Part 6

554 31 3
                                    


Jangan lupa vote and comentnya ya guys

Selamat membaca

**********************************

kamu tahu banyak orang memiliki teman

tetapi sedikit orang yang dia percayai-nya untuk mengetahui rahasia kecilnya

*******


Atika dan kedua sahabatnya saat ini berada dikantin sekolah, pelajaran olahraga memang menguras tenaga. Padahal Atika hanya duduk dibangku tribun, ternyata duduk melongo tak ada kerjaan bisa buat lapar juga. Namun ketika ia tak sengaja melihat Frans dan pacarnya yang duduk tak jauh dari mereka membuat nafsu makannya menguap. Ia mengaduk-ngaduk baksonya dengan wajah muram.

"Kalian tahu ngak?" ujar Melly tiba-tiba membuat Atika menoleh pada Mely dengan malas.

"Ngak tahu tuh!"

Rizal yang selalu sukses membuat kedua cewek itu kesal. Mely langsung menjitak kepala Rizal membuat lelaki itu meringgis.

"Galak amat sih lo!"

"Biarin, lo sih, ngeselin! Lagi serius juga," kata Mely dengan wajah sebal.

"Emang ada apa sih?" tanya Atika dengan nada malas. Kasihan juga melihat Melly dikacangin begitu saja.

"Nico, sama pacarnya putus."

Melly memberi informasi.

"Oh."

Atika hanya mangut-mangut. Sedangkan Rizal hatinya bertanya-tanya kenapa cowok itu putus dengan pacarnya. Baru kali ini ia kepo, dengan hubungan orang lain.

"Tadi dia minta no hp Tika, apa mungkin dia suka sama Tika? Ngak...ini ngak boleh dibiarin." Rizal membatin dengan hati berkecamuk sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Lo kenapa geleng-geleng kepala, mabuk ya, lo," Melly menoyorkan kepala lelaki itu dengan seenaknya.

"Ish, apaan sih! Lo itu kenapa sih selalu nginjakin harga diri gue." ucapnya sebal,  Mely mencibir sambil komat-kamit meniru cara bicara Rizal.

"Kapan gue injak harga diri loe, curut!" sahut Mely tak terima.

"Barusan! Loe ngak tahu harga diri gue terluka tiap loe noyor kepala gue, gara-gara loe cewek yang dikantin ini pada ilfeel sama gue."

Melly mencibir. Lagian, nih cowok, gabungnya sama mereka terus. Jelas saja, para ceaek di sekolah ini ilfeel, kali aja, Rizal di sangka belok. Alias banci.

"Wah, gue ngak tahu sorry ya, Rizal ... cup ... cup," kata Mely, meraih kepala Rizal lalu memiting lehernya sambil menjitakinya bertubi-tubi dengan pelan. Atika yang melihat hal itu tertawa geli.

"Zal, lo mah ngak usah khawatir, kan, ada Mely yang siap mengakhiri masa jomblo," Ujar Atika diselingi kekehannya. Pasti lucu kalau kedua temannya ini jadi pasangan. Pasti tiap hari akan bertengkar.

Mely langsung melepaskan pitingannya dengan kasar hingga membuat Rizal terjengkang.

"Najis!!!" kata Melly dengan ekspresi jijik.

"Heh, lo mah ngak usah ge-er siapa juga yang mau sama lo!" Rizal menyahut dengan wajah kesal, lalu sedetik kemudian ia tersenyum, "Guekan maunya sama Atika,"  ujarnya yang membuat Atika langsung meringgis.

"No way!!"

Atika memekik. Tawa Mely langsung pecah sambil mengeleng-gelengkan kepala mengasihani Rizal yang tengah cemberut.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang