dibiarkan, bakal jadi panjang urusannya. Lagian adik kelasnya ini, kenapa harus ikut campur. Sepertinya Bryan harus mempertimbangkan kembali mengenai Rizal yang ingin masuk tim basket sekolah. Ia tidak mau memiliki anggota tim yang gampang emosi, seperti Rizal.
![](https://img.wattpad.com/cover/152525977-288-k533522.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Atika (Selesai)
рдмреЗрддрд░рддреАрдмRevisi Semuanya baik-baik saja menurut Atika saat ia belum masuk dalam anggota Osis. Entah mengapa hal itu merenggut masa-masa santainya. Apa lagi ia harus bertemu dengan Bryan, si ketua Osis, cowok super jutek, yang kalau bicara buat emosi. Sement...