Hai...saya datang lagi. Sebenarnya saya sedih rankingnya turun 😢😢, tapi saya ngak boleh nyerah 😂😂😂
Makasih ya untuk 🌟nya
"Beneran loe ngak mau gue antar keapertemen loe?" Tanya Mike pada Adit yang tampak kacau dari tadi ia meracau tak jelas.
"Iya..gue beneran bisa! Awas kalo loe ngikutin gue!" Mike melirik kesal pada Adit yang ternyata lebih cerewet bila sedang mabuk. Ada rasa geli dihatinya melihat Adit yang lebih banyak bicara biasanya pemuda itu hanya berbicara seperlunya itupun dengan wajah datarnya.
"Iya!" Jawabnya dengan nada kesal. Adit tersenyum lebar seraya menepuk pundak lelaki itu dengan mata sayunya. "Loe emang sahabat gue yang terbaik hik..." Adit ceguguka. "Loe benar-benar udah mabuk banget." Kta Mike berdecak namun Adit menyanggahnya, "Gue ngak mabuk!" Adit membuka knop pintu mobil itu. Mike hnya membuang nafasnya kasar kemudian ia membuka pintu lalu mengitari mobil lewat depan untuk menyusul Adit yang tampak berjalan sempoyongan menuju lobby.
"Kok, bangunan itu miring ya!" Ujar Adit tersenyum bodoh dengan tubuh yang hanlir terjatuh untuk saja Mike menahannya. "Sial! Loe berat amat sih!" Umpat Mike seraya melingkar tangan Adit kelehernya.
"Gue udah bilang ngak usah antarin gue!!" Seru Adit kesal tapi malah melingkar tangannya satu lagi didada lelaki itu lalu ia menatap wajah Mike. "Loe kok punya wajah 3 sih!" Ujarnya melihat wajah Mike berbayang-bayang. Mike menggeram kenapa ia malah terjebak dengan orang mabuk yang menyebalkan. Mike hanya diam membantu Adit berjalan menuju lift.
Sementara Adit mondar-mandir diapertemn Asit dengan wajah cemas. Ia sudah menelepon pemuda itu tapi ngak aktif dan dia sudah menunggu hampir satu jam didepan pintu itu. Kakinya sudah mulai pegal ia memutuskan untuk duduk dilantai saja. Sesekali ia melirik jam tangannya, sudah jam 19:30 ia ada janji dengan Bryan.
Drrrtttttt.......
Atika merasakan hpnya bergetar, ia kemudian membuka tas kecilnya. Ia tersenyum kecil saat yang mengirimkan pesan padanya orang barusan ia pikirkan. Lalu ia menekan tombol read.
Senior songgong
Bntar lagi aku nyampe
"Gimana nih!" Ucapnya dalam hati, "Sebaiknya aku letakkan saja kuenya disini, kayaknya Adit masih kesal sama gue makanya ia ngak mau angkat telepon dari gue." Gumamnya. "Happy birthday Adit, i wish all the best for us, semoga juga luka dihati kita cepat sembuh dan gue harap loe tidak menjauh lagi dari gue." Ucapnya tersenyum tipis seraya menatap plastik yang berisi kue tart itu. Ia membuang nafasnya kasar kemudian ia meletakkannya dilantai. Sebenarnya ia ingin mengucapkannya secara langsung tapi kalau Adit tak mau bertemu dengannya mau gimana lagi?.
Saat Atika masuk kedalam lift lalu Adit dan Mike tiba dari lift sebelah. Sebenarnya Mike ingin meletakkan Adit begitu saja dilorong apertemen ini karena kebawelannya yang menyebut-nyebut nama Atika belahan jiwanya.
Mike memutar otaknya kenapa Adit menyebut nama itu. Apakah Atika itu pacar? Atau siapa? Mike pusing memikirkannya.
"Pasword loe, berapa sih!" Gerutu Mike pada Adit yang mulai memejamkan matanya. "Nol, 6 kali." Jawabnya seperti gumaman.
Mike berdecak, "Apa ngak ada nomor yang lebih bagus dari itu? Hidup loe benar-benar tidak menyenangkan." Ejek Mike meski ia tak yakin Adit mendengarnya.
Tit..terdengar suara itu pintu itu trbuka, ketika ia hendak melangkah ia merasakan menendang sesuatu.
"Apa lagi ini?" Ucapnya sebal lalu melihat kebawah. Dahinya mengernyit saat melihat plastik hitam itu. "Apa itu?" Pikirnya, namun karena tangannya tidak bisa menggapainya ia terlebih dahulu memasukkan lelaki itu kedalam kamarnya. Setelah itu Mike mengambil bingkisan itu lalu membukanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Atika (Selesai)
RandomRevisi Semuanya baik-baik saja menurut Atika saat ia belum masuk dalam anggota Osis. Entah mengapa hal itu merenggut masa-masa santainya. Apa lagi ia harus bertemu dengan Bryan, si ketua Osis, cowok super jutek, yang kalau bicara buat emosi. Sement...