part 54

249 13 0
                                    

Sebelumnya ien mengucapkan terimakasih buat orang yang setia pada cerita ini dan memberi vote. Tanpa kalian karya ini tidak ada apa-apanya. Dan harapam ien dari hari kehari semoga karya ini semakin menarik untuk kalian dan bakat menulis ien semakin berkembang.

Ien hanyalah seorang penulis pemula jadi dukungan dari kalian sangat berharga. Semoga kalian tidak bosan ya dengan cerita ini😂😂😂

Happy reading.

Sebelum baca jangan lupa vote ya✌✌✌






Atika tidak pernah berpikiran sejauh itu selama ini ia bebas memakan bekas milik temannya asal masih bersih. Tetapi saat ini ia tersadar memakan bekas milik lelaki tak bagus karena.......Ia mengelengkan kepalanya mengenyahkan pikiran anehnya.

Dengan langkah pelan ia menuruni undakan tangga itu satu persatu. Saat ia membuka pintu utama itu kedua sudut bibirnya tertarik keatas saat matanya menangkap punggung Bryan yang sedang duduk dibangku panjang yang dinaungi pohon mangga yang tengah berbunga.

Gadis itu mengayunkan langkahnya dengan perlahan. Rasa sejuk dan damai merasuk kedadanya saat angin yang berhembus lembut membelai wajahnya. Ia mengulum senyumnya saat melihat wajah Bryan yang tampak ditekuk.

Bryan tersentak kaget saat bangku panjang itu sedikit bergerak. Dia menoleh sebentar lalu membuang mukanya seraya menopang dagu dengan siku yang ditumpukan pada tanganan kursi. Lelaki ini benar-benar menggemaskan saat merajuk.

 Lelaki ini benar-benar menggemaskan saat merajuk

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kenapa?" Tanya Atika dengan suara lembut. Atika mencolek lengan lelaki itu dengan hati geli.

"Kak." Panggil Atika merengek. Ia kesal karena dicueki padahal tidak ada kesalahan yang dilakukan.

"Hm." Jawab Bryan tanpa membuka suara. Atika mendengus lalu bersandar sambil melipat tangannya didepan dada.

"Ngambek ya." Lelaki itu menghela nafasnya seraya menurunkan tangannya yang sedari tadi menopang dagunya.

"Siapa yang ngambek." Kilahnya dengan nada datar. Atika terkekeh lalu mencubit pipi Bryan saking gemasnya.

"Auww...shhh...." Atika hanya tertawa melihat reaksi Bryan yang meringgis akibat dari cubitan mautnya.

"Uluh.....uluhhhh...sakit ya." Ucapnya ikutan mengelus pipi lelaki itu. Bryan tertegun merasakan jemari lembut Atika menyentuh wajahnya. Waktu seakan membeku menciptakan suasana musim semi dihati Bryan saat wajah itu terasa dekat dengan matanya. Wajah Atika manis, dan sedap untuk dipandang. Menciptakan rasa damai dihatinya, apa lagi senyuman Atika yang selalu tampak tulus dan manis. Dan lagi...jantungnya berdegup tak karuan hingga terdengar ketelinga namun sangat menenangkan. Bahkan dia menyukai debaran ini, yang tidak pernah ia rasakan oada gadis lain.

"Udah ngak sakit lagi kan."

Bryan tersentak. Ia tidak sadar sedari tadi menikmati paranoma pemandangan terindah didalam hidupnya.

Atika (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang