Hai i'm come backSatu harian Atika menghabiskan waktunya diapertemen. Kebetulan hari minggu jadi ia bisa tidur. Beberapa menit yang lalu Adit pergi dari tempat itu setelah memastikan ia minum obat dan sarapan. Ia bosan dan juga jenuh.
Pikirannya kembali melayang kejadian semalam. Bagaimana pun ia merasa kehilangan. Ia berharap perkataan Nico semalam hanya bualan semata namun sakit yang dirasanya sangat nyata.
Atika menghembuskan nafasnya kasar lalu menjatuhkan tubuhnya di atas ranjang.
"Nic salah gue apa sih sama lo." Gumamnya sambil menatap langit-langit kamarnya dengan mata menerawang kejadian yang pernah ia lalu bersama Nico.
Gadis itu hampir saja melompat dari tempat tidur saat mendengar bel apertemennya berdering nyaring. Ia segera beranjak dari tempat tidurnya seraya mengelus dadanya.
"Surprise!!!!!"
Teriakan Melly dan Rizal memenuhi lorong apertemen itu saat ia hendak membuka pintu. Atika hanya mampu melongo melihat kedua sahabatnya itu. Ia mengerjapkan matanya lalu berdehem.
"Ulang tahun gue masih lama loh!" Ucapnya dengan wajah bingung. Apa lagi ditangan Rizal tampak sekotak pizza sedangkan Melly menenteng sebuah plastik berlogo sebuah minimarket.
Melly dan Rizal hanya menyengir.
"Ngapain lo berdua kesini?"
"Wait..tunda dulu intograsinya kaki gue pegel nih!"
Atika memutar bola matanya lalu mengeser tubuhnya untuk mempersilakan kedua sahabatnya itu yang pasti akan membuat apertemennya berantakan.
"Woowww..minimalis banget ya..tapi rapi dan bersih!" Puji Melly langsung menyusuri tempat itu dengan wajah kagumnya. Sementara Rizal memilih duduk di sofa sambil memainkan ponselnya.
Atika berdecak kesal. Lihatlah mereka berdua. Bertingkah seolah ini adalah rumahnya.
"Oke guys! Sekarang gue mau tanya kalian ngapain tumben mampir kesini?"
"Ya ellah...lo kayak ngak suka kami datang kesini?"
Sahut Rizal kelewat santai.
"Bukan gitu...ato ngak ganti pertanyaan sampe jam berapa kalian disini?"
"Sampe besok!" Jawab Melly setengah berteriak.
Atika menepuk jidat. Nanti sore Atika ada janji untuk kemoterapi. Lantas kalau kedua bocah ini masih betah ditempat ini, Atika harus bagaimana?
"Bodo amat deh!" Ujar Atika kesal lalu melangkah menghampiri Rizal lalu duduk disebelah lelaki itu. Melly yang mendengar ucapan Atika yang terdengah pasrah terkikik geli lalu menimbrung.
"Jalan-jalan yuk!" Ajaknya mendaratkan tubuhnya di sofa single.
"Lah kalo mau jalan-jalan ngapain bawa makanan?"
Melly terkekeh seraya menggaruk kepalanya.
"Gue berubah pikiran."
"Gue ngak bisa."
Melly mendesah kecewa saat mendengar jawaban Atika.
"Lo pasti mau ngedate ya?"
Atika menggigit bibir bawahnya gugup.
"Nggg...ya..seperti itulah!"
"Ahhh lo mah ngak seru!" Ucapnya Melly cemberut lalu beranjak berdiri.
"Kemana lo?" Tanya Atika.
"Toilet, perut gue sakit." Sahut Melly ketus. Atika hanya tersenyum tipis. Ia terpaksa bohong, pun dengan Bryan. Tadi pagi Bryah mengajaknya untuk keluar tapi Atika mengatakan kalau dirinya ada perlu dengan orangtuanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Atika (Selesai)
DiversosRevisi Semuanya baik-baik saja menurut Atika saat ia belum masuk dalam anggota Osis. Entah mengapa hal itu merenggut masa-masa santainya. Apa lagi ia harus bertemu dengan Bryan, si ketua Osis, cowok super jutek, yang kalau bicara buat emosi. Sement...